Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Klaim Hasto soal Tekanan Jelang Pilpres: Ganjar Tak Tahu, Anies Mengaku Belum Komunikasi dengan TPN

Calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo, mengaku tak tahu-menahu soal tekanan yang terjadi jelang Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS/FERSIANUS WAKU - KOMPAS TV
Dua bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sama-sama memberi sindiran pada proses terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo, mengaku tak tahu-menahu soal tekanan yang terjadi jelang Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo, mengaku tak tahu-menahu soal tekanan yang terjadi jelang Pilpres 2024.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyebut, tekanan demi tekanan mulai terasa dialami timnya dan pihak yang menyuarakan mengenai pasangan calon (paslon) nomor urut tiga.

Ketika ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/11/2023) malam, Ganjar mengaku belum tahu siapa pihak yang mendapat tekanan dan dari mana asal tekanan tersebut.

"Enggak tahu. Siapa yang tertekan?" tanya Ganjar dikutip dari WartaKotalive.com.

Baca juga: Anies-Cak Imin Akui Belum Ada Komunikasi dengan TPN Ganjar-Mahfud Sikapi Klaim Hasto soal Tekanan

Mahfud MD yang mendampingi Ganjar lantas menimpali. Ia menanyakan, siapa yang mengatakan bahwa ada tekanan.

"Yang ngomong siapa (ngomong ada tekanan)?" kata Mahfud MD.

Awak media pun menjawab bahwa yang menyebut ada tekanan adalah Hasto Kristiyanto.

Setelah mendengar itu dari awak media, Ganjar menduga yang mendapatkan tekanan justru Hasto sendiri.

"Oh ya mungkin Mas Hasto yang ditekan," terang mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Pria berusia 55 tahun itu mengaku bakal bertanya pada Hasto apakah tekanan itu benar dan seperti apa tekanan yang didapatkan.

Mengenai tekanan yang didapatkan oleh TPN Ganjar-Mahfud disampaikan oleh Hasto di sela-sela rapat konsolidasi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Di mana, acara tersebut, dihadiri seluruh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud dari 38 provinsi.

"Tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif, apalagi yang lain," kata Hasto.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Sabtu (18/11/2023).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Hotel Sari Pacific, Jakarta, Sabtu (18/11/2023). (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

Ia pun mencontohkan adanya intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.

Tekanan yang sama juga dialami pegiat media sosial, Ulin Ni'am Yusron.

Selain itu, Hasto mengaku mendapat tekanan. Begitu pula rekan separtainya, Adian Napitupulu.

"Jadi, berbagai sinyal-sinyal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi," ucapnya.

Menurut Hasto, tekanan tidak membuat pendukung Ganjar-Mahfud dan penyuara kebenaran takut, justru semakin kokoh.

Ia mencontohkan bagaimana rakyat memberikan dukungan ketika baliho Ganjar-Mahfud sempat dicopot ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Bali.

Menurut politikus PDIP itu, inilah esensi dari gerakan masyarakat.

"Buktinya rakyat memberikan dukungan. Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya."

"Ini, kan, the essence of people movement. Ini yang kemudian nampak berbeda dengan yang lain," jelas Hasto.

Kemudian, Hasto juga mengeklaim berdiskusi dengan tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang mengalami tekanan serupa.

Diskusi itu, sambungnya, untuk meluruskan supaya demokrasi berada di koridornya.

"Kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," jelas Hasto.

Baca juga: Hasto Sebut TPN Ganjar-Mahfud Mulai Dapat Tekanan, TKN Prabowo-Gibran: Yang Menekan Siapa?

Namun, klaim Hasto itu dibantah oleh capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Anies menyatakan, sampai sekarang dirinya tak menjalin komunikasi dengan kubu TPN Ganjar-Mahfud.

"Kalau dengan saya sih, tidak ada komunikasi ya," kata Anies di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Minggu dilansir WartaKotalive.com.

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menampik pihaknya mengalami tekanan-tekanan politik.

Namun, Anies melanjutkan, tekanan yang pihaknya alami tidak seberapa dibandingkan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat.

"Apa pun tekanan yang kita alami, yang kita hadapi, belum apa-apa dibanding tekanan ekonomi yang dirasakan oleh keluarga-keluarga."

"Belum apa-apa dibanding sulitnya anak muda mencari lapangan pekerjaan, dibanding petani cari pupuk, dibanding nelayan, dibanding peternak," jelas Anies.

(Tribunnews.com/Deni/Fransiskus Adhiyuda)(WartaKotalive.com/Rusna Djanur Buana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved