Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Rieke Kenang Pernyataan Gus Dur: Mahfud Penjaga Konstitusi

Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka berharap Prof. Mahfud MD dapat mengembalikan marwah Mahkamah Konstitusi (MK).

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Rieke Diah Pitaloka ketika ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (27/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka berharap Prof. Mahfud MD dapat mengembalikan marwah Mahkamah Konstitusi (MK).

Seperti diketahui, MK sebagai lembaga terhormat kini menjadi sorotan pascaputusan batas usia capres dan cawapres.

Rieke mengatakan harapan 'penjaga konstitusi' tersebut dititipkan di pundak Mahfud MD bukan sekedar ia seorang tokoh bangsa dan juga sebagai mantan Ketua MK.

Lebih dari itu, Rieke mengatakan harapan itu disampaikan karena Mahfud dipilih sebagai bakal cawapres yang diusung partainya PDI Perjuangan, mendampingi Ganjar Pranowo.

"Beberapa hari lalu, kami (Rieke dan Mahfud, -red) berdiskusi serius. Lebih serius dari sebelum-sebelumnya. Wajah Bapak lebih 'menyala' dari biasanya. Tak bisa semua diceritakan. Yang jelas, peristiwa hari ini bukan untuk 'balas' peristiwa yang tertunda 2019," ujar Rieke dalam keterangan resminya, Rabu (18/10/2023).

"Karena kita semua sedang berjuang. Jangan ada lagi yang mencabik-cabik konstitusi," ujar Rieke.

Baca juga: Ganjar dan Mahfud MD Foto Bersama Keluarga, Sekjen PDIP Nyeletuk: Ini yang Membedakan

Rieke mengatakan dalam perbincangan itu, sejarah yang terjadi saat ini tidak boleh lagi terulang di masa depan.

Bagaimana konstitusi seakan hanya diubah hanya untuk kepentingan segelintir orang.

"Indonesia negara hukum. Konstitusi di hirarki tertinggi. Kami bersepakat, jika Allah mengijinkan keputusan pagi ini, hingga pendaftaran ke KPU tidak ada halangan, ini jalan dari Allah untuk kembalikan marwah Mahkamah Konstitusi," harap Rieke.

Rieke berkisah bagaimana sosok Presiden ke-4 Indonesia, almarhum Abdurrahman Wahid tegas menyatakan sosok Mahfud MD adalah penjaga konstitusi.

"Bertahun lalu di RSCM, saya dan Pak Mahfud temani Gus Dur. Bertiga saja kami, saat itu Prof Mahfud hendak berjuang di Mahkamah Konstitusi. Saat Prof pulang, Gus Dur berkata, 'penjaga konstitusi'," kisah Rieke mengenang.

Kepada Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman, Rieke mengatakan bahwa rencana ataupun keputusan manusia tentu tidak akan mampu melampaui kekuasaan Tuhan YME.

"Sebaik-baiknya rencana manusia, hanya rencana Tuhan yang terbaik dan pasti terjadi. Sebesar-besarnya kekuasaan manusia, tak akan mampu lampaui kekuasaan Sang Maha Kuasa. Peristiwa hari ini, dimulai dari diplomasi 'jambal pete masak santan' Bu Ageng di rumah Butet Kertaredjasa di Yogyakarta," tutur Rieke.

"Mas Butet, sehat selalu. Sampai juga kita pada hari ini. #GAMA2024," kata Rieke mengakhiri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved