Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Nilai Puan Ingin Jusuf Kalla Bujuk Golkar Gabung Ganjar

safari politik yang dilakukan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ke sejumlah senior Partai Golkar, untuk mengambil pengaruh kedua tokoh itu

Tribunnews/JEPRIMA
Wakil Presiden ke 10 dan 12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla didampingi istri Mufida Jusuf kalla serta Ketua DPR dan juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah dan Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Dr. H Syafruddin memberikan keterangan pers di kediaman Jusuf Kalla, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023). Menurut JK pertemuan tersebut merupakan pertemuan keluarga dan keduanya tidak ada yang saling membahas soal Pilpres 2024. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi menilai, safari politik yang dilakukan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ke sejumlah senior Partai Golkar, untuk mengambil pengaruh kedua tokoh tersebut.

Diketahui, Puan Maharani beberapa waktu lalu menemui Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Jusuf Kalla (JK).

Menurut Airlangga, kedua tokoh senior partai berlambang pohon beringin itu dinilai masih memiliki pengaruh di internal Golkar.

Dia menyebut, Puan dan PDIP ingin memanfaatkan pengaruh Jusuf Kalla untuk membujuk Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beralih mendukung Ganjar Pranowo.

Meskipun, dia mengakui, peluang ini sangat kecil karena Golkar sudah mengambil posisi bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto. 

Namun, Airlangga Pribadi menegaskan, selama belum didaftarkan ke KPU, dinamika politik nasional masih bisa berubah.

"Tergantung tawaran yang diberikan PDIP. Tawaran tertinggi yakni membuka ruang Ketua Umum Golkar Airlangga menjadi cawapres dari Ganjar," kata Airlangga Pribadi, Jumat (6/10/2023).

Selain itu, PDIP juga dinilai memanfaatkan pengaruh Jusuf Kalla untuk bisa meraih suara di Indonesia timur. 

Sebab, Jusuf Kalla adalah tokoh berpengaruh di wilayah Indonesia bagian timur. 

Isu bergabungnya Jusuf Kalla menjadi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar menguat setelah Puan menyambangi kediaman Wakil Presiden Ke-10 dan 12 itu. 

Ganjar sendiri mengaku senang jika Jusuf Kalla bersedia bergabung dengan TPN.

"Kalau berkenan, saya akan senang," kata Ganjar saat mengunjungi Ponpes Luhur Al-Tsaqafah di Jakarta, Kamis (5/10/2023) malam.

Menurut Ganjar, pertemuan Puan Maharani dengan Jusuf Kalla akan membuat demokrasi di Indonesia semakin cair.

Di sisi lain, Juru Bicara wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Husein Abdullah mengakui harapan PDIP agar JK bergabung dengan TPN Ganjar Pranowo menyimbolkan Jusuf Kalla merupakan sosok negarawan yang masih dibutuhkan bangsa Indonesia.

Hal ini menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang memberikan sinyal Jusuf Kalla akan bergabung dengan TPN Ganjar Pranowo.

Baca juga: Puan Berbatik Kuning saat Temui JK, Tanda-tanda Golkar Dukung Ganjar Capres?

"Harapan Pak Hasto ini sebenarnya sangat simbolik. Pak Hasto mungkin saja ingin mengatakan bahwa Pak JK dalam kapasitas sebagai negarawan, pikiran dan aksinya masih dibutuhkan bangsa ini," jelas dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved