Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Elektabilitas Erick Thohir Tinggi Sebagai Cawapres, Bagaimana Peluang Cak Imin di Koalisi Prabowo?

Dari berbagai survei yang dilakukan oleh Lembaga survei politik, nama Muhaimin Iskandar belum menunjukan perbaikan elektabilitas.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Prabowo Subianto dan Erick Thohir melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Senin (24/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari berbagai survei yang dilakukan oleh Lembaga survei politik, nama Muhaimin Iskandar belum menunjukan perbaikan elektabilitas.

Bahkan ketika Lembaga Survei Indonesia (LSI) membuat survei politik, nama ketua umum Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak masuk dalam salah satu kandidat yang pantas mendampingi Prabowo Subianto.

Bahkan ketika LSI simulasi capres cawapres dengan menyandingkan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar, elektabilitas pasangan ini kalah telak (32,9 persen) dengan Ganjar Pranowo - Erick Thohir (38,9%).

Nama Muhaimin Iskandar hanya pantas mendampingi Anies Baswedan. Itu pun dengan elektabilitas yang sangat rendah yaitu 2,6%.

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengakui kinerja Muhaimin Iskandar cukup berhasil membesarkan PKB.

Baca juga: Legislator PPP Apresiasi Kinerja Erick Thohir di BUMN, Singgung Makin Bersinar di Publik

Namun Ari tidak mengetahui secara pasti kenapa nama Cak Imin ini tidak ‘menjual’ di berbagai survei yang telah dikeluarkan lembaga survei politik terkemuka di Indonesia.

Ari menduga tidak naiknya elektabilitas Cak Imin di berbagai survei lantaran banyaknya tokoh yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) yang cukup populer di masyarakat. Dugaan Ari lainnya adalah posisi tarik menarik antara PKB dan NU.

Dimana ketua PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan antara bahwa PBNU tak ingin berpolitik praktis.

Kittah PBNU yang tak ingin berpolitik praktis dan membebaskan warga NU untuk memilih pilihannya juga turut mempersulit elektabilitas Cak Imin.

“Apa lagi NU kultural yang berasal dari Gusdurian yang masih merekam betul maneuver Cak Imin yang ‘mengkhianati’ Gus Dur Luka politik ini sulit untuk diobati. Dalam politik di Indonesia khususnya di kalangan Nahdliyin pengkhianatan akan selalu menjadi catatan tersendiri Sehingga ‘cacat’ politik ini turut mempersulit naiknya elektabilitas Cak Imin. Berbagai catatan negatif seperti dugaan kasus kardus durian juga turut memperberat elektabilitas Cak Imin. Modal utama untuk meningkatkan elektabilitas adalah sosok yang disukai dan terhindar dari catatan negatif,”terang Ari, Jumat (1/9/2023).

Saat ini menurut Ari, sebagai sebagai pengusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Cak Imin masih memiliki hak politik di poros koalisi Prabowo.

Khususnya untuk menjadikan Cak Imin sebagai cawapres Prabowo.

Ari menduga saat ini Cak Imin tengah bermain untuk mencari keuntungan. Apakah keuntungan tersebut berada di koalisi Prabowo atau di kandidat lainnya.

Menurut Ari penentuan posisi cawapres tidak semata-mata karena faktor elektoral. Faktor elektabilitas hanya salah satu faktor untuk memenangkan pilpres 2024.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan