Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Bahlil: Kenapa Kita Mempersoalkan Jadi Cawapres Harus 40 Tahun, Dimana Akal Sehat Kita?

Awalnya, Bahlil berbicara banyak tokoh-tokoh bangsa yang menjadi pemimpin saat usia di bawah 40 tahun.

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi 'Penerus Negeri' di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mempertanyakan pihak yang mempersoalkan usia calon wakil presiden (cawapres) harus di atas 40 tahun.

Baginya, anggapan itu melawan akal sehat.

Awalnya, Bahlil berbicara banyak tokoh-tokoh bangsa yang menjadi pemimpin saat usia di bawah 40 tahun.

Baca juga: Ketika Bahlil Larang Relawan Prabowo-Gibran Balas Doa Hanya Amin: Salah Itu, Harus Jelas

Bahkan, ayah Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadikusumo menjadi menteri keuangan pada usianya 33 tahun.

"Bahkan perdana menteri kita Bung Syahrir usianya 36 tahun. Almarhum ayahanda dari capres kita Prabowo Subianto usianya 33 tahun menjadi menteri keuangan," kata Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi 'Penerus Negeri' di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). 

"Terus kenapa kemudian kita mempersoalkan usia harus jadi cawapres harus 40 tahun. Dimana akal sehat kita?" tanya Bahlil.

Baca juga: PDIP Tunggu Gibran Kembalikan KTA Usai Jadi Cawapres Prabowo 

Bahlil pun mengingatkan bahwa bangsa Indonesia bisa berdiri dengan kokoh hingga sekarang karena peran serta perjuangan generasi muda di bawah 40 tahun.

Ia pun mempertanyakan siapa pihak yang kini justru memiliki jiwa nasionalisme dan demokrasi sejati. Sebab, banyak pihak yang justru menutup ruang demokrasi buat anak muda untuk mengambil peran kepemimpinan nasional.

"Teman-teman semua harus paham, bangsa ini tidak akan pernah ada dan kokoh seperti sekarang tanpa postioning dan peran serta perjuangan generasi muda di bawah 40 tahun. Jadi sebenarnya saya bingung, nasionalisme sejatinya itu siapa sebenarnya? demokratis sejati siapa sebenarnya?" tanya Bahlil.

"Di saat bersamaan kita berpikir azas sebuah demokrasi tapi di saat yang lain juga kita menutup ruang-ruang demokrasi untuk anak anak muda mengambil bagian dalam kepemimpinan nasional," sambungnya.

Oleh sebab itu, Ia mengatakan bahwa hanya Prabowo Subianto yang memiliki jiwa besar dan berkeinginan untuk meletakan pondasi dasar dan jalan tengah untuk anak muda menjadi pemimpin negara.

Baca juga: Politisi Gerindra Ungkap Alasan Erick Thohir Tak Jadi Tim Sukses Prabowo Subianto

"Saya mau tanya sama kalian, mana ada capres capres memberikan porsi anak muda menjadi cawapres? ada nggak? yang ada protes anak muda terus," katanya.

Lebih lanjut, Bahlil pun mengingatkan agar para kalangan milenial melawan jika ada pihak yang berusaha memonopoli hak suara anak muda. Dia bilang, anak muda memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

"Teman teman muda, janganlah memberikan ruang untuk usia 40 tahun ke bawah di monopoli oleh orang orang atau generasi seperti saya di atas 40 tahun. Itu adalah hak kalian," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved