Pilpres 2024
Janji Salurkan Tepat Sasaran, Ganjar Pranowo: Bansos Bukan Punya Presiden
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan, jika dirinya terpilih menjadi presiden akan memperbaiki pendataan masyarakat penerima bansos.
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan, jika dirinya terpilih menjadi presiden akan memperbaiki pendataan masyarakat penerima bantuan sosial (bansos).
Ganjar menegaskan, bansos jangan diakui punya presiden.
“Ya, bansos itu kan untuk rakyat. Sudah dianggarkan, jadi bukan punya presiden,” tegas Ganjar, kepada wartawan saat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Rengasdengklok, Jalan Perintis Kemerdekaan 33, Rengasdengklok Utara, Kerawang, Jumat (15/12/2023).
Bansos tersebut, lanjut Ganjar, adalah pemerintah yang memberikan kepada rakyat. Dari pemerintah, jadi sekali lagi jangan diakui milik presiden.
Oleh karena itu, lanjut Ganjar, dirinya bersama Mahfud MD punya program “Satu Data Indonesia” yang nanti warga memiliki KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia).
KTP Sakti inilah akan digunakan sebagai pendataan penerimaan bantuan dari pemerintah. Data-data warga yang berhak menerima bantuan akan dimasukkan ke dalam chip KTP.
Selain berfungsi sebagai database, KTP Sakti akan digunakan untuk urusan pelayanan publik, mulai dari pusat sampai ke daerah.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka meminta kepada Ganjar, agar ke depan penyaluran bansos harus tepat sasaran. Anggota DPR RI tersebut berharap Ganjar jika terpilih, tidak mengakui bansos sebagai milik presiden.
“Janji ya kalau jadi presiden jangan diakui punya presiden loh mas bansos-nya. Bansos bukan punya presiden, janji loh mas,” kata Rieke saat pertemuan dengan buruh tani dan nelayan di Bekasi, Kamis (14/12/2023).
Kunjungi rumah Rengasdengklok
Ganjar mengunjungi rumah Rengasdengklok yang menjadi saksi sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok.
Diketahui, rumah Rengasdengklok merupakan tempat presiden dan wakil presiden Indonesia pertama, Soekarno dan Mohammad Hatta diasingkan oleh golongan muda.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi di rumah seorang petani keturunan Tionghoa bernama Djiauw Kie Siong. Rumah Djiauw Kie Siong terletak di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Djiauw Kie Siong adalah petani yang tinggal di sekitar Sungai Citarum.
Mengenakan kemeja putih, Ganjar datang ke rumah Rengasdengklok tidak sendirian, ia didampingi oleh istrinya Siti Atikoh.
Dalam kesempatan itu, Ganjar meninjau kamar yang pernah digunakan oleh Presiden pertama RI yaitu Soekarno atau Bung Karno beserta Hatta pada 16 Agustus 1945 atau sehari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Di ruangan kamar tersebut, nampak sebuah ranjang tua dari kayu jati serta ditutupi oleh kelambu berwarna transparan. Ada pula beberapa foto Soekarno yang terpajang di dinding di dalam kamar tersebut.
Baca juga: Alam Ganjar Dapat Kejutan Ultah di Hadapan Para Santri: Semoga Saya jadi Individu Bermanfaat
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.