Pilpres 2024
Ketua TKN Prabowo-Gibran: Debat Capres Menguji Karakter Pemimpin, Bukan Saling Menjatuhkan
Rosan menyebut Prabowo Subianto menjaga dan membela pertahanan Indonesia
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan dirinya dan seluruh jajaran TKN merasa bangga sekaligus super khawatir pascadebat capres kedua, pada Minggu (7/1/2024).
Debat kali itu bertemakan pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.
Rosan menyebut, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjaga dan membela pertahanan Indonesia. Sementara, dia menilai kedua paslon lainnya berlomba dan bekerja sama menjatuhkan dan mencemooh pertahanan bangsa.
Baca juga: Prabowo Teringat Debat dengan Jokowi di Pilpres: Terhormat dan Penuh Rasa Kekeluargaan
“Topik debat kemarin sebenarnya sangat penting untuk masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang benar tentang pertahanan, ketahanan, kehormatan dan pengaruh Indonesia saat ini. Sangat disayangkan masyarakat gagal mendapatkan manfaat adu gagasan yang maksimal tentang bagaimana kita akan meningkatkan kualitas hankam, kebijakan luar negeri, dan geopolitik ke depannya," kata Rosan, Selasa (9/1/2024).
"Karena hanya Pak Prabowo yang berusaha menyampaikan laporan prestasi pertahanan kita, sekaligus visi dan misinya ke depan. Sedangkan capres 01 dan 03 terlalu sibuk menyerang bahkan bekerjasama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini,” sambung dia.
Rosan pun menyoroti dan menyesalkan dua kandidat capres tidak bisa menempatkan dan membawa diri mereka dengan pas dan pantas.
Contoh, kata Rosan, paslon 01 dan 03 bolak-balik menyerang soal pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh dengan nilai 5 dan 11/100 soal pertahanan RI.
"Padahal pertahanan bukan saja soal alutsista. Jadi sangat tidak pas dan tidak pantas apalagi untuk kita di Indonesia yang punya sejarah melawan dan mengalahkan para penjajah dari Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang yang bersenjata canggih hanya dengan batu, keris, golok, badik, dan bambu runcing,” tambah Rosan.
Menurut Rosan, debat kemarin sebenarnya mengupas dan menguji tujuan dan karakter kepemimpinan dari setiap capres.
Dimana, pemimpin yang negarawan pasti siap mengorbankan dirinya demi mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa. Dan selalu menjadikan
dirinya teladan, kapanpun dan dimanapun.
Baca juga: Prabowo: Mari Kita Sopan Menyapa, Kalau Ada yang Jelekkan Kita, Kita Jogetin Saja
“Kami bangga karena Pak Prabowo terbukti sebagai pemimpin yang mati-matian mempertahankan moral masyarakat dan membela pertahanan Indonesia, walaupun harus mengorbankan dirinya diserang, djatuhkan, bahkan difitnah di hadapan ratusan juta rakyat yang menonton," ucap Rosan.
"Sekali lagi dengan sendirinya terbukti mana capres yang siap berkorban untuk kepentingan masyarakat dan mana yang siap mengorbankan dan menjatuhkan sesama anak bangsa untuk kepentingan dan ambisi pribadi,” lanjutnya.
Rosan juga menyesalkan kedua capres lainnya. Sebab pemahaman dan dukungan informasi atau data yang dimiliki kedua capres tidak cukup, atau memang sengaja berbohong dan membelokkan konteksnya.
Baca juga: Prabowo Berbesar Hati Terima Olok-olok: Saya Kembalikan ke Yang Maha Kuasa
“Misalnya Capres 03 menyatakan tidak bisa mendapatkan data dari Kementerian Pertahanan karena ditutup-tutupi. Padahal setelah dicek tidak ada sekalipun permintaan data tersebut kepada Kemenhan, karena kalau ada pasti diberikan asal untuk tujuan yang
benar,” kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu.
Lebih lanjut, Rosan mengatakan, yang paling menyedihkan adalah ancaman yang ingin menjatuhkan pertahanan bangsa dengan menjatuhkan moral masyarakat justru datang dari dalam negeri sendiri.
“Untungnya saya yakin masyarakat kita bisa menilai dengan objektif. Kalau Capres 01 dan 03 mencemooh postur pertahanan kita dengan nilai 5 dan 11/100, lalu berapa ponten mereka untuk para pejuang dan pahlawan yang gugur mengusir penjajah dengan keris, golok, badik, dan bambu runcing? Yang pasti, kalau saya bangsa asing yang ingin menjatuhkan pertahanan Indonesia, saya pasti dukung Capres 01 dan 03. Karena disitulah titik terlemah (weakest link) pertahanan kita ke depan,” papar Rosan.
Bantah Minta Data Rahasia
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Andi Widjajanto mengatakan, seluruh data yang disampaikan Ganjar dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (7/1/2024) bersifat terbuka.
"Kami pastikan data-data yang kemarin disampaikan Mas Ganjar itu seluruhnya data terbuka, bukan data rahasia," kata Andi, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Prabowo Singgung Nilai 11 Dari 100 yang Diberikan Anies: Kalau Dari Ente Mah, Emang Gue Pikirin
Andi menjelaskan, data tersebut bukan data sensitif dan semua pihak bisa langsung memperolehnya.
Dia mencontohkan mengenai data kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) 2024 tidak tercapai, yakni di angka 65,4 persen dari target program.
"Jadi misalnya ada data pencapaian MEF 2024 yang 2023 bulan September ada di angka 65 persen," ujar Andi.
Andi menyebut, pihaknya memperoleh data tersebut dari website Kemenpolhukam melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP).
"Kalau masuk ke LAKIP ada deputi I, II, III, IV, lalu deputi IV adalah Deputi Pertahanan Negara. Ada dokumen publiknya dibuka, teman-teman akan melihat grafis pertamanya, lalu di grafisnya itu muncul pencapaian MEF 2024," jelasnya.
Baca juga: Kami Prabowo: Debat Capres Adu Gagasan dan Rencana, Bukan Tempat Jualan Obat
Selain itu, mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ini menuturkan, sebagian besar pihaknya mendapat data global dari lembaga-lembaga think tank.
Andi juga menyinggung ketika Ganjar menjabarkan mengenai alokasi anggaran belanja pertahanan dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) cenderung menurun.
Dia menegaskan, pihaknya mendapat data tersebut dari International Institute for Strategic Studies (IISS) London.
"Ya sumber data kami adalah IISS di London yang setiap Februari biasanya mengeluarkan military balances dan military balances," ungkap Andi.
Ditunjukan Tampilan Asli
Jubir Timnas AMIN Mikhael Sinaga turut berkomentar terkait gelaran debat capres ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dia menilai, apa yang ditampilkan capres nomor urut dua Prabowo Subianto menunjukan ketidakstabilan emosinya.
"Hari ini banyak tersulut emosinya juga Pak Prabowo. Saat menyanggah di saat bukan waktunya. Pak Anis lagi ngomong, eh kamu salah itu. Itu kan menunjukkan ketidakstabilan emosi seseorang," tutur dia dalam tayangan Tribunnews.com Live Debat Capres Ketiga via youtube, Minggu (7/1/2024).
"Presiden itu nomor 1 ya karakter orangnya, kalau orang seperti ini kita mau Indonesia 5 tahun ke depan seperti apa," lanjut Mikhael.
Dirinya pun memuji, Ganjar yang tampil santai tidak emosional meski diserang pada debat malam ini.
"Saya sangat salut ya kepada Pak Anies dan Pak Ganjar yang meskipun juga diserang juga tapi tidak emosi" kata dia.
Baginya, tampilan Anies malam ini merupakan capres yang paling santai dan tidak mudah terbawa suasana saling serang
Di pun menyinggung soal slogan santuy yang selalu dielu-elukan partai pendukung Prabowo.
"Pak Anies ini paling santai, santuy padahal sebelah sana yang katanya santuy. Malah ini yang santuy," tutur Mikhael.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.