Survei IPS: 53,2 Persen Pemilih PDIP Pilih Ganjar, 36,4 Persen Pilih Prabowo, dan 9,2 Persen Anies

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indonesia Polling Stations (IPS) mencatat kecenderungan arah dukungan pemilih partai politik terhadap bakal calon presiden (bacapres).

Hasil analisis IPS menunjukkan bahwa pemilih PDIP masih belum solid mendukung sosok yang diusung oleh partai.

Meski dominan 53,2 persen pemilih PDIP memilih Ganjar Pranowo namun ada 36,4 persen yang menyatakan pilihan memilih Prabowo Subianto.

Bahkan ada 9,2 persen pemilih PDIP memilih Anies Baswedan.

"Hasil analisis IPS menunjukkan bahwa PDIP menjadi salah satu partai yang basis massa atau pemilih belum solid mendukung bacapres yang diusung oleh PDIP," kata peneliti senior IPS, Alfin Sugianto memaparkan hasil surveinya secara daring, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: PSI Belum Putuskan Beri Dukungan ke Prabowo, Tak Mau Terburu-buru: Kita Tunggu Nama Wapresnya Siapa

Sementara pada pemilih Partai Gerindra, mayoritas dengan 78,1 persen memilih Prabowo Subianto.

Namun ada 10,5 persen pemilih Gerindra yang memilih Anies Baswedan dan 9,2 persen memilih Ganjar Pranowo.

Selain itu pemilih Partai Golkar ada kecenderungan memilih Prabowo dengan 48,7 persen.

Namun porsi pemilih Golkar yang memilih Anies dan Ganjar terbagi hampir sama rata.

Pemilih Golkar yang memilih Anies sebesar 24,5 persen.

Sedangkan mereka yang memilih Ganjar 24,8 persen.

Sementara pemilih Partai Demokrat masih menyebar antara ke Prabowo, Ganjar, Anies dan banyak yang masih belum menentukan pilihan.

Pemilih Demokrat yang memilih Prabowo sebesar 35,8 persen.

Namun mereka yang memilih Ganjar juga terbilang tinggi dengan 33,2 persen.

Sementara pemilih Demokrat yang masih memilih Anies meski sudah tak lagi satu koalisi sebesar 10,2 persen.

Pihak pemilih yang belum menentukan pilihan juga terbilang tinggi dengan 20,8 persen.

"Sebanyak 20,8 persen basis massa atau pemilih Partai Demokrat masih galau alias belum bisa memutuskan pilihan," ungkap Alfin.

Survei dilakukan pada 5-15 September 2023 di 38 provinsi Indonesia.

Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang minimal berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.

Jumlah sampel sebesar 1.220 responden.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara probability dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).

Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan, dan 40 persen di perkotaan.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan kuesioner.

Margin of error dalam survei ini lebih kurang 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.