Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Jawaban Anies saat Ditanya soal Strategi Atur Kebijakan jika Terpilih jadi Presiden 2024 Nanti

Begini jawaban Anies Baswedan ketika ditanya soal strategi mengatur kebijakan di pemerintahan jika ia terpilih menjadi presiden 2024 nanti.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan saat memberi kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023). Begini jawaban Anies Baswedan ketika ditanya soal strategi mengatur kebijakan di pemerintahan jika ia terpilih menjadi presiden 2024 nanti. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengungkapkan strateginya mengatur kebijakan di pemerintahan jika terpilih menjadi presiden 2024.

Hal ini disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalam kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada Selasa (29/8/2023).

Berawal dari seorang mahasiswa UI yang menanyakan mengenai strategi apa yang akan Anies terapkan nanti ketika membuat kebijakan agar dapat diterima oleh seluruh fraksi di DPR, meskipun yang mendukungnya sedikit.

Anies mengatakan, jika kebijakan yang diterapkan berorientasi pada masyarakat banyak dan memberikan manfaat, maka pemerintah bisa mengomunikasikannya kepada publik.

Pemerintah akan meminta dukungan publik karena kebijakan tersebut untuk kepentingan masyarakat.

"Ketika kebijakannya itu berorientasi kepada masyarakat banyak, memberikan manfaat, maka eksekutif pemerintah bisa mengomunikasikan kepada publik dan meminta dukungan publik karena kepentingan masyarakat," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/8/2023).

Anies pun mencontohkan ketika dulu ia mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta yang pada saat itu hanya didukung oleh dua partai.

Baca juga: 3 Capres Maraton Isi Kuliah Kebangsaan di UI, Anies Sudah Datang, Ganjar-Prabowo Diundang September

Namun, Anies bisa membuktikan bahwa ketika gagasan, argumen, dan data bisa disampaikan, hal tersebut akan menjadi sebuah kekuatan.

Sehingga, ia melihat kekuatan ide dan kepentingan umum itu merupakan faktor terbesar.

"Kami merasakan, ketika di Jakarta dulu, saya mengikuti Pilkada tidak bersama dengan Pileg, jadi partai yang mendukung di DPR ada sembilan partai dan yang mendukung kami hanya dua," kata Anies.

"Tapi apa yang terjadi? Persuasi, sampaikan gagasan, argumen dibangun, data-data dikumpulkan, sehingga itu menjadi sebuah kekuatan. Jadi, kita melihat kekuatan ide, kepentingan umum itu sebagai faktor terbesar," sambungnya.

Anies pun menyampaikan, jika suatu kebijakan memerlukan otot politik agar ide yang ada bisa dijalankan.

Baca juga: Kritik Biaya Kuliah Mahal, Anies Baswedan: Apa Mau Diteruskan Komersialisasi Pendidikan?

Maka dari itu, Anies melihat hal tersebut merupakan cara yang harus digunakan.

"Kalau kebijakannya tidak mementingkan kepentingan umum, kemudian dia partisan, maka dia perlu otot politik buat jalan, karena kalau tidak ada otot politik, ide itu tidak bisa jalan," tutur Anies.

"Kenapa? Karena dia tidak menggunakan data, tidak menggunakan data saintifik, karena itu dia butuhnya otot politik, tapi ide yang baik, memberikan manfaat pada orang banyak itu idenya sendiri punya otot, punya daya tarik, bisa jalan."

"Jadi, saya melihat, cara itu yang harus kita gunakan," pungkasnya.

Anies Tegaskan Isi Kuliah di UI Bukan untuk Kampanye Politik

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mendatangi sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023) - Begini jawaban Anies Baswedan ketika ditanya soal strategi mengatur kebijakan di pemerintahan jika ia terpilih menjadi presiden 2024 nanti.
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mendatangi sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Depok, Jawa Barat, Selasa (29/8/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Mengenai ia menjadi pembicara di UI tersebut, Anies menegaskan bahwa yang dilakukannya bukanlah kampanye politik.

"Ini berbeda dengan kampanye, yang kerjakan di sini bukan sebuah kampanye," kata Anies Baswedan saat ditemui sesuai mengisi kuliah umum.

Baca juga: Anies Baswedan Datangi Markas BEM UI, Ada Apa?

Hal tersebut, lantaran, ia tidak membawa alat peraga atau ajakan memilih kepada mahasiswa.

"Karena kan tidak ada alat peraga, tidak ada ajakan untuk memilih," ujar Anies.

Dalam kuliah umum tersebut, Anies membahas mengenai arah bangsa ke depan.

"Ini adalah tempat di mana arah ke depan dibahas prioritas ke depan dibahas dan masyarakat ilmu seperti kampus telah melakukan yang tepat untuk melakukan itu," ungkapnya.

Menurutnya, sejak dulu kampus mengundang orang untuk berbicara.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved