Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Prabowo Kena Sindir Suka Joget Minim Gagasan, Gibran Beri Pembelaan: Apa yang Salah dengan Gembira?

Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye.

Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya saat konsolidasi pendukung di Sentul Intenational Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Dalam konsolidasi pendukung yang bertajuk 'Waktunya Indonesia Maju' tersebut, Prabowo dan Gibran memberikan gagasan dan visi-misinya kepada pendukungnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN - Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Prabowo Subianto belakangan ini kerap mendapatkan sindirian soal aksinya yang suka berjoget saat kampanye dan minim gagasan.

Di mana, aktivitas tersebut, dinilai beberapa pihak hanya menjadi gimik untuk mendapatkan perolehan suara dari masyarakat.

Mengetahui hal tersebut, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo, yakni GibranRakabuming Raka memberikan pembelaan.

Gibran justru mempertanyakan apa yang salah dari berjoget karena hal itu menunjukkan rasa kegembiraan.

"Apa yang salah dengan joget? Apa yang salah dengan gembira? Saya tanya boleh tidak masyarakat gembira?" kata Gibran dalam acara konsolidasi pemenangan Prabowo-Gibran, bertajuk Waktunya Indonesia Maju, di Sentul Internasional Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Prabowo Jawab Kritikan Sering Joget, Klaim Gagasannya di Pilpres 2024 Paling Hebat

Menurut Gibran, aksi joget yang dilakukan Prabowo tersebut bertujuan untuk menyebarkan kegembiraan kepada masyarakat.

Lantaran, jika masyarakat gembira, maka kemungkinan juga akan menciptakan kesejahteraan.

"Boleh tidak masyarakat makin sejahtera? Boleh tidak masyarakat makin bahagia? Boleh," tegas Gibran.

Prabowo Klaim Gagasan KIM Paling Hebat

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya saat konsolidasi pendukung di Sentul Intenational Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Dalam konsolidasi pendukung yang bertajuk 'Waktunya Indonesia Maju' tersebut, Prabowo dan Gibran memberikan gagasan dan visi-misinya kepada pendukungnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN - Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye.
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya saat konsolidasi pendukung di Sentul Intenational Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Dalam konsolidasi pendukung yang bertajuk 'Waktunya Indonesia Maju' tersebut, Prabowo dan Gibran memberikan gagasan dan visi-misinya kepada pendukungnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN - Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, Prabowo juga telah memberikan tanggapannya mengenai hal tersebut.

Dengan tegas Prabowo mengklaim bahwa saat ini, gagasan pasangan nomor urut 2 adalah yang paling tepat.

"Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan."

"Saya tegaskan gagasan kami paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten," kata Prabowo, saat memberikan pidato di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, (9/12/2023).

Baca juga: Prabowo Kerap Joget Kalau Kampanye, Sekretaris TKN: Masa Orang Serius Terus

Prabowo mengatakan, gagasan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah hebat dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Bahkan, gagasan KIM itu sudah dipelajari termasuk melanjutkan program kerja dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang kurang kami tambah, yang perlu disempurnakan kami sempurnakan dan yang harus dilaksanakan kami akan laksanakan, semua yang sudah dirintis kami pertahankan," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun meminta agar para pendukungnya tak perlu merespons kritikan tersebut.

"Mau diejek, mau dicaci, kita joget saja," ujar dia 

Ia menegaskan, jika joget-joget yang dilakukannya itu bukanlah tanpa gagasan.

"Jadi bukan joget tanpa gagasan, saya pastikan gagasan KIM yang terbaik," kata dia.

"Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye (bagaimana) musiknya, musiknya endi (mana), aku joget kalian (kader PSI) joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," tukas Prabowo.

PDIP Sindir Gimik Joget dan Gemoy Prabowo

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat ditemui di Kawasan Kabupaten Serang, Banten, Minggu (10/12/2023). - Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat ditemui di Kawasan Kabupaten Serang, Banten, Minggu (10/12/2023). - Gibran beri pembelaan untuk Prabowo yang terkena sindir berbagai pihak karena aksi joget ketika kampanye. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut bahwa gimik politik yang ditampilkan oleh Prabowo itu justru menandakan berbeda dengan Presiden Jokowi.

Hasto bahkan melempar pertanyaan kepada anak ranting partainya soal gimik Prabowo dengan berjoget. 

Dalam hal ini, pengurus anak ranting PDIP justru menilai apa yang dilakukan Prabowo telah membuktikan dirinya bukan Jokowi. 

"Ketika saya bertanya dengan pengurus anak ranting, saya tanya, gimana dengan Pak Prabowo gojekannya? Wah pak, itu mah untuk membuktikan bahwa beliau memang bukan Pak Jokowi, itu jawaban dari anak ranting PDI Perjuangan," kata Hasto di Kawasan Kabupaten Serang, Banten, Minggu (10/12/2023). 

Hasto menyebut, Prabowo justru telah mengaburkan apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Seperti gaya blusukan yang sangat identik dengan Presiden Jokowi dan menjadi karakter PDIP, tetapi Prabowo tak bisa melakukannya.

"Sehingga, gojek-gojekan (joget) dengan gemoy itu justru mengaburkan bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi, seperti blusukan itu memang tidak bisa dilakukan oleh pak Prabowo," tutur Hasto.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi/Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved