Pilpres 2024
Sosok Mahfud MD Disebut Buat Prabowo Galau Tentukan Cawapresnya
Pakar politik Panji Suminar menyebut Mahfud MD membuat kubu Prabowo Subianto semakin bimbang tentukan pasangan bacawapresnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahfud MD resmi dipilih dan didaftarkan ke KPU RI sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendamping bakal Capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Mahfud pun dinilai banyak pihak sebagai sosok yang lengkap pengalamannya karena sudah merasakan posisi di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Panji Suminar menyebut, bahwa sosok Mahfud sebagai pilihan tepat mendampingi Ganjar Pranowo.
Bahkan, pilihan parpol koalisi Ganjar itu membuat kubu Prabowo Subianto semakin bimbang menentukan pasangan bacawapresnya.
"Justru yang saya tidak mengerti arah Prabowo, jadi makin bingung sepertinya dia dalam memilih calon pasangan wakil presidennya mengingat Anies telah mendapatkan Muhaimin Iskandar dan Ganjar dengan Mahfud MD," kata Panji Suminar saat dikonfirmasi, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Mahfud MD Akui Ditawari Cawapres oleh Kubu Anies dan Prabowo, Ungkap Alasan Lebih Memilih Ganjar
Dia justru menilai strategi politik yang dijalankan PDIP cukup bagus dengan memilih Mahfud MD, karena Menkopolhukam tersebut merupakan NU kultural yang tentunya bakal menarik minat warga NU memberikan hak suara.
"Jadi saya melihat, nanti warga NU yang Gusdurian itu akan ke Mahfud MD, dan NU yang garisnya PKB itu ke Muhaimin Iskandar. Jadi NU terpecah, dan ini akan menambah basis pemilih Ganjar nantinya," ucap dia.
Namun menurut dia ada hal yang menarik untuk dicermati yaitu sosok Mahfud MD juga akan menggerus basis massa Muhaimin Iskandar di Jawa Timur, serta juga mendapatkan minat pemilih dari kalangan menengah ke atas.
Hal itu menurut dia akan menjadi bantuan signifikan bagi PDIP dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024 asalkan Mahfud MD meyakinkan masyarakat selama 3 bulan ke depan harus benar-benar efektif.
"Sedangkan Prabowo, pilihan calon wakil presidennya menjadi semakin terbatas, karena tidak mungkin juga nekat memilih calon yang dari basis NU kultural atau Jawa Timur, apalagi ikut bertarung di Jawa Timur dengan dua calon lainnya," kata dia.
Baca juga: Di Hadapan Pendukungnya, Mahfud MD Bicara Ada Perjuangan yang Harus Diteruskan
Dia justru menyarankan agar Prabowo sebaiknya tidak ikut bertarung di Jawa Timur dan berupaya merebut suara NU karena keterbatasan sosok bacawapres yang bisa menyaingi Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar untuk segmen pemilih di wilayah tersebut.
"Prabowo sebaiknya tidak usah di Jawa (untuk cawapres), lebih menggarap luar Jawa, sosok yang tersedia sekarang ya seperti Erick Thohir," kata dia.
Panji menilai Prabowo sudah memiliki basis yang cukup baik di Banten dan Jawa Barat, namun harus memastikan suaranya di provinsi itu tidak bocor ke Anies Baswedan.
Sementara itu untuk mendulang suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, perlu memaksimalkan kinerja koalisi dan mesin parpol.
Dia juga menyarankan agar Prabowo menggarap suara di luar Pulau Jawa di saat kandidat lain fokus menggarap suara di Pulau Jawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.