Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Mengerucut, Ini Prediksi Bakal Cawapres Ganjar dan Prabowo, Sosok Wanita Ini Jadi Rebutan Dua Calon

Sosok bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hingga saat ini belum bisa ditebak. Khofifah jadi rebutan?

Penulis: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto hingga saat ini belum bisa ditebak.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan membuka jadwal pendaftaran capres dan cawapres mulai 19 Oktober sampai 25 Oktober 2023.

Jadwal pendaftaran yang dimajukan menjadikan para bakal calon presiden (bacapres) harus segera memilih pasangannya.

Hingga saat ini baru Anies Baswedan mendeklarasikan akan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

Lalu siapakah nama bakal cawapres yang akan digandeng Ganjar dan Prabowo?

Sejumlah nama santer disebut sebagai kandidat Cawapres Prabowo Subianto seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Namun, belakangan ini ada satu nama yang didorong oleh Partai Bulan Bintang (PBB) untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Sosok tersebut adalah Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor pun membenarkan pihaknya mendorong Gibran menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Partai Bulan Bintang (PBB) secara terbuka meminta Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024, mendatang.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (26/9/2023).

Afriansyah menyatakan bahwa partainya memang mendorong Ketua Umum Yusril Izha Mahendra sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Baca juga: Anies Ingin yang Pertama Daftar ke KPU hingga Strategi PDIP Umumkan Cawapres Ganjar Detik Terakhir

Namun kini dia turut meminang Gibran.

"Perlu diketahui sebagai sekjen Partai Bulan Bintang, salah satunya (PBB) mencalonkan wakil presiden yang ada di tengah-tengah kita hari ini, selain Pak Yusril ya Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Afriansyah Noor.

Menurut Afriansyah, meski saat ini Gibran merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP), dirinya meminta putra sulung Presiden Jokowi tersebut tidak takut keluar dari partai demi kepentingan negara.

"Sekarang ini saya bilang semua, saya kader PBB kalau ada yang minta dari partai lain saya keluar, untuk negara dan bangsa kenapa harus takut. Tidak boleh takut selagi untuk kepentingan negara," ucap dia.

Dia pun menegaskan, bahwa partainya telah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Kini, Afriansyah berharap bahwa ada sosok muda yang bisa mendampingi Prabowo di Pilpres.

"Kami dari PBB sudah mencalonkan Prabowo menjadi presiden kami, dan tentunya wakilnya kami berharap ada sosok anak muda," jelas dia.

Diketahui, saat ini PBB telah bergabung dengan Golkar, PAN, Gerindra, Demokrat, Gelora, Garuda dan Prima di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal Capres Prabowo Subianto.

Respons Gibran

Gibran Rakabuming Raka enggan menjawab mengenai kemungkinan menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Jika maju dengan Prabowo, sebagai konsekuensinya Gibran harus menyeberang dari Koalisi PDI Perjuangan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Ia pun mengungkapkan tidak bisa asal keluar dari PDI Perjuangan.

"Nggak bisa kayak gitu asal-asal keluar," terangnya saat ditemui di kantornya, Rabu (27/9/2023).

Namun, ia tidak ingin menanggapi lebih jauh.

"Saya tidak akan menanggapi itu. Apalagi menanggapi itu di jam kerja," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan jika memang nantinya nama Gibran dipilih menjadi Cawapres Prabowo maka secara pribadi akan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto.

"Ya (kalau nama Gibran semakin menguat) saya ucapkan selamat ke Pak Prabowo," kata Said kepada awak media saat ditemui di Kawasan Jakarta Selatan usai acara MKD Awards, Rabu (27/9/2023).

Ditanya apakah nantinya PDIP akan melepas Gibran berpasangan dengan Prabowo, Said enggan mengambil pusing.

Kata dia, dalam Pilpres 2024 ini PDIP sudah punya kader sendiri yang akan dicalonkan bahkan sebagai capres yakni Ganjar Pranowo.

Siapa sosok yang akan mendampingi Ganjar sebagai cawapres, Said menyebut hal itu tinggal menunggu waktu saja.

"Kalau dari PDI Perjuangan, satu-satunya yang sudah clear and clean, Pak Ganjar Pranowo. Wakilnya akan menyusul dan tidak akan lama lagi. Toh pendaftaran (capres-cawapres) terakhir tanggal 25 (Oktober)," kata Said.

Dirinya juga menyebut PDIP tidak akan mempermasalahkan jika memang nantinya Gibran benar dimajukan sebagai cawapres Prabowo dan bertarung dengan Ganjar Pranowo.

Sebab, kata dia, hal itu wajar dalam kontestasi politik.

Baca juga: Jabat Ketua Umum PSI Tapi Dekati Relawan Jokowi, Kaesang: Politik Sekarang Berbeda dari yang Dulu

Terpenting setiap pasangan calon yang maju di Pilpres harus memiliki visi yang bisa meyakini masyarakat.

"Namanya kontestasi biasa-biasa aja dong. Kita saling menghormati. Pak Prabowo penajamannya apa, visinya. Kami visinya apa. Ya ayok jualan ke masyarakat," kata dia.

"Karena pemilik suaranya kan masyarakat. Sehingga jangan kita ini kita semua berkewajiban untuk tahun depan itu mulai saat ini menjaga kondusifitas, keamanan, rasa damai masyarakat kita," tukas Said.

Mahfud MD sosok Mr x, Khofifah Mrs x 

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberikan kode kemungkinan calon wakil presiden atau cawapres pendamping Ganjar Pranowo adalah Mr X ataupun Mrs X.

Hasto pun enggan menjelaskan lebih rinci soal nama Cawapres Ganjar di Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai sosok Mr X dan Mrs X yang dimaksud Hasto adalah Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dia menilai kedua tokoh tersebut adalah kader Nahdlatul Ulama (NU) dan berasal dari Jawa Timur.

Menurutnya, jika melihat sejarah PDIP dalam kontestasi pemilu presiden, partai tersebut selalu menggandeng tokoh NU menjadi cawapres.

Kecuali di Pilpres 2009 yaitu saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Mahfud pertimbangannya adalah representasi NU dan Jawa Timur. NU dan Jatim selama ini suaranya condong ke Ganjar sehingga dengan memunculkan Mahfud, kemungkinan untuk menjaga basis massa," kata Saidiman saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

Saidiman menjelaskan bahwa PDIP berkepentingan menjaga basis massa.

Jangan sampai pindah karena ada upaya dari Anies Baswedan untuk menarik massa NU dan Jatim dengan merekrut Muhaimin Iskandar.

"Jatim merupakan basis massa Ganjar dan Jatim sehingga strategi yang akan dimainkan adalah bagaimana menjaga agar basis massa itu tidak keluar," ungkapnya.

Dia mengatakan dulu ketika mau memilih Ridwan Kamil (RK) yang berasal dari Jawa Barat, itu bertujuan untuk memperluas basis massa di wilayah tersebut.

Menurut Saidiman, selama ini Jabar lepas dari Ganjar dan PDIP sehingga menggaet RK bertujuan untuk mempersempit gap atau jarak.

"Ternyata dari dua pilihan antara memperluas dan menjaga basis massa, maka yang dominan dilakukan adalah menjaga basis," jelasnya.

Baca juga: Perjalanan Kaesang Gabung PSI: Pernah Singgung Gaji Kecil Kini Sebut Politik Jalan Ninja Anak Muda

Mahfud MD meskipun bukan kepala daerah dan tidak pernah ikut Pilkada namun dia disebut punya basis massa kuat di kalangan pesantren di Jawa Timur.

Mahfud MD juga dianggap memiliki pemilih di kalangan intelektual.

Mahfud MD adalah Menkopolhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) di pemerintahan Joko Widodo saat ini.

Dia berasal dari Sampang, Madura yang kemudian tumbuh menjadi seorang ahli hukum Tata Negara di Indonesia.

Ia memulai karier di pemerintahan pada era Presiden Abdurrahman Wahid.

Saat itu, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Mahfud MD juga sempat menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, yakni 2008-2011 dan 2011-2013.

Khofifah jadi rebutan?

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa digadang-gadang juga menjadi tim sukses (timses) pemenangan Gerindra dan bakal calon wakil presiden (bacapres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Usulan tersebut, kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman merupakan usulan dari DPD Gerindra Jatim.

Alasannya, karena menurut Habiburokhman, Khofifah mempunyai rekam jejak yang baik.

Tak hanya itu, Khofifah juga termasuk salah satu pejabat publik yang mempunyai prestasi cemerlang.

"Kita tahu bahwa ibu Khofifah merupakan kebanggaan warga Jawa timur. Prestasi beliau termasuk rekam jejaknya luar biasa kemilau," katanya, dikutip dari Wartakotalive.com.

"Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama ketua umum partai politik pengusung," katanaya.

Terpisah, Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad, menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Khofifah.

"Kembali pada Bu Khofifah sendiri, bagaimana pembicaraan dengan Pak Prabowo. Kita sami'na wa atho'na (mendengar dan menaati)," ujarnya, dilansir Kompas.com.

Mengenai hal tersebut, Khofifah sendiri enggan menanggapinya.

"Opo rek, wes rek, wes rek (Apa? sudah sudah)," kata Khofiffah usai pelantikan 12 Penjabat Kepala Daerah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu siang.

Diketahui, Khofifah hingga kini juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagai informasi, selain memiliki akar rumput NU, kepemimpinannya di organisasi perempuan NU diakui sukses.

Empat periode, Khofifah memimpin Muslimat NU.

Muslimat NU pun diakui organisasi Islam terbesar di Indonesia, PBNU sebagai bagian penting dari keberadaan NU. (Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved