Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Sowan ke Gus Mus, Lukman Hakim: Beliau Sosok yang Miliki Kejernihan Berpikir dan Kedalaman Rasa

Mantan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mengunjungi kediaman Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023).

Tangkap layar kanal YouTube Majelis Permusyawaratan Rembang
Sejumlah tokoh bangsa, Gunawan Muhammad, Lukman Hakim Saifuddin Mantan Menteri Agama, hingga Romo Benny, mendatangi kediaman Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, membeberkan tujuannya mengunjungi kediaman Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023).

Tak sendiri, ia bersama sejumlah tokoh bangsa datang untuk mengungkapkan apa yang dirasakan akhir-akhir ini, khususnya terkait persoalan bangsa.

Menurut Lukman, ia ingin silaturahmi ke Gus Mus untuk mengetahui pandangan dari Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu.

Sebab, kata Lukman, Gus Mus merupakan sosok yang dinilai memiliki kejernihan berpikir.

Apalagi terkait persoalan di Indonesia saat ini, jelang Pilpres 2024.

"Kenapa kami sowan silaturakhim ke Gus Mus? kami merasa beliau adalah sosok memiliki kejernihan berpikir dan kedalaman rasa."

"Jadi kami ingin silaturahim, sowan, sekaligus kami ingin mengonfirmasi, apakah yang kami rasakan yang kami alami, kami ketahui dari beragam sumber informasi, itu juga dirasakan beliau? jangan jangan kami salah," ucapnya saat konferensi pers bersama tokoh lainnya, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Pentingnya Jurnalisme Merdeka Menghadapi Pilpres 2024

Tak sendiri, Lukman Hakim mengatakan, dirinya curhat bersama Budayawan Gunawan Muhammad hingga Romo Benny.

"Setelah hampir semua kami menyampaikan curhatnya, beliau langsung mengatakan, bahwa beliau merasakan hal yang sama."

"Jadi secara eksplisit beliau apa yang disampaikan itu sebenarnya refleksi yang dirasakan masyarakat kita, jadi ini bukan pikiran elitis bukan analisis kaum intelektual, tapi karena beliau merasakan yang sama."

"Jadi curhatan ini semua hakekatnya apa yang terjadi di tengah masyarakat kita," jelasnya.

Lukman pun menyampaikan pesan Gus Mus kepada publik terkait nilai.

"Oleh karenanya beliau menekankan, kita harus kembali kepada nilai, beliau mengatakan saat ini kita sedang mengalami krisis nilai, tidak hanya dialami sebagian penyelenggara negara tetapi masyarakat secara keseluruhan," lanjut Lukman.

Bahkan, menurut Lukman Hakim, Gus Mus secara khusus menyampaikan, bisa saja penyelenggara negara tidak bersikap sesuai harapan kita karena sebagian masyarakat juga mengalami krisis nilai yang sama.

"Beliau berseru, politik tanpa dilandasi nilai, tanpa menerapkan azas kepatutan, kepantasan, tanpa menggunakan etika moral, politik itu hanya sebatas alat saling berebut kuasa saja."

"Oleh karenanya kebudayaan yang hakekatnya adalah mengangkat kembali, menyadarkan masyarakat kita, penyelenggara kita untuk kembali ke nilai luhur, etika moral yang terus digaungkan."

"Tidak hanya menggugah kesadaran kolektif kita sebagai bangsa, tetapi bisa diimplementasikan ke semua sektor kehidupan," ucap Lukman.

Budayawan Goenawan Mohamad memberikan pernyataan dalam acara konferensi pers di kediaman Ahmad Mustof Bisri di Rembang, Jawa Tengah, Minggu, (12/11/2023).
Budayawan Goenawan Mohamad memberikan pernyataan dalam acara konferensi pers di kediaman Ahmad Mustof Bisri di Rembang, Jawa Tengah, Minggu, (12/11/2023). (Tangkapan layar tayangan YouTube Majelis Permusyawaratan Rembang)

Sementara itu, Budayawan dan sastrawan, Goenawan Mohamad, mengaku sowan kepada Gus Mus sekaligus menularkan semangat kepercayaan kepada sesama.

Dalam kesempatan tersebut, Ia menyebut, saat ini kepercayaan kepada sesama sangat tipis.

"Seperti dikatakan, kita ke Gus Mus untuk sowan, tetapi juga untuk berbagai rasa. Untuk saling menularkan semangat, supaya kembali lagi ada kepercayaan terhadap sesama," ucapnya.

Menurutnya, di zaman sekarang ini, kepercayaan kepada sesama sangat tipis.

Goenawan pun menyampaikan, banyak sekali kebohongan yang diucapkan oleh presiden.

Namun, Goenawan tidak menjelaskan siapa presiden yang dimaksudnya.

"Pertama, banyak sekali kebohongan yang diucapkan oleh presiden dan orang-orang lainnya," kata Goenawan dalam acara konferensi pers di kediamaan Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023).

"Kedua, karena semua sekarang bisa dibeli, kesetiaan bisa dibeli, suara bisa dibeli, kedudukan bisa dibeli, jadi apa yang ikhlas itu sudah mengalami erosi."

"Kalau sebuah masyarakat kehilangan saling percaya, ya selesai," ucapnya.

Baca juga: Pilpres 2024 Berpotensi Satu Putaran, Suara Prabowo-Gibran Melejit, Begini Hitungan-hitungannya

Lebih lanjut, Goenawan menyampaikan, Pilpres 2024 makin mencemaskan karena aturan bersama mulai dibongkar-bongkar, dan bahkan dirusak.

"Terjadinya skandal di Mahkamah Kontitusi menunjukkan hal itu. Belum lagi saya dengar pemaksaan penutupan saluran suara dan sebagainya," ucap Goenawan.

"Mestinya ada yang menang (dalam Pilpres 2024, tetapi kemenangan itu kemenangan kosong karena yang menang sebenarnya itu kalau ada legitimasi, bukan hanya legalitas. Artinya diterima, masuk akal sesuai dengan hati nurani," kata dia.

Ia menyebut, sudah saat mengingatkan masyarakat tentang situasi saat ini yang tidak baik-baik saja

Goenawan ingin hal tersebut, dapat dicegah.

Pernyataan itu, menyusul situasi nasional yang saat ini terjadi

Diketahui, para tokoh nasional yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang sowan ke Gus Mus (KH Ahmad Mustofa Bisri) di Rembang, Jawa Tengah.

Mereka mengadukan soal situasi nasional akhir-akhir ini.

Sejumlah tokoh bangsa ini yang datang adalah Gunawan Muhammad seorang Budayawan dan Wartawan Senior, Lukman Hakim Saifuddin Mantan Menteri Agama, hingga Romo Benny.

Pertemuan ini disebut juga untuk silaturahmi.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Febri, Kompas.tv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved