Prabowo: Kekuatan Geopolitik dan Ekonomi Indonesia Faktor Penting untuk Kerja Sama Internasional

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan, setiap negara termasuk Indonesia harus memiliki kekuatan dari segi geopolitik dan kekuatan ekonomi dalam menjalin hubungan internasional di dunia.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam debat capres kedua, yang menaruh fokus pada hubungan Indonesia terhadap kerja sama Selatan-Selatan.

"Dalam hubungan internasional yang utama bagi Indonesia adalah kepentingan geopolitik kita dan kepentingan ekonomi kita ,karena itu, yang utama adalah kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri Indonesia," kata Prabowo saat debat capres, d Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Atas hal itu, Prabowo menegaskan, pemerintah mendatang harus bisa menjaga kekayaan yang dimiliki bangsa.

Tak hanya menjaga, pemerintah juga harus bisa mengelola kekayaan dengan cara menerapkan hilirisasi sebagaimana yang menjadi program utama dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka.

"Kita harus menjaga kekayaan kita, kita harus mengelola kekayaan kita, kita harus hilirisasi supaya nilai tambah berpuluh-puluh kali naik, kita kumpulkan kekuatan aset-aset dan keuangan kita," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan RI (Menhan) itu lantas menegaskan kalau bangsa Indonesia sudah bisa ditahap tersebut, maka sudah pasti Indonesia akan dipandang oleh seluruh negara di dunia, termasuk blok Selatan.

"Kita sejahtera kan rakyat kita baru kita disegani didengar oleh semua negara, terutama negara-negara Selatan," beber dia.

Oleh karena itu, kata Prabowo leadership Indonesia di dunia akan tercermin oleh keberhasilan bangsa ini dalam mengelola kekayaan.

Tak hanya itu, penguasaan teknologi juga diyakini Prabowo akan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dunia di masa mendatang.

"Menghilangkan kemiskinan di negara kita rakyat kita, meraih teknologi, menjadi negara industri itu yang akan membuat kita memimpin dunia Selatan," tukas Prabowo.