Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Pengamat: Tidak Ada Satupun Capres yang Bicara soal Pekerjaan Rumah Reformasi Sektor Pertahanan

Khairul Fahmi memandang dalam debat semalam tidak ada satupun calon presiden yang berbicara soal pekerjaan rumah terkait reformasi sektor pertahanan

Penulis: Gita Irawan
TIMNAS Amin/TIMNAS Amin
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar saat mengikuti Debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan. Minggu (7/1/2024). Tema Debat Capres ketiga adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri. (TIMNAS Amin) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat ketiga Pilpres yang dihadiri calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada Minggu (7/1/2024) malam berlangsung sengit.

Berbagai persoalan terkait pertahanan, keamanan, politik luar negeri, globalisasi, dan juga geopolitik menjadi topik yang diperdebatkan para capres.

Baca juga: Dalih Prabowo & Anies soal Tak Salaman di Debat Capres: Singgung Lebih Tua, Sebut Sudah Coba Mencari

Namun demikian, masih ada hal yang luput dibahas dalam gelaran tersebut.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi memandang dalam debat semalam tidak ada satupun calon presiden yang berbicara soal pekerjaan rumah (PR) terkait reformasi sektor pertahanan.

"Tidak ada satupun paslon yang bicara soal "pekerjaan rumah" dalam rangka reformasi sektor pertahanan, seperti soal reformasi peradilan militer, evaluasi kelembagaan TNI dan Polri, maupun agenda peningkatan transparansi dan akuntabilitas sektor pertahanan secara lebih dalam," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (8/1/2024).

Baca juga: Jokowi Kritik Debat Ketiga Pilpres: Menyerang Personal, Tidak Mengedukasi Masyarakat

Namun demikian, kata dia, aecara umum semua capres sudah bisa memotret beragam persoalan dan tantangan.

Mereka, kata dia, juga menawarkan gagasan-gagasan agenda untuk menjawabnya dan terlihat paparan semua Capres berisi gagasan-gagasan baik dan bermanfaat.

Jika dikelompokkan, kata dia, semua paslon bicara soal desain postur dan sistem pertahanan yang akan dibangun. 

Mereka, kata Fahmi, bicara soal modernisasi alutsista, pertahanan siber, soal profesionalisme dan kompetensi SDM, pengembangan teknologi dan industri pertahanan dalam negeri hingga soal kesejahteraan prajurit.

"Sayangnya sebagian besar hanya mengupas kulitnya," kata Fahmi.

Menurutnya hal tersebut karena keterbatasan waktu sehingga para Capres kurang leluasa mengelaborasi gagasannya.

Baca juga: Soroti Adu Data Dalam Debat Pilpres 2024, Analis Lab 45: Menarik Jika Prabowo Bisa Sajikan Data Lain

Apalagi kemudian, kata dia, para capres terlihat lebih sibuk melakukan serangan dan bertahan, sehingga waktu yang tersedia malah habis digunakan untuk melontarkan pertanyaan dan jawaban yang tendesius serta dangkal ketimbang memanfaatkannya peluang menggali dan memberi penjelasan.

"Hal itu mengundang pertanyaan apakah itu memang strategi yang sengaja dilakukan untuk menutupi keterbatasan pemahaman pada hal-hal yang lebih substantif atau bagaimana?" kata Fahmi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan