Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ganjar Berdialog dengan Ketua GMI, Prabowo Bertemu Eksponen Muhammadiyah, Anies ke Makassar

Evan Lanell Wea melakukan dialog dengan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Jalan Mustika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Penulis: Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS
Nomor urut capres-cawapres pada Pilpres 2024. Ketua Umum Ganjar Muda Indonesia (GMI) Evan Lanell Wea melakukan dialog dengan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Jalan Mustika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Prabowo Subianto mengaku terharu mendapatkan dukungan eksponen Muhammadiyah hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anies Baswedan menjadi narasumber dalam Sarasehan Nasional 2023 bertajuk 'Reposisi Praktik Demokrasi Pancasila & Ekonomi Menuju Indonesia Yang Berkeadilan' di Makassar Sabtu (18/11). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ganjar Muda Indonesia (GMI) Evan Lanell Wea melakukan dialog dengan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Jalan Mustika, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Keduanya berdiskusi tentang permasalahan anak-anak muda diantaranya  kesempatan usaha UMKM untuk generasi milenial, kemudahan kredit perbankan untuk permodalan UKM bagi anak muda, hingga ke persoalan pendidikan, teknologi, dan industri kreatif.

Baca juga: Pertarungan Para Mantan Gubernur Jabar untuk Menangkan Capres di Pilpres 2024, Siapa Saja Mereka?

"Pak Ganjar Pranowo merespon dengan sangat baik saat saya menyampaikan beberapa usulan dan ide tersebut. Apalagi, Pak Ganjar juga akan mengembangkan pendidikan gratis untuk generasi milenial yang mengalami kesulitan biaya untuk pendidikan," kata Evan kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Selama kepemimpinannya dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah, kata Evan, Ganjar juga sudah mengembangkan sekolah gratis dan asrama untuk siswa-siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Bahkan, menurut Evan, saat ini banyak lulusan SMK tersebut bekerja di luar negeri.

"Pak Ganjar juga selalu mendorong perkembangan anak-anak muda berprestasi dengan beragam talenta dan kemampuan yang dimiliki. Kami sangat mendukung program-program khususnya yang berkaitan dengan anak muda jika Pak Ganjar terpilih sebagai presiden," katanya.  

Seperti diketahui, GMI merupakan organ relawan milenial yang didirikan mahasiswa-mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia.

GMI juga gencar mensosialisasikan sosok Ganjar ke anak-anak muda melalui banyak program diantaranya, donor darah, bakti sosial, event E-Sport di Jakarta dan Semarang, serta masih banyak lagi.

Baca juga: Fahri Hamzah Ingatkan Akademisi Tidak Terjebak dalam Perdebatan Para Politisi Jelang Pilpres 2024

Prabowo Bertemu Eksponen Muhammadiyah-HMI

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku terharu mendapatkan dukungan eksponen Muhammadiyah hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Bahkan, Prabowo sempat mengeluarkan jurus silat saat berpidato.

Adapun eksponen Muhammadiyah dan HMI itu tergabung di dalam relawan Matahari. Relawan ini didirikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga Eks PP Pemuda Muhammadiyah.

Panglima Relawan Matahari, Sutia Budi menyebut dukungan ini pun menandakan pihaknya bersiap untuk berkampanye dan memenangkan Prabowo dan Gibran sebagai capres dan cawapres.

"Malam ini kita akan mendeklarasikan dan kita nyatakan, kita akan mengajak, kita akan mengkampanyekan dan kita akan memenangkan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi presiden dan wapres," kata Sutia di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan pada Sabtu (18/11/2023).

Ia menuturkan bahwa Indonesia sudah saatnya dipimpin oleh seorang pemimpin yang visioner. Sebaliknya, pemimpin tersebut diharapkan bisa membawa Indonesia ke arah lebih baik.

"Sekarang adalah momentum yang tepat, sekarang sudah waktunya Indonesia dipimpin oleh seseorang yang visioner berkemajuan, dan insya Allah akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik dan lebih banyak," katanya.

Sementara itu, Prabowo pun menerima langsung dukungan dari relawan matahari tersebut. Bahkan, Ia mengaku senang hingga sempat mengeluarkan jurus silat di atas panggung.

Prabowo merasa terharu karena mendapatkan banyak dukungan dari para relawan yang juga eksponen Muhammadiyah dan HMI. Apalagi, banyak relawan yang rela hujan-hujanan untuk menunggunya.

"Luar biasa saya merasa getaran semangatmu. Saya perhatikan saudara waktu hujan tetap tidak bergeming dan tidak bergerak dari tempat ini, luar biasa. Mudah-mudahan tidak masuk angin. Saudara sekalian saya terharu saat ini karena kalian," katanya.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengaku baru sowan ke tokoh-tokoh ulama. Katanya, dirinya pun baru bertemu dengan para ulama di Malang, Jawa Timur.

"Saya hari ini merasa besar hati, tadi pagi saya dari Jawa Timur, Malang, dari keluarga besar NU (Nahdlatul Ulama). Saya juga hadir di mukernas ketiga ikatan sarjana NU, saya juga ketemu dengan tokoh-tokoh NU, para kiai, para pemimpin di situ," katanya.

"Dan langsung kembali ke sini, dan saya jumpa dengan saudara-saudara, sebagian besar dari keluarga besar Muhammadiyah dan LDII. Jadi luar biasa hari ini," sambung dia.

Menteri Pertahanan RI ini meyakini relawan yang memberikan dukungan telah mempelajari visi-misinya dengan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.

"Kita ingin rakyat kita hidup sejahtera. Kita tidak mau lihat ada kemiskinan di bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Baca juga: Eksponen Muhammadiyah-HMI Berikan Dukungan, Prabowo Terharu Hingga Keluarkan Jurus Silat

Anies ke Makassar

Capres Anies Baswedan menjadi narasumber dalam Sarasehan Nasional 2023 bertajuk 'Reposisi Praktik Demokrasi Pancasila & Ekonomi Menuju Indonesia Yang Berkeadilan' di Makassar Sabtu (18/11).

Dalam acara tersebut Anies menegaskan komitmennya untuk meningkatkan prekonomian di berbagai daerah yang selama ini tertinggal dan minim investasi dan industrialisasi.

Anies menjelaskan bahwa tren investasi dalam sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sayangnya peningkatan tersebut tidak disertai dengan meningkatnya ketersediaan lapangan kerja di tanah air. Pada tahun 2013 angka investasi sebesar Rp399 triliun, lalu meningkat drastis sepuluh tahun kemudian pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun.

"Anehnya tren penyerapan tenaga kerja kita malah turun. Ini masalah yang harus dibereskan," tegas Anies.

Capres Koalisi Perubahan itu memaparkan cara yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan persoalan itu jika kelak diamanahkan menjadi presiden pada Pilpres 2024.

"Yang kita mesti lakukan adalah reindustrialisasi. Kita harus melakukan investasi di tempat-tempat (daerah) yang selama ini minim industrialisasi. Dengan begitu lulusan perguruan tinggi kita tidak perlu jauh-jauh mencari pekerjaan ke daerah lain tapi di tempat mereka tinggal karena telah tersedia industri," jelas Anies.

Menurut Anies, prinsip keadilan dan kesetaraan dalam bidang ekonomi akan menjadi prioritas pasangan yang familiar disingkat AMIN itu. Gubernur DKI periode 2017-2022 tersebut menyebutnya dengan menghadirkan satu kemakmuran untuk masyarakat Indonesia. Misi ini dibangun di atas paradigma dari yang sebelumnya pemerintah sebagai penguasa menjadi pemerintah sebagai pelindung.

"Fokus kami saat ini memang membesarkan kuenya (kemakmuran), namun memotong kue dengan adil adalah jauh lebih prioritas," papar Anies.

Saat ini, lanjut Anies, bangsa Indonesia belum menjadi satu kemakmuran karena ketimpangan masih terjadi. Daerah luar Jawa khususnya wilayah timur Indonesia tertinggal sepuluh tahun dibandingkan dengan pertumbuhan daerah di tanah Jawa.

"Apalagi ketimpangan ini terus dibiarkan maka akan mengganggu suasana bersatu di Republik ini," kata Anies disambut gemuruh tepuk tangan hadirin yang memeriahkan acara yang dilaksanakan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.

Selain memaparkan pembangunan ekonomi, Anies juga menyinggung tentang agenda pemulihan demokrasi yang dalam waktu belakangan mengalami gangguan. Mulai dari kekhawatiran masyarakat menyuarakan aspirasi karena terancam delik hukum, hingga praktik oknum pemangku kebijakan yang melanggar etika dan prinsip demokrasi.

"Di dalam demokrasi tidak ada rasa takut karena demokrasi itu ditopang oleh trust. Ketika aturan mulai diotak-atik dan diubah sesuai kepentingan, maka rakyat perlahan akan kekurangan kepercayaannya," tandas Anies. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved