Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Belum Resmi Dukung Prabowo, Tapi Sekali Ambil Sikap Yenny Wahid Bilang Akan Setia, Sindir Cak Imin?

Bagi Yenny Wahid tidak mudah membuat keputusan meski diakuinya Prabowo merupakan bacapres yang layak untuk mendapat dukungan.

Editor: Willem Jonata
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan putri almarhum Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023). Diketahui, Yenny Wahid menyatakan Prabowo Subianto menjadi Bacapres prioritas untuk mendapat dukungan dari Gusdurian. Yenny menyatakan sudah ada kesamaan visi setelah melakukan komunikasi dengan Prabowo. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Meski mengunjungi Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Yenny Wahid hingga saat ini belum secara resmi mengumumkan dukungannya terhadap calon presiden yang bakal mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

Bagi Yenny Wahid, anak Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tidak mudah membuat keputusan meski diakuinya Prabowo merupakan bacapres yang layak untuk mendapat dukungan.

“Saya lama kalau buat keputusan, tapi sekali buat keputusan, saya setia,” kata Yenny di kediaman Prabowo, Rabu (6/9/2024).

Tak dijelaskan alasan Yenny menyinggung kata "setia" dalam pernyataannya itu.

Namun, bisa jadi ia menyindir Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang baru saja dideklarasikan sebagai bacawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Sebab, PKB dan Cak Imin sebelumnya tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra.

Bahkan PKB adalah partai pertama yang bergabung dalam koalisi tersebut sebelum PAN dan Golkar.

Namun, secara mengejutkan Cak Imin dideklarasikan sebagai bacawapres Anies yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dimotori Nasdem.

Baca juga: Sinta Nuriyah Dampingi Yenny Temui Prabowo, Sinyal Dukungan Nahdliyin Usai Ditinggal Cak Imin

Dengan kata lain Cak Imin meninggalkan Prabowo yang bisa disimpulkan sebagai ketidaksetiaan.

Lepas daripada itu, Yenny sendiri secara rasional melihat Prabowo memiliki visi luar biasa sebagai pemimpin.

"Secara rasional, berkomunikasi dengan Pak Prabowo, Pak Prabowo ini punya visi yang sangat luar biasa, bagi kami Pak Prabowo ini top list," kata Yenny.

Kendati demikian, dukungan terhadap Prabowo secara resmi belum diberikan.

Sebab, Yenny terlebih dahulu menjalani pertimbangan spiritual dengan berziarah ke makam ayahnya.

"Realitas paling utama karena ada kesamaan-kesamaan visi, jadi secara rasional itu mungkin kita sudah bisa punya kesamaan-kesamaan, tinggal menapaki mekanisme spiritual dulu," jelasnya.

Sementara itu, Prabowo mengatakan, pihaknya saat ini masih fokus dalam membangun komunikasi dengan Yenny.

Putri Gus Dur, Yenny Wahid bersama dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Putri Gus Dur, Yenny Wahid bersama dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

Di waktu yang tepat akan diputuskan terkait keputusan akhir kerja sama antara keduanya.

"Yang paling penting adalah kerja sama, kerukunan, kerja sama tentunya semakin dekat, semakin eksplisit semakin bagus, tapi kerja sama itu kita istilahnya, kita bangun supaya nanti sesuai dengan waktu yang tepat, tidak ada masalah, yang penting komunikasi baik," tandasnya.

Prabowo di mata Yenny Wahid

Menurut Yenny Wahid sosok Prabowo Subianto yang menjabat Menteri Pertahanan RI dan Ketua Umum Gerindra, adalah pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

“Kenapa kita butuh figur seperti Prabowo? Karena saya percaya setiap zaman membutuhkan pemimpinnya,” kata Yenny kata usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Yenny menjelaskan setiap presiden memiliki eranya masing-masing. Ia mencontohkan presiden pertama RI, Soekarno sebagai presiden revolusioner dari zaman penjajahan yang diteruskan oleh presiden-presiden selanjutnya.

“Pak Harto kita butuh pemimpin yang membangun pasca-kemerdekaan, Pak Habibie beliau memberikan imajinasi tentang negara berbasis teknologi, Gus Dur memberikan pondasi tentang demokrasi dan kesetaraan bagi semua,” ucap dia.

“Bu Mega mengutamakan populisme dalam kebijakan pemerintahan beliau, Pak SBY kembali memberikan stabilitas ekonomi dan politik dan memberikan contoh bagaimana jenderal TNI bisa ikut kontestasi demokrasi, Pak Jokowi ini memulai take off industrialisasi,” sambungnya.

Yenny mengatakan pemimpin selanjutnya harus meneruskan program-program dari presiden sebelumnya. Menurutnya, salah satu tantangan presiden ke depan adalah mengenai geopolitik.

"Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa kita ke depan, dalam kerangka geopolitik yang sedang berkembang saat ini bahwa ada ketegangan-ketegangan di wilayah kita,” ucapnya.

“Pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti geopolitik, orang yang punya strategic thinking,” tambah dia.

Baca juga: Yenny Wahid Ungkap Makna Baju yang Dipakainya Saat Bertemu Prabowo: Gudetama Itu Ikhlas Banget

Yenny mengatakan sosok Prabowo memiliki hal tersebut yang membuatnya pantas untuk meneruskan kepemimpinan sebelumnya.

“Saya rasa orang seperti Pak Prabowo ini punya kemampuan seperti itu. Maka wajib bagi saya, sebagai representasi kelompok Gus Dur, untuk berkomunikasi intens dengan Mas Bowo untuk mendengarkan kebijakan-kebijakan beliau dan memberikan aspirasi kita tentang bentuk negara ke depan harus seperti apa,” tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved