Pilpres 2024
Jawaban Ganjar saat Kembali Ditanya Mahasiswa soal Presiden Boneka: Dia Punya Independensi Penuh
Saat hadir di UI dan UGM, Ganjar Pranowo ditanya terkait presiden boneka oleh mahasiswa, Selasa (20/9/2023) malam.
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo kembali ditanya terkait Presiden 'boneka'.
Dalam acara bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Ganjar Pranowo diminta memberi tanggapan soal isu Presiden boneka, Selasa (20/9/2023) malam.
Sebelumnya, saat mengisi Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI), Ganjar Pranowo juga ditanya seorang mahasiswa soal kemungkinan menjadi 'boneka' Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Kini, saat hadir di UGM, Ganjar Pranowo kembali ditanya perihal Presiden boneka.
Pertanyaan itu disampaikan oleh Syarifa, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata API Yogyakarta, yang hadir dalam acara tersebut.
Dimintai tanggapan terkait Presiden boneka, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Presiden adalah seseorang yang menjalankan amanat konstitusi.
Baca juga: Ganjar Ditantang Dosen UGM soal Masalah Desa: Mas Arie Bertanya yang Sudah Tahu
Menurut Ganjar, publik nantinya bisa menilai apakah Presiden itu mendapat pengaruh terkait keputusan yang diambil.
"Presiden adalah Presiden, dia menjalankan amanat penuh dari konstitusi yang ada," kata Ganjar dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan, Selasa (19/9/2023), dilansir YouTube Najwa Shihab.
"Dari waktu ke waktu, kamu bisa menilai bagaimana sebuah keputusan bisa diambil seboneka apa mereka mendapat pengaruh dari luar, apakah dari pengusungnya, apakah intervensi dari proksi negara lain, ataukah dari kelompok," paparnya.
Ganjar menambahkan, publik akan bisa memberi penilaian setelah membandingkan sejumlah pengaruh itu.
"Kalau kemudian satu per satu bisa dibandingkan, maka penilaian itu akan bisa kamu dapatkan."
"Tapi Presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi. Dia punya independensi penuh," tegasnya.
Baca juga: Datang ke Kampus Ganjar Bisa Raup Suara dari Gen Z

Ganjar Dicecar soal Boneka Megawati
Sebelumnya, Ganjar Pranowo juga menanggapi sejumlah pertanyaan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Mahasiswa bernama Naufal mengungkit deklarasi PDIP yang menunjuk Ganjar sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Kala itu, Megawati secara terang-terangan menyebut Ganjar sebagai petugas partai.
"Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan Bapak sebagai kader dan petugas partai," ucap Naufal.
"Jujur saja saya mengagumi bapak, merasa kecewa ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai," lanjut dia.
Baca juga: Ganjar Tegaskan Tak Punya Sejarah Politik Identitas, Ungkap Kronologi Diajak Muncul di Tayangan Azan
Naufal lalu menyinggung moto yang kerap digaungkan Ganjar semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Moto tersebut adalah 'Tuanku ya rakyat, Gubernur cuma mandat'.
“Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai Presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip ‘Tuanku ya rakyat, Gubernur hanya mandat’, dan tidak menjadi boneka Megawati? Apakah bapak petugas rakyat atau petugas partai?" tanya Naufal.
Ganjar pun awalnya menanggapi pertanyaan tersebut dengan seloroh singkat.
"Kamu mengikuti saya selama 10 tahun menjadi gubernur? Saya petugas siapa? Finish," kata Ganjar.
Secara terang-terangan, Ganjar kemudian mengakui dirinya seorang petugas partai.
Namun, selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku tidak selalu sepenuhnya memihak PDIP.
"Saya kader partai, tapi Presiden bukan, Gubernur bukan, itulah melayani," ucap Ganjar.
"Jadi kita bisa membedakan ketika kita sudah berada di jabatan, apa yang kita lakukan. Maka ketika Anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan adakah kemudian saya hanya berpihak pada partai? Mungkin nyaris Anda tidak menemukan itu," terangnya.
Baca juga: Pengamat Sebut Milenial dan Gen Z Anggap Ganjar Sebagai Kelanjutan Jokowi

Ganjar Disebut Tidak Terlihat Jadi Boneka Siapapun
Sementara itu, Pengamat politik, Saidiman Ahmad, menilai selama 10 tahun jadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo cukup independen.
Saidiman menilai, Ganjar tidak akan menjadi sosok yang hanya mengikuti partainya.
“Ganjar cukup independen. Tidak terlihat dia jadi boneka siapa pun."
"Bahkan sebelumnya, partainya sendiri terlihat agak kritis pada Ganjar,” jelas Saidiman melalui keterangannya, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Asah Kemampuan Pemuda, Ganjar Milenial Adakan Pelatihan Seni Ukir Kayu
Ia lalu mencontohkan, sebagai gubernur, Ganjar beberapa kali terlibat perang pernyataan dengan pimpinan DPD PDIP Jateng maupun ketua DPRD Jateng dari PDIP.
Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, bahkan pernah menyebutkan kata “kemajon” dan “keminter” untuk menunjukkan Ganjar sering melangkahi partai.
Kemudian, istilah petugas partai, menurut Saidiman, perlu diluruskan.
Istilah tersebut, kata dia, sudah dipakai PDIP untuk menyebut kader-kadernya yang menduduki jabatan publik.
“Joko Widodo juga adalah petugas partai. Dan Jokowi tidak terlihat dikendalikan oleh Megawati,” tambah Saidiman.
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Relawan Ganjar Resmikan Posko Komunitas Ojek Online di Banten
Seperti diketahui, Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP 2024 di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Megawati menyebut Ganjar Pranowo dipilih setelah melewati proses panjang.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim menetapkan saudara Ganjar Pranowo yang sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk di tingkatkan penugasannya sebagai calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fahdi Fahlevi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.