Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ma'ruf Amin Tanggapi Pernyataan Zulhas soal Salat: Jangan seperti Kanak-kanak

Wapres Ma'ruf Amin menanggapi soal pernyataan Zulhas terkait warga tak mengucapkan Amin hingga tahiyat akhir dua jari.

YouTube Wakil Presiden RI
Wapres, Ma'ruf Amin bersama dengan Menko PMK, Muhadjir Effendy dan Menpan RB, Abdullah Azwar Anas di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta pada Rabu (20/12/2023). Wapres buka suara soal pernyataan Zulhas terkait warga tak mengucapkan Amin hingga tahiyat akhir dua jari. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menilai pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyebut masyarakat tidak mengucapkan kata Amin saat salat hingga tahiyat dua jari tidak perlu diperdebatkan.

Ma'ruf mengatakan bahwa maksud kata "Amin" sudah ada sejak dulu dan tidak mungkin dimaksudkan untuk merujuk pada salah satu capres.

"Urusan Amin itu kan tidak berarti capres ya. Amin itu dari dulu sudah ada. Kalau orang bilang 'walladollin' ya mesti Amin ya. Terus apa? Diganti? ya nggak mungkin lah," tuturnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Ma'ruf juga menilai pihak yang mempermasalahkan pernyataan Zulhas itu seperti anak-anak.

"Soal seperti itu, jangan seperti kanak-kanak lah," tuturnya.

Baca juga: Kontroversi Pidato Zulhas Soal Salat, Kubu AMIN Tuding Permainkan Agama, PAN Bandingkan dengan UAS

Sebelumnya, Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay juga telah memberikan klarifikasi terkait pernyataan Zulhas tersebut.

Dia menegaskan bahwa pernyataan Zulhas tidak bermaksud untuk melecehkan agama.

Saleh mengatakan sebenarnya video tersebut adalah potongan dan tidak lengkap.

Menurutnya, Zulhas ingin menyampaikan agar Pilpres 2024 berjalan damai.

"Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).

Saleh pun meminta agar semua pihak tetap berbaik sangka kepada Zulhas.

Baca juga: Sindiran Keras Jubir Timnas AMIN Tanggapi Video Viral Zulhas Soal Salat: Ketularan Perilaku BuzzerRp

Harapan itu disampaikan lantaran Zulhas dianggapnya tidak memiliki rekam jejak buruk dengan agama Islam.

Sebaliknya, sambung Saleh, Zulhas dinilai terlibat aktif terkait agenda umat Islam selama ini.

"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat."

"Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa sehingga dia khawatir, umat bakal terpecah," tegasnya.

PAN Singgung Ustaz Adi Hidayat dan Abdul Somad

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika mengunjungi pameran Trade Expo Indonesia 2023 di ICE BSD Tangerang, Minggu (22/10/2023).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika mengunjungi pameran Trade Expo Indonesia 2023 di ICE BSD Tangerang, Minggu (22/10/2023). (Tribunnews/Endrapta)

Terpisah, Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan, pernyataan Zulhas itu sempat dikatakan oleh ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidyat dan Ustaz Abdul Somad (UAS).

"Misalnya, ketika ada yang melafadzkan Amin, justru nanti dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu, akhirnya memilih untuk melafadzkan Amin dalam hati."

"Rupanya, gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya," ujar Eddy kepada Tribunnews.com, Rabu siang.

Senada dengan Saleh, Eddy menegaskan bahwa Zulhas tidak ada niatan untuk melecehkan agama Islam.

Baca juga: Fraksi PAN Jelaskan Pernyataan Zulhas Soal Salat: agar Umat Tak Terpecah karena Perbedaan Politik

Dia menjelaskan bahwa Zulhas hanya menceritakan masyarakat yang ditemuinya di lapangan.

"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan, sama sekali tidak sehingga karenanya harus diluruskan," kata Eddy.

Di sisi lain, Eddy meminta agar pernyataan Zulhas tersebut dapat dinilai secara objektif dan tidak ditarik dalam konteks penistaan agama.

"Tidak tepat kalau pernyataan Pak Zul itu ditarik dalam konteks sebuah penistaan. Mari kita jaga agar suhu politik yang semakin dinamis saat ini."

"Tak dimasuki oleh hasutan dan hoaks dari pihak-pihak yang bermaksud mengganggu pesta demokrasi kita," tegasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved