Pilpres 2024
Relawan Capres Nomor Urut 3 Dianiaya, PDIP Sebut Pendukung Prabowo Khawatir Terhadap Ganjar-Mahfud
Hasto Kristiyanto mengatakan, pendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming khawatir terhadap pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka khawatir terhadap pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal ini terkait adanya aksi dugaan kekerasan terhadap sukarelawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Hasto meyakini kebenaran akan terungkap dari semua peristiwa kekerasan yang dialami pendukung Ganjar-Mahfud.
"Bagaimana ada kekhawatiran yang berlebihan dari mereka yang mendukung Pak Prabowo terhadap pasangan Pak Ganjar-Prof Mahfud MD," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Dia menegaskan, tindakan kekerasan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud di Yogyakarta adalah sesuatu yang tidak perlu.
"Inilah yang kami tentang, inilah yang kami kutuk. Demokrasi itu harus didasarkan pada nilai-nilai yang baik. Tidak bisa demokrasi didasarkan pada nilai-nilai etik ndasmu," ujar Hasto.
Baca juga: Kutuk Keras Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, TKN Minta Tak Kaitkan dengan Netralitas TNI
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini menjelaskan, demokrasi harus didasarkan pada kebenaran dalam hati nurani.
"Ini yang kemudian kami harapkan maka tim bantuan hukum langsung melakukan advokasi," ucapnya.
Hasto berharap agar peristiwa kekerasan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud menjadi pelajaran bagi semua pihak termasuk aparat TNI-Polri agar netral.
Baca juga: Soal Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali, Ini Beda Kronologi Versi TNI dan Kubu Ganjar-Mahfud
"Terlebih Panglima TNI dan Kapolri juga sudah menandatangani deklarasi damai pakta integritas terhadap satu kesatuan antara pernyataan dan perbuatan," tegasnya.
"Ini yang kami harapkan sehingga dengan rekam jejak sejarah TNI dan Polri yang luar biasa kami percaya sebagai institusi akan netral," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.