Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2024

PDIP Ungkap Gibran Disiapkan ke Tingkat Lebih Tinggi, tapi Malah Tak Sabaran dan Ambil Jalan Pintas

Gibran dipersiapkan untuk menjadi penerus Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo, tapi tidak sabaran.

Penulis: Nuryanti
Tribunnews.com
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (kiri), Djarot Saiful Hidayat (kanan). Gibran dipersiapkan untuk menjadi penerus Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo, tapi tidak sabaran. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, disebut sebenarnya disiapkan PDIP untuk menjadi seorang calon pemimpin.

Namun, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak sabaran dengan menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Djarot, Gibran dipersiapkan untuk menjadi penerus Jokowi dan Ketua DPC PDIP Kota Solo sekaligus mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

"Mas Gibran itu sebetulnya dipersiapkan sebagai calon pemimpin untuk bisa meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan Pak Rudy di Solo."

"Yang kemudian, kalau memang berhasil, ya beliau akan ditugaskan ke tingkat yang lebih tinggi lagi," kata Djarot di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023), dilansir Kompas.com.

"Tetapi ada ketidaksabaran, sehingga mencari jalan pintas dan menabrak konstitusi. Merekayasa konsitusi," tambah Djarot.

Baca juga: Prabowo Jawab Kritikan PDIP kepada Gibran: Biar Rakyat yang Menilai

Ambil Jalan Pintas dan Contoh Kurang Baik

Djarot Saiful Hidayat menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan kader PDIP kecewa karena Gibran memilih jalan pintas dari Wali Kota Solo menjadi cawapres Prabowo.

Padahal, kata dia, Megawati sangat sayang dengan Presiden Jokowi dan Gibran.

"Kami sayang sama Mas Gibran. Mengambil jalan pintas seperti ini dan ini contoh yang kurang baik, itu bentuk ekspresi dari kita semua."

"Ibu Megawati Soekarnoputri itu sangat sayang kepada Pak Jokowi, kepada Mas Gibran," ungkap Djarot di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Djarot menambahkan, rasa sayang itu diungkapkan Megawati dalam penugasan dari partai kepada masing-masing kader.

Sehingga, dirinya menyayangkan langkah politik Gibran.

"Rasa sayang itu disampaikan dengan berbagai macam bentuk, gitu ya, penugasan-penugasan kepada beliau, sangat sayang. Kita semua sayang."

"Tetapi dengan langkah seperti ini kita menyayangkan," tutur dia.

Baca juga: Perbandingan Hasil 4 Lembaga Survei Elektabilitas Prabowo-Ganjar-Anies Saat Gibran Jadi Sorotan

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat. (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Gibran Dipersilakan Jadi Kader Golkar

Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat juga menanggapi kabar bergabungnya Gibran ke Partai Golkar.

Mengenai kabar itu, Djarot mengatakan, partainya mempersilakan Gibran bergabung menjadi kader Partai Golkar.

"Kalau kita sih ya silakan, itu pilihan, itu hak dari masing-masing orang."

"Dan keputusan MK memperbolehkan seperti itu, ya bagaimanapun juga ya monggo silakan."

"Ini satu hal yang sering terjadi di dalam politik," jelasnya, Selasa.

Baca juga: Sekjen Golkar: Biarlah Kita Tunggu Keputusan Gibran Berlabuh ke Mana

Djarot pun menilai, Gibran sejatinya memang telah keluar dari PDIP setelah memutuskan menjadi cawapres Prabowo.

Sehingga, PDIP menunggu niat baik Gibran menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada DPC PDIP Solo.

"Yang jelas secara de facto beliau sudah izin dan sudah keluar dari PDIP."

"Tergantung sekarang niat baik dari Mas Gibran untuk bisa menyerahkan kembali KTA kepada Mas Rudy dan mereka sudah berkomunikasi Mas Rudy dan Mas Gibran," papar Djarot.

Seperti diketahui, Gibran telah diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

KIM terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Gelora, PBB, Garuda, dan PRIMA.

Baca juga: Sekjen Golkar Tegaskan Gibran Sudah Jadi Cawapres Prabowo: Tidak Usah Diperdebatkan

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat tiba di Rumah Sakit Pusat Angkatan (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat tiba di Rumah Sakit Pusat Angkatan (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023). (Tribunnews/JEPRIMA)

Adapun status Gibran masih kader PDIP saat diumumkan sebagai cawapres Prabowo.

Gibran saat itu disebut belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Namun, Gibran mengaku sudah berbicara dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Kepada Puan Maharani, Gibran berpamitan untuk menjadi cawapres Prabowo.

Baca juga: Politikus PDIP Sebut Gibran Merekayasa Konstitusi Cari Jalan Pintas Jadi Cawapres

Gibran kemudian mendapat dukungan dari Partai Golkar untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Dukungan itu disampaikan Golkar dalam Rapimnas yang digelar di DPP Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023).

Kemudian, pengumuman resmi Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023).

Prabowo dan Gibran lalu resmi mendaftar sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (25/10/2023).

(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Berita lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved