Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Poin-poin Pidato AHY Usai Anies Gandeng Cak Imin: Singgung Politik Tanpa Etika hingga Ucapan Selamat

AHY mengajak para kader Demokrat untuk menerima kenyataan Anies yang lebih memilih Cak Imin dibanding dirinya.

Penulis: Daryono
YouTube Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berpidato menanggapi polemik Anies Baswedan berduet dengan Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta pada Senin (4/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini poin-poin pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pasca Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Pasca Anies resmi berpasangan dengan Cak Imin, AHY menyampaikan pidato untuk pertama kalinya.

Pidato itu disampaikan setelah AHY menggelar rapat pleno DPP Partai Demokrat, Senin (4/9/2023).

Sejumlah hal disampikan AHY mulai dari ajakan kepada para kadernya untuk ikhlas menerima kenyataan, soal politik yang tanpa mengindahkan etika hingga ucapan selamat kepada pasangan Anies-Cak Imin.

Berikut poin-poin pernyataan AHY:

1. Ajak kader Demokrat untuk terima kenyataan

AHY mengajak para kader Demokrat untuk menerima kenyataan Anies yang lebih memilih Cak Imin dibanding dirinya.

AHY mengatakan bisa memahami dan merasakan apa yang dirasakan para kader Demokrat.

"Saya bisa memahami dan merasakan apa yang ada di hati dan pikiran para kader Demokrat. Berkecamuk, juga beraduk, antara marah, kecewa dan sedih. Ada yang memilih untuk diam, tapi tidak sedikit yang kemudian mengekspresikannya di ruang-ruang publik. Sekali lagi saya bisa merasakannya."

"Namun, saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini. Pasti ada rencana Tuhan, yang jauh lebih baik, untuk kita semua. Mungkin saat ini kita belum tahu persis apa bentuknya," katanya.

Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para petinggi partai Demokrat menggelar konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). AHY mengatakan telah memaafkan pihak-pihak yang menyakiti Partai Demokrat. Namun, ia mengaku tak bisa melupakan begitu saja. Pemberian maaf disampaikan AHY dalam jumpa pers terkait keputusan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan usai capres Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Tribunnews/Jeprima
Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para petinggi partai Demokrat menggelar konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). AHY mengatakan telah memaafkan pihak-pihak yang menyakiti Partai Demokrat. Namun, ia mengaku tak bisa melupakan begitu saja. Pemberian maaf disampaikan AHY dalam jumpa pers terkait keputusan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan usai capres Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Lebih lanjut, AHY menyampaikan rasa bangga kepada para kadernya yang tetap tegar, setia dan solid dalam menghadapi ujian dan tantangan.

AHY juga mengajak para kadernya untuk tetap tenang dan berpikir jernih.

"Saya mengajak seluruh kader Partai Demokrat, agar tetap tenang dan berpikir jernih. Kita tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apa pun. Meskipun, kita juga tidak akan berkompromi pada konspirasi politik securang apa pun," jelasnya.

2. Singgung politik tanpa etika

Dikatakan AHY, para kader Demokrat marah dan kecewa bukan karena ketua umumnya tidak jadi cawapres tetapi karena perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur serta telah melanggar komitmen dan kesepakatan.

Dalam hiruk pikuk politik menuju Pilpres 2024 ini, AHY mengatakan seolah-olah etika, integritas pribadi dan komitmen politik menjadi hal yang tidak penting dan tidak relevan.

AHY kemudian menyinggung pengalamannya semasa masih berada di TNI dimana sebagai prajurit, dirinya dianjarkan untuk tetap memegang teguh etika dan nilai keperwiraan.

"Dalam kondisi perang saja, kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan. Sehingga, perang bukan hanya soal killed or to be killed. Bukan hanya tentang menang atau kalah. Tetapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan itu."

"Begitu juga dalam berpolitik. Saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini, sepakat untuk berpolitik secara beretika. Artinya, kita mendambakan praktik-praktik yang baik. Kita juga tidak ingin seolah semuanya bisa, asal tidak boleh kalah. Cara tidak boleh menikam tujuan. Cara, juga harus dijiwai oleh tujuan," bebernya.

3. Sindir pengambilan keputusan dalam hitungan menit dan oleh segelintir orang

AHY juga menyindir proses pengambilan keputusan mengenai sosok calon wakil presiden yang dilakukan hanya dalam hitungan menit dan dilakukan oleh segelintir orang.

Dikatakan AHY, parpol merupakan sebuah institusi, bukanlah lembaga pribadi.

Terlebih pengambilan keputusan menyangkut orang banyak seperti memilih calon presiden dan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan hanya dalam hitungan menit.

"Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden, yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa; tidak bisa hanya diputuskan begitu saja, dalam hitungan menit, oleh segelintir orang. Sesuai dengan konstitusi Partai Demokrat, tentu harus dimusyawarahkan terlebih dulu, dan dibicarakan dalam wadah Majelis Tinggi Partai," ujarnya.

AHY melanjutkan, sejak awal, partainya telah mengingatkan agar tidak melakukan pemaksaan sebuah keputusan.

Keputusan yang diambil sepihak dan tanpa partisipasi.

"Bagi kami, lebih baik bersepakat untuk tidak sepakat (agree to disagree), daripada dipaksa menerima keputusan, yang kami tidak terlibat dalam prosesnya. Inilah substansinya. Sehingga kami menghimbau, janganlah hal yang besar dikecilkan, sementara hal yang kecil dibesar-besarkan," katanya.

4. Tegaskan tetap di jalur perubahan

AHY menegaskan, partainya akan tetap di jalan perubahan dan perbaikan.

Ia mengimbau kepada para kadernya untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang diambil pimpinan partai.

Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para petinggi partai Demokrat menggelar konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). AHY mengatakan telah memaafkan pihak-pihak yang menyakiti Partai Demokrat. Namun, ia mengaku tak bisa melupakan begitu saja. Pemberian maaf disampaikan AHY dalam jumpa pers terkait keputusan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan usai capres Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Tribunnews/Jeprima
Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para petinggi partai Demokrat menggelar konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023). AHY mengatakan telah memaafkan pihak-pihak yang menyakiti Partai Demokrat. Namun, ia mengaku tak bisa melupakan begitu saja. Pemberian maaf disampaikan AHY dalam jumpa pers terkait keputusan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan usai capres Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Demokrat akan berusaha untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki cara pandang yang sama.

Namun, AHY tidak menyebut koalisi mana yang bakal dituju.

"Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain, yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik," ungkapnya.

5. Beri maaf dan sudah move on

Tanpa menyebut secara spesifik, AHY mengatakan telah memberi maaf kepada siapapun yang menyakiti Demokrat meski tidak melupakannya.

AHY mengajak kadernya untuk menyambut perjalanan politik baru dengan hati bersih, niat yang baik, cara yang baik dan tujuan yang baik.

6. Ucapkan selamat untuk Anies-Cak Imin dan ungkap kemungkinan bersama

AHY mengatakan banyak peluang-peluang baik di depan.

Mengingat Indonesia merupakan negara yang besar sehingga memerlukan pemikiran dan jiwa besar.

Ia mengajak untuk tidak terjebat pada narasi dan isu yang memecah belah.

"Kita tidak tahu dalam perjalanannya ke depan; kita mungkin akan bertemu kembali dan menjalin kerja sama untuk agenda-agenda besar kebangsaan. Untuk itu, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 ke depan. Semoga sukses," bebernya.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved