Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Penyebab Elektabilitas Ganjar Turun, Litbang Kompas: Pemilih PDIP dan Jokowi Beralih ke Prabowo

Menurut survei Litbang Kompas, merosotnya elektabilitas Ganjar disebabkan karena pemilih PDIP dan Jokowi beralih ke Prabowo.

TRIBUN KALTIM Dwi Ardianto/TRIBUNNEWS Irwan Rismawan
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto - Menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023), merosotnya elektabilitas Ganjar disebabkan karena pemilih PDIP dan Jokowi beralih ke Prabowo. 

TRIBUNNEWS.com - Untuk pertama kalinya sejak 2022, calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo, 'kalah' dari capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023).

Dalam survei Litbang Kompas terbaru ini, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati peringkat ketiga dengan elektabilitas 15,3 persen.

Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), merangsek ke posisi kedua dengan elektabilias 16,7 persen, lebih banyak 1,4 persen dibandingkan Ganjar-Mahfud.

Di peringkat pertama ada pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dengan elektabilitas 39,3 persen.

Terkait merosotnya elektabilitas Ganjar-Mahfud, survei Litbang Kompas mendapati adanya pergeseran pemilih Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin di PDIP.

Baca juga: Beda Pendapat Anies dan Gibran soal Hasil Survei Litbang Kompas, PDIP Yakin Ganjar Bisa Rebut Suara

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada Agustus 2023 lalu, menunjukkan elektabilitas Ganjar sebesar 34,1 persen.

Angka tersebut sedikit lebih banyak dibandingkan Prabowo yang meraih elektabilitas sebanyak 31,3 persen.

Sementara itu, hasil berbeda terjadi pada survei Litbang Kompas pada Desember 2023 ini.

Selisih elektabilitas Prabowo-Gibran di peringkat pertama dengan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga, terpaut hingga 20 persen.

"Melebarnya jarak elektabilitas Ganjar dari Prabowo, tak lepas dari pergeseran dukungan yang terjadi pada pemilih PDIP dan pemilih Jokowi," ungkap peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan.

Bambang menerangkan, survei Litbang Kompas menemukan adanya pemilih PDIP yang memberikan dukungan pada Ganjar di Pemilu 2019, berkurang dari 60,6 persen (Agustus 2023) menjadi 40,7 persen (Desember 2023.

Tak hanya itu, Litbang Kompas juga mendapati pemilih PDIP yang mendukung Prabowo naik dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.

Hal serupa juga terjadi pada pemilih Jokowi yang pada Agustus 2023 lalu, sebanyak 48,1 persen mendukung Ganjar, kini hanya tersisa 27,4 persen.

Sementara, pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo sebelumnya hanya 27,4 persen, saat ini meningkat menjadi 29,8 persen.

Reaksi Ganjar Elektabilitasnya Menurun

Kunjungan Capres Ganjar Pranowo ke kantor Tribun Kaltim yang disambut oleh Pemred Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto, GM Bisnis Erika Oktoviani beserta staf dan karyawan, Kamis (7/12/2023). Capres Ganjar Pranowo berbincang melalui podcast di studio Tribun Kaltim dan sempat berbelanja kacang di kantin kejujuran di ruang redaksi. Setelah itu foto bersama dengan karyawan. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)
Kunjungan Capres Ganjar Pranowo ke kantor Tribun Kaltim yang disambut oleh Pemred Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto, GM Bisnis Erika Oktoviani beserta staf dan karyawan, Kamis (7/12/2023). Capres Ganjar Pranowo berbincang melalui podcast di studio Tribun Kaltim dan sempat berbelanja kacang di kantin kejujuran di ruang redaksi. Setelah itu foto bersama dengan karyawan. (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Menanggapi survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitasnya merosot drastis, Ganjar Pranowo mengaku tidak mempermasalahkannya.

Ia menyebut masih ada survei dari lembaga lain yang menunjukkan hasil berbeda dengan Litbang Kompas.

"Oh tidak apa-apa. Jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain," kata Ganjar saat ditemui di kawasan FX Sudirman, Jakarta, Senin.

Baca juga: Respons Survei Litbang Kompas: Gibran Waspadai Swing Voters, Ganjar Tak Kecil Hati, Bagaimana Anies?

Lebih lanjut, Ganjar menyebut masih ada waktu baginya untuk memaksimalkan peraihan suara di Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.

Ia mengatakan, untuk memaksimalkan dukungannya, saat ini pihaknya terus melakukan konsolidasi.

"Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan. Jadi bukan tidak berkecil hati tugas kita temui rakyat. Langsung kita berkomunikasi dengan mereka," urai dia.

Terpisah, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya bersama partai politik (parpol) pengusung dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, akan langsung bergerak menemui rakyat.

Ia juga mengatakan PDIP baru saja mengerahkan pasukan tempur untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.

"Ya survei itu kan sangat dinamis. Di Jawa Tengah kami baru saja instal pasukan," ujar dia usai menghadiri konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Cilegon, Banten, Senin.

Diketahui, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Ganjar-Mahfud menang di Jateng dibandingkan Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran.

Tetapi, di provinsi lain, Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.

Terkait hal itu, Hasto menerangkan PDIP baru saja mengumpulkan DPD di 18 provinsi untuk melakukan konsolidasi terkait pemenangan Ganjar-Mahfud.

Dimana, para pengurus diinstruksikan bekerja lebih ekstra di wilayah-wilayah kantong partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Jadi kemarin 2 hari yang lalu mengumpulkan seluruh DPD PDI Perjuangan, 18 provinsi yang kami menang di 18 provinsi tahun 2019 ini modal yang sangat kuat, nah di Jawa Tengah dilaporkan oleh Mas Bambang Pacul," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam temuan survei Litbang Kompas terdapat 28,7 persen pemilih yang bimbang menentukan pilihan.

Politisi asal Yogyakarta ini menyatakan pihaknya telah menyusun strategi untuk menggaet suara pemilih yang belum menentukan pilihan capres dan cawapres tersebut.

"Kalau kita lihat dari survei hari ini, itu ternyata yang undecided itu kan masih sangat tinggi, sehingga fokus pada pemilih perempuan, pemilih muda, pergerakan door to door di kampung-kampung."

"Itu akan menjadi kunci kemenangan dan itulah yang dilakukan oleh Pak Ganjar-Mahfud dengan blusukan, tidur di rumah rakyat," pungkas dia.

Elektabilitas Anies-Cak Imin Naik di Jateng dan DIY

Calon presiden (capres) RI nomor urut 1, Anies Baswedan, saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Calon presiden (capres) RI nomor urut 1, Anies Baswedan, saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Baca juga: Hasto Respons Ganjar-Mahfud di Posisi Tiga Survei Litbang Kompas: Kami Baru Instal Pasukan

Jika melihat hasil survei per provinsi atau per wilayah terdapat pergeseran elektabilitas masing-masing pasangan capres-cawapres.

Seperti yang dialami oleh pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN).

Hal itu bisa dilihat jika hasil survei Desember 2023 ini dibandingkan survei sejenis yang dipublikasikan Litbang Kompas pada Agustus 2023 lalu.

Misalnya elektabilitas AMIN di Pulau Jawa.

Seperti di Jakarta dan Banten, elektabilitas AMIN di dua provinsi ini turun pada survei Desember 2023 ini dibandingkan survei Agustus 2023 lalu.

Pada survei Agustus 2023, elektabilitas Anies 42,3 persen di Jakarta, namun Desember 2023 turun menjadi 28,6 persen.

Demikian pula di Banten pada Agustus 2023 lalu, elektabilitas Anies 23,3 persen menjadi 6,7 persen pada Desember 2023.

Padahal Jakarta merupakan basis massa Anies yang dikenal pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Meski demikian, elektabilitas Anies malah naik di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Di Jawa Tengah pada Agustus 2023 elektabilitas Anies 1,6 persen kemudian naik pada Desember 203 menjadi 4,1 persen.

Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai basis pemilih Ganjar yang juga kader PDIP.

Berikut perbandingan elektabilitas AMIN menurut hasil survei Litbang Kompas Agustus 2023 dengan Desember 2023.

Survei Agustus 2023

DKI Jakarta: 42,5 persen
Banten: 23,3 persen
Jawa Barat: 27,2 persen
Jawa Tengah: 1,6 persen
DI Yogyakarta: 5,3 persen
Jawa Timur: 10,9 persen
Sumatera: 26,1 persen
Bali-Nusa Tenggara: 11,0 persen
Kalimantan: 16,3 persen
Sulawesi: 20,6 persen
Maluku-Papua: 31,4 persen

Survei Desember 2023

DKI Jakarta: 28,6 persen
Banten: 16,7 persen
Jawa Barat: 27,3 persen
Jawa Tengah: 4,1 persen
DI Yogyakarta: 10,0 persen
Jawa Timur: 10,0 persen
Sumatera: 23,0 persen
Bali-Nusa Tenggara: 6,0 persen
Kalimantan: 19,8 persen
Sulawesi: 16,7 persen
Maluku-Papua: 14,0 persen

Diketahui, survei dilakukan pada  29 November-4 Desember 2023.

Adapun survei melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Litbang Kompas: Elektabilitas AMIN Naik di Jateng dan Yogya, Turun di Jakarta dan Banten

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fersianus Waku/Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved