Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

PDIP Solo Kirim Surat Desak Gibran Mundur dan Kembalikan KTA, Ini Jawaban Putra Jokowi Saat Ditanya

Gibran didesak untuk mundur dan mengembalikan KTA PDIP. Desakan tersebut dikirim DPC PDIP Solo melalui surat yang ditujukan kepada Putra Jokowi.

Penulis: Adi Suhendi
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo dan Gibran Rakabuming Raka. Gibran didesak untuk mundur dan mengembalikan KTA PDIP setelah jadi Cawapres Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga kini belum menemui Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo untuk mengurus statusnya di partai berlambang kepala banteng moncong putih setelah mendaftar ke KPU RI menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Meskipun berseberangan dengan partai besutan Megawati, Gibran hingga kini masih mengantongi KTA PDIP.

Bahkan, elite PDIP menyatakan bila putra sulung Presiden Jokowi tersebut sudah dinyatakan sudah bukan kader PDI Perjuangan.

DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo sebelumnya sempat mengaku bila dirinya sempat berkomunikasi dengan Gibaran via WhatsApp pada Jumat (27/10/2023).

Dalam komunikasi tersebut FX Rudy meminta Gibran untuk mengembalikan KTA PDIP kepada DPC PDIP Solo.

Gibran pun mengakui bila dirinya sudah membaca pesan WhatsApp dari FX Rudy dan berjanji akan menemuinya dalam waktu dekat.

Baca juga: PDIP Tak Masalah Gibran Gabung Golkar: Tergantung Niat Baik Kembalikan KTA

Gibran beralasan belum bisa menemui FX Rudy karena dirinya sibuk melakukan safari politik di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 28 dan 29 Oktober 2023.

"Ya secepatnya. Nanti saya bicarakan dengan Pak Ketua DPC dulu," jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Senin (30/10/2023).

Ia saat ini sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan FX Rudy.

Gibran sendiri telah menjalin komunikasi dengan Mantan Wali Kota Solo tersebut.

Baca juga: Gibran Akhirnya Ungkap Alasan Belum Temui Ketua DPC PDIP Solo Terkait Pengembalian KTA

"(FX Rudy) udah WA saya. Entar ya. Nggih. Nanti, nanti. Saya carikan jadwal biar tidak saling tumpang tindih jadwalnya," lanjut dia.

Namun, ia belum memastikan apakah di pertemuan itu ia akan mengembalikan KTA dan menyerahkan surat pengunduran diri sebagai anggota PDIP.

"Belum (diungkapkan isi pertemuannya). Ya bertemu aja," katanya.

Karena Gibran tak kunjung mengembalikan KTA PDIP, DPC PDIP Solo pun mengirimkan surat permohonan kepada Gibran untuk mengembalikan KTA.

Surat yang ditandatangani langsung Ketua dan Sekretaris DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo serta Teguh Prakosa itu berisi dua permohonan yang ditujukan untuk Gibran.

Surat tersebut dikirimkan FX Rudy melalui Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa pada Selasa (31/10/2023).

"Surat tanya Pak Teguh (Wawali Solo). Sudah disampaikan," kata FX Rudy dihubungi wartawan, Kamis (2/11/2023).

Surat tersebut diakui FX Rudy bertujuan agar ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dituding bermain dua kepentingan.

"Isinya mengimbau menyarankan saja untuk mengajak agar Mbak Mega tidak dituduh berdiri di dua kepentingan dan Pak Jokowi tidak diisukan berdiri di dua kepentingan itu aja isinya," ucapnya.

Tidak hanya meminta Gibran mengundurkan diri sebagai kader partai berlambang banteng, melalui surat tersebut Putra Sulung Presiden Jokowi itu juga diminta mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai.

"Iya kita sarankan KTA dikembalikan dan mengajukan pengunduran diri itu aja. Karena dulu datang ke DPC sekarang ya pulang ke DPC lah kembali ke DPC. Dulu minta sekarang balekke (dikembalikan)," ungkap eks Wali Kota Solo tersebut.

Dengan pengiriman surat tersebut FX Rudy juga tidak lagi bersikeras menemui Gibran seperti sebelumnya.

"Yen ora dijawab, yo rasah (kalau nggak dijawab, yo nggak usah). Mboten (nggak) karena belum dijawab ya udah," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa pun mengamini bila dirinya sudah menyampaikan surat tersebut.

Meski tidak memberikan langsung kepada Gibran, Teguh juga sempat mengkonfirmasi kepada Gibran apakah surat telah diterima.

"Suratnya sudah disampaikan dan sudah diterima. Sudah diterima hari Selasa tanggal 31 Oktober kemarin," kata Teguh, Kamis (2/11/2023).

"Selesai acara SGS itu, malamnya itu Mas Wali saya tanya 'tadi saya sudah mengirimkan surat'. Mas Wali menjawab kalau sudah diterima. Jadi pagi itu surat masuk dan disusulkan ke Gibran saat di Solo Technopark," imbuh Teguh.

Teguh menegaskan surat tersebut sampai disampaikan ke Gibran karena Gibran tak kunjung membuat agenda untuk bertemu dengan Ketua DPC PDIP Solo itu.

"Karena dijanjikan mau datang pak Wali belum ke sana, terus akhirnya membuat surat yang intinya beliau (Gibran) untuk menulis surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA," katanya.

Tak Ingin Ada Narasi Dizalimi

Sementara itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan status Gibran di PDIP tidak perlu di dramatisir.

Ia pun menyebut jika pihaknya memecat Gibran Rakabuming Raka, maka akan muncul narasi dizalimi.

"Tidak perlu didramatisir. Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," kata Komarudin kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Komarudin mengatakan secara de facto, Gibran sudah bukan lagi kader PDIP.

Dia lantas menyinggung sikap Gibran yang mulanya selalu menyatakan tegak lurus terhadap arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya dengan Pak Sekjen Mas Hasto waktu kita ngomong, 'Tidak dia pertemuan hanya sebagai Prabowo sebagai menteri dan Gibran sebagai Wali Kota' itu aja soal struktur pnemerintahan," katanya.

"Waktu kita konferensi pers sikap dia jelas diulang-ulang, 'Saya hanya tegak lurus kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri'," sambungnya.

Namun, Komarudin menyebut, Gibran justru mendaftar sebagai cawapres dari Prabowo ke KPU.

"Ya berarti kan kita harus berhentikan dari PDIP, itu clear," kata dia.

Menyikapi tudingan tersebut, Gibran dengan tegas membantah dirinya memainkan narasi tersebut.

"Nggak, kita nggak membuat narasi-narasi seperti itu," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (2/11/2023).

Cawapres pendamping Prabowo Subianto tersebut kembali menegaskan dirinya tidak pernah memainkan narasi terzalimi bila dipecat dari PDIP.

"Tidak-tidak," tegas Gibran.

(Tribunnews.com/ Reza Deni/ Tribunsolo.com/ Andreas Chris Febrianto/ Ahmad Syarifudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved