Pilpres 2024
Momen Langka Mahfud MD Kenalkan Anak-anaknya ke Publik, Sebut Tak Manfaatkan Privilege sang Ayah
Mahfud MD mengenalkan anak-anaknya di hadapan publik di acara Deklarasai Dukungan Ganjar-Mahfud, Rabu (18/10/2023).
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD memperkenalkan anak-anaknya di hadapan publik.
Tepatnya saat acara Deklarasi dukungan Ganjar-Mahfud, di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Momen tersebut, pun terbilang langka.
Pasalnya Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Ganjar Pranowo itu, sebelumnya termasuk tertutup soal keluarga.
Bahkan di hadapan publik, dirinya mengakui mengimbau agar buah hatinya tak memperkenalkan diri sebagai anak-anak seorang Mahfud MD.
Dua anak Mahfud MD yang diperkenalkan ke publik yakni:

Baca juga: Relawan Gotong Royong Mengantarkan Ganjar-Mahfud ke KPU Besok
- Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (mengutip Wikipedia).
- Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
"Saya ingin perkenalkan dua anak saya yang milenial, Ikhwan Zein."
"Sekarang dia sedang menyelesaikan gelar PhD-nya di Amsterdam, kebetulan sedang penelitian," katanya, dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo, Rabu (18/10/2023).
Mahfud menyebut, sejak sekolah, Ikhwan Zein sudah mencari beasiswa sendiri, dan disebutkan Mahfud, tanpa memanfaatkan privilege sang ayah.
"Orang mana tidak tahu kalau dia anak saya, dia cari sendiri (beasiswa) dia dapat sendiri dengan prestasinya," kata Mahfud.
Lantas anaknya yang kedua yakni Vina Amalia juga memiliki cerita senada dengan saudara kandungnya.
Bahkan Vina sempat tak dikenali sebagai anak Mahfud MD.
"Sampai lulus dari sekolah tidak ada yang tahu bahwa dia anak saya, karena saya bilang jangan bilang kamu anak saya, kalau anak pejabat biasanya akan diberi kemudahan-kemudahan."
"bahkan anak saya ini dulu (Vina) oleh dosennya sempat disubsidi susu dan pisang setiap hari," lanjutnya Mahfud sembari tertawa.
3 Kesepakatan Mahfud MD dan Megawati soal Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024, Apa Saja?

Baca juga: Mardiono Yakin Ganjar-Mahfud Raih Kepercayaan Rakyat untuk Pimpin Bangsa Indonesia
Sebelumnya, Menkopolhukam, Mahfud MD, dan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Megawati Soekarnoputri, membuat suatu kesepakatan, terkait menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Setidaknya terdapat 3 kesepakatan yang dibuat antara Mahfud MD dan Megawati.
Mahfud menyebut kesepakatan itu yakni:
- Melaksanakan konstitusi
- Memberantas korupsi
- Menegakkan hukum untuk menuju Indonesia Emas 2045.
"Intinya (kesepakatan) hanya itu. Kesepakatan lainnya nggak ada. Kesepakatan politik ya hanya konstitusi itu yang berlaku paling tinggi," ujarnya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
Mahfud: Tak Ada Konflik Kepentingan
Sementara terkait jabatannya sebagai Menkopolhukam, Mahfud menegaskan tidak akan ada conflict of interest atau konflik kepentingan.
Dirinya mengimbau baik TNI-Polri harus netral.
Bahkan, Mahfud menyebut akan mengawasinya.

Baca juga: Terima Dukungan Generasi Muda, Ganjar-Mahfud Singgung Besarnya Jumlah Pemilih Muda di Pemilu 2024
"Ndak ada conflict of interest menyangkut saya. Karena saya justru akan mengawasi aparat TNI, Polri, dan birokrasi dilarang memihak, semuanya harus netral," katanya.
Mahfud menyatakan sebagai Menko Polhukam yang salah satu tugasnya menjaga kondusivitas pemilu, dirinya justru akan turut mengawasi netralitas prajurit TNI/Polri dan aparatur birokrasi.
Dirinya menyebut birokrasi dan aparat TNI/Polri harus bersikap netral.
"Dan saya sebagai salah seorang calon akan memberi contoh bahwa saya memimpin netralitas TNI-Polri dan birokrasi dan akan juga menegur siapapun yang menggunakan aparat, birokrasi, TNI-Polri untuk tidak netral saat Pemilu 2024," sambung Mahfud.
Sementara itu, ke depan usai ditunjuk sebagai Cawapres, Mahfud mengatakan tetap menjalankan tugasnya sebagai menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengaku akan mengikuti regulasi terkait cuti untuk kampanye.
"Ini kan daftar dulu, nanti penelitian ini, kesehatan, soal cuti itu nanti. Itu kan ada aturannya, pada saat kampanye cuti."
"Pada saat tidak kampanye ya masuk kantor. Dan cuti itu dibatasi misalnya seminggu berapa jam, atau berapa hari. Itu semua ada aturannya, jadi gampang lah," kata Mahfud.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Danang Triatmojo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.