Pilpres 2024
Gibran dan PDIP Saling Sandera Status Kader di Pilpres 2024, Putra Jokowi Ogah Balas Surat Partai
Status Gibran Rakabuming Raka sebagai kader PDIP hingga kini masih menggantung. Hal itu dinilai sebagai upaya saling sandera selama Pilpres 2024.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Status Gibran Rakabuming Raka sebagai kader PDIP hingga kini masih menggantung.
Gibran hingga kini belum menyatakan mengundurkan diri dari PDIP dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai berlambang kepala banteng moncong putih.
Hingga saat ini belum ada pernyataan tegas dari PDIP yang menyatakan Gibran dipecat setelah menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Namun, PDIP menyatakan bila persoalan Gibran sudah tutup buku.
Gibran pun mengakui sudah menerima surat yang dilayangkan dari DPC PDIP Kota Solo yang memintanya mengundurkan diri dan mengembalikan KTA PDIP.
"Itu kapan ya, dah lama," ucap Gibran, Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Menggantungnya Status Gibran Dinilai Untungkan PDIP, Pengamat: Akan Berlangsung Sampai Akhir Pemilu
Surat yang ditandatangani Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tersebut diketahui dilayangkan pada Selasa (31/10/2023).
Gibran pun mengakui bila surat tersebut isinya meminta dirinya mundur dan mengembalikan KTA PDIP.
"Iya itu jadi satu lah (bersamaan dengan surat pengembalian KTA)," ucapnya.
Gibran menepis perkataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Gibran telah berkirim surat kepada DPC PDIP Solo dan menyatakan telah tutup buku.
"Dari DPC mengirimkan surat ke saya," ujarnya.
Baca juga: Gibran Bobby ke Prabowo, Kaesang dan Masinton Satu Suara Jokowi Masih PDIP
Gibran menegaskan tidak pernah membalas surat dari PDIP tersebut.
"Kalau saya tidak (tidak membalas), kalau Bobby (Nasution) saya tidak tahu," jelasnya.
Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka enggan membeberkan isi surat yang dirinya terima dari DPC PDIP Solo
"Iya, isi suratnya tidak bisa saya ekspos lah ya ke media, yang jelas sudah kami terima," katanya.
PDIP Hanya Sebut Tutup Buku Soal Gibran
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan jika persoalan Gibran dan Bobby Nasution di tubuh PDIP sudah tutup buku.
Menurut dia, Gibran dan Bobby sudah sama-sama diberi surat dari DPC partai masing-masing.
Hasto mengatakan, bahwa saat ini pihaknya bersama parpol pendukung memilih fokus untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Itu sudah, semua tutup buku, yang penting pemenangan Pak Ganjar dan Prof Mahfud dengan penuh keyakinan," kata Hasto di sela-sela Rapat mingguan TPN di Gedung High End, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Hasto pun menyebut, tidak ada yang dibedakan antara Gibran dan Bobby.
Sehingga, persoalan keduanya dianggap sudah tutup buku.
"Semua, Mas Gibran juga sama, sudah tutup buku, surat udah diberikan DPC, sama isinya, yang beda hanya tanggal dan yang tandatangan, substansinya sama," ucapnya.
hasto juga mengatakan pihaknya memilih fokus untuk pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
"Penegasannya adalah seluruh nya berkontestasi pada pemenangan Pak Ganjar, Prof Mahfud dengan angka tiga, dgn nomor tiga, yang bahasanya tadi bagus, ya trisulaweda itu lurus, benar dan jujur. Ini kekuatan yang paling otentik dari rakyat yang disuarakan oleh pak Ganjar dan Prof Mahfud," jelas Hasto.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Rudy menegaskan, kini putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan.
Hal senada juga diungkapkan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
Menurutnya, persoalan Gibran sudah tutup buku.
"Sudah tutup buku. Karena sudah mencalonkan, buku itu sudah ditutup. Kita fokus memenangkan Ganjar-Mahfud. Sudah tidak perlu bicara itu. Karena sudah mencalonkan," kata FX Rudy saat ditemui di kediamannya, Senin (6/11/2023).
Sejauh ini belum ada itikad yang ditunjukkan Gibran untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengundurkan diri.
"Belum (mengembalikan KTA). Terserah (mengembalikan atau tidak). Itu etika saja," jelas FX Rudy.
Sekadar informasi Gibran dan adik iparnya Bobby Nasution membelot dari sikap PDIP.
PDIP diketahui mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
Namun, Gibran dan Bobby Nasution justru berada di kububu Prabowo Subianto.
Gibran kini berstatus sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Sementara Bobby Nasution yang merupakan Wali Kota Medan mendeklarasikan mendukung Prabowo-Gibran.
Gibran dan PDIP Diprediksi Saling Sandera Hingga Akhir Pemilu 2024
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai menggantungnya status Gibran Rakabuming di PDIP akan berlangsung hingga akhir pemilu 2024.
Menurutnya hal tersebut sebagai upaya saling sandera PDIP dan Gibran.
"Saya pikir saling sandera antara Gibran dan PDIP akan berlangsung sampai akhir pemilu sampai 14 Februari. Ini akan menjadi drama politik institusi partai dengan Gibran," kata Ari kepada Tribunnews.com dikutip Jumat (17/11/2023).
Dikatakan Ari status Gibran di PDIP akan dibiarkan menggantung.
Posisi tersebut dikatakan Ari akan menguntungkan PDIP.
"Akan dibiarkan menggantung. Sebenarnya kalau dalam keadaan menggantung seperti saat ini secara politik lebih menguntungkan PDIP," jelasnya.
Karena kata Ari, persepsi publik ada ketidakpantasan bahwa mestinya Gibran datang baik-baik sebelum maju menjadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto.
"Saya melihat ini akan menguntungkan PDIP, karena Gibran yang salah karena dia penghuni rumahnya partai. Penghuni kalau masuk assalamualaikum mau keluar juga pamit," katanya.
Ari juga menilai karena hal itu tidak dilakukan Gibran, persepsi publik akan positif untuk PDIP. (Tribunnews.com/ rahmat/ fransiskus/ tribunsolo.com/ Anang Maruf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.