Soroti Indikasi Kecurangan Jelang Pemilu, TPN Ganjar-Mahfud: Keprihatinan Tokoh Bangsa Jadi Bukti

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah mengklaim bahwa banyaknya respon dari tokoh bangsa menjadi bukti adanya kecurangan jelang konstelasi Pemilu 2024.

Terutama banyaknya respon atas keputusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat capres-cawapres.

Pernyataan tokoh bangsa itu pun kata Basarah semakin diperkuat pasca Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan adanya pelanggaran etik pada keputusan MK perihal syarat capres-cawapres tersebut.

Baca juga: Pakai Analogi Sepak Bola, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Wasit Pilpres 2024 Tak Netral, Tunggu Arahan VIP

"Kita sama-sama mendengarkan menyaksikan para tokoh tokoh bangsa menyampaikan keprihatinan yang sama tentang prakterk demokrasi yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi bangsa Indonesia," ujar Basarah di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).

"Pendapat mereka juga semakin beralasan ketika MKMK bahwa telah memutuskan secara resmi ada abuse of power oleh hakim MK dalam memutus judicial riview (JR) nomor 90," sambungnya.

Oleh sebabnya dijelaskan Basarah, MK yang seharusnya bisa terlepas dari penyalagunaan kekuasaan dan konflik kepentingan, justru kini hal itu menjadi sebaliknya yakni untuk kepentingan Pilpres.

Baca juga: Saat Megawati dan Surya Paloh Bersuara, Sindir Kecurangan Pemilu Hingga Kritik Anak Jadi Cawapres

Oleh sebabnya Basarah mempertanyakan nasib lembaga pemerintahan yang berada langsung dibawah pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi.

"Maka bagaimana dengan lembaga-lembaga pemerintah dibawah cabang kekuasaan eksekutif yang memang direct dibawah seseorang yang memegang kekuasaan eksekutif tertinggi," pungkasnya.