Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Imbas Duet Anies-Cak Imin, Demokrat Keluar dari Koalisi Perubahan, Gerindra Sebut KKIR Bubar

Demokrat mencabut dukungan ke bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan usai duet Anies-Cak Imin mencuat, Jumat (1/9/2023).

Kompas/Muhammad Naufal
Pertemuan Anies Baswedandengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) siang. Kini, Demokrat mencabut dukungan ke bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan usai duet Anies-Cak Imin mencuat, Jumat (1/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrat merespons soal duet bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Sebelumnya, Demokrat membocorkan terkait Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang memilih Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies.

Usai keputusan tersebut, kini Partai Demokrat menyatakan keluar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Demokrat mencabut dukungan ke bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan

Hal tersebut, disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023). 

"Setelah rapat dilakukan, Majelis Tinggi Partai memutuskan, sebagai berikut, pertama, Partai Demokrat memutuskan mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024."

"Kedua, Partai Demokrat memutuskan tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap isi kesepakatan yang dibangun selama ini," katanya dalam konferensi pers, Jumat, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: PKB Resmi Berkoalisi dengan NasDem, Gerindra: KKIR Bubar dan Selamat Berjuang

Lebih lanjut, Andi mengatakan, Demokrat kini bebas membangun komunikasi dengan partai politik lainnya.

"Dengan keputusan menyatakan tidak lagi pada KPP dan demikian tidak mendukung Anies Baswedan maka kami tidak lagi terikat pada piagam kesepakatan yang ditandatangani tiga ketua umum partai dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu," jelasnya.

"Partai Demokrat mungkin dua-tiga hari ke depan sudah bebas untuk membangun komunikasi," lanjut Andi.

Komunikasi tersebut, kata Andi, dalam rangka membangun koalisi menuju Pilpres 2024.

Sementara itu, pihak Gerindra yang tergabung dalam Koalisi KKIR (Kebangkitan Indonesia Raya) bersama PKB menyatakan, koalisi tersebut bubar otomatis.

Mengingat, PKB telah menerima kerja sama politik dengan NasDem.

"Dengan dinamika yang terjadi terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerja sama Politik dengan Partai NasDem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya," kata Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dalam konferensi pers, Jumat (1/9/2023).

Dasco pun menyatakan, pihaknya menghormati keputusan PKB untuk berkoalisi dengan Nasdem.

"Pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak PKB bersama-sama menjaga iklim Pemilu yang akan datang," ungkapnya.

Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang mengatakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh telah menunjuk secara sepihak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.
Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang mengatakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh telah menunjuk secara sepihak Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan. (Kolase Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Diketahu, kabar duet Anies Baswedan-Cak Imin terjawab setelah selesainya rapat pleno yang digelar DPP PKB di Surabaya, Jumat (1/9/23), di DPW PKB Jawa Timur.

Dikutip dari TribunJatim.com, pada Jumat pagi telah digelar rapat pleno, namun tidak melibatkan para kiai dan masyayikh.

Sementara dalam rapat di Kantor DPW Jatim, menjadi final keputusan, yang melibatkan para kiai sepuh dan masyayikh.

Sekjen PKB, Hasanudin Wahid, mengatakan hasil rapat memutuskan pihaknya menerima lamaran Nasdem.

"Untuk rapat pleno tadi pagi kami menyambut baik tawaran kerjasama dari partai partai Nasdem kepada kami (PKB) untuk melakukan kerja sama politik Pilpres 2024," kata Hasanudin kepada awak media.

"Tapi keputusan itu belum final, oleh karenanya rapat pleno yang sore ini digelar, dimana turut melibatkan para masyayikh, para kiai sepuh. Sekaligus mengkontulsakinan terkait tawaran ini," imbuhnya.

Baca juga: Gerindra Tak Mau Berasumsi Usai Isu NasDem-PKB Berkoalisi

Atas hal tersebut, menurut Hasanudin, telah keluar keputusan bulat.

"Hasil rapat pleno final di sore ini memutuskan, bahwa kami menerima, dan akan menindaklanjuti lamaran partai Nasdem kepada Ketum kami Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk bersama-sama maju pilpres 2024 dengan saudara Anies Baswedan."

"Jadi keputusannya adalah kami menerima dengan baik tawaran partai Nasdem, untuk memamasangkan duet pasangan calon presiden dan cawapres, Anies Baswedan bersama Gus Muhaimin Iskandar," tegas Hasanudin lagi.

Duet tersebut, lanjut Hasanudin, memiliki sebutan, yakni "AMIN".

"Kami berharap Anies-Cak Imin yang disingkat AMIN ini adalah pasangan yang bisa menang di pilpres 2024," jelasnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Fikri Firmansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved