Elite PAN Ungkap Nilai Plus Erick Thohir Jika Jadi Cawapres Prabowo: Representasi dari Anak Muda

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga mengungkap nilai plus jika Menteri BUMN Erick Thohir dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Viva menyampaikan Erick Thohir dinilai sebagai representasi dari anak muda yang professional.

Tak hanya itu, Erick Thohir juga dinilai seorang santri dan teknokrat.

"Cawapres Mas Erick Thohir itu representasi dari anak muda kaum milenial yang profesional, yang seorang santri, seorang teknokrat, dan pecinta olahraga," kata Viva di Kantor DPP PAN, Buncit, Jakarta Selatan pada Selasa (12/9/2023).

Dengan hal ini, kata Viva, Erick Thohir nantinya diyakini bisa menambah suara bagi Prabowo di Pilpres 2024.

Hal ini penting karena anak muda memiliki suara yang besar.

"Dari kriteria seperti itu tentu akan memiliki nilai elektoral yang sangat penting di dalam menambah nilai elektoral yang sangat penting di dalam menambah nilai elektoral calon presiden," jelasnya.

Baca juga: Gemura Deklarasi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Sebut Prabowo Sosok Humanis dan Mudah Bergaul

Lebih lanjut, Viva menambahkan penentuan cawapres nantinya akan diputuskan langsung oleh Prabowo Subianto dan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Nantinya, keputusan bakal diselesaikan secara musyawarah mufakat.

"Segala keputusan nanti akan diselesaikan berdasarkan rapat secara kekeluargaan musyawarah mufakat kolektif kolegial bagi PAN konfigurasi pilpres 2024 memang berbeda dengan pilpres sebelumnya," tandasnya.

Baca juga: Nilai Prabowo dan Jokowi Dekat bukan karena Politik, Fahri Hamzah: Dua Insan ini Jatuh Cinta

Sebagai informasi, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo menjadi capres masih belum menunjuk perihal sosok cawapres yang diusungnya di Pilpres 2024.

Namun, ada sejumlah nama yang telah diajukan oleh internal koalisi.

Yakni, PAN mengajukan Menteri BUMN Erick Thohir, Golkar mengajukan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan PBB mengajukan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.