Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Prabowo Beri Nama Koalisi Indonesia Maju, Tak Dipersoalkan PDIP, Dikritik Keras Relawan Ganjar

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendapat respons pro dan kontra atas penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju bagi poros pendukungnya.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023) - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendapat respons pro dan kontra atas penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju bagi poros pendukungnya. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengumumkan nama baru bagi poros koalisi partai pendukungnya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelumnya membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Kemudian, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

Kini, Prabowo Subianto menamakan koalisi pengusungnya sebagai Koalisi Indonesia Maju.

Nama itu diumumkan Prabowo dalam pidato politiknya di acara HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8) malam.

"Kami sepakat koalisi ini, kami beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo dalam sambutannya. 

Baca juga: Golkar Tetap Dorong Airlangga Hartarto Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Maju

Adapun nama Koalisi Indonesia Maju sebelumnya merupakan nama koalisi pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di 2019.

Nama yang diumumkan Prabowo tersebut lantas mendapat tanggapan dari sejumlah pihak. 

Ada yang pro maupun kontra dengan penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju tersebut.  

Tak Dipersoalkan PDIP 

PDI Perjuangan (PDIP) mengaku tak mempermasalahkan penggunaan istilah Indonesia Maju dalam nama koalisi Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo mengklaim bahwa nama itu diambil secara singkat karena didasari atas kecintaan koalisi tersebut terhadap kepemimpinan Jokowi. 

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, menilai hal itu wajar karena Prabowo dan beberapa menteri yang tergabung dengan koalisinya dekat dengan Jokowi. 

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023). (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

"Ya enggak apa-apa, itu kan otonomi dari beliau ya silakan saja, enggak apa-apa," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

"Enggak masalah, kita hargai kita hormati, silakan. Kan dekat, siapa saja (Pak Jokowi), ya otomatis dengan Pak Prabowo karena beliau Menhan, dekat. Dengan Pak Sandi (Menparekraf) juga dekat," lanjutnya. 

 Meski demikian, Djarot memastikan tak ada intervensi dari Jokowi atas penggunaan nama koalisi tersebut. 

"Pak Jokowi sudah sampaikan bahwa beliau itu bukan ketua umum partai. Jadi beliau sebagai Presiden Republik Indonesia." 

"Sehingga tidak mengintervensi atau ikut campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing partai politik," kata Djarot. 

Dikritik Keras Relawan Ganjar 

Sementara itu, penggunaan nama koalisi Indonesia Maju itu mendapat kritikan keras dari Relawan Ganjar

Ketua Umum Relawan Ganjarian Spartan, Mohamad Guntur Romli, menilai nama koalisi tersebut melanggar hak cipta dan tidak punya malu.

Guntur Romli mengatakan, Koalisi Indonesia Maju adalah nama koalisi 10 partai politik (parpol) yang mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

"Dalam koalisi waktu itu, tidak ada Gerindra," kata Guntur, kepada Tribunnews.com, Selasa (29/8/2023).

"Karena Prabowo dan Gerindra serta koalisinya, termasuk di dalamnya PAN dan PKS, membuat Koalisi Indonesia Adil dan Makmur," lanjutnya. 

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli.
Ketua Umum Relawan Ganjarian Spartan, Mohamad Guntur Romli.(Instagram/gunromli)

Menurut Guntur nama tersebut tak bisa dicatut oleh pihak di luar koalisi. 

"Karena itu, kalau Prabowo menamakan koalisinya saat ini dengan nama yang sama berarti pelanggaran terhadap hak cipta dan pencatutan tanpa malu," ungkap Guntur.

Menurut Guntur, apa yang dilakukan Prabowo hanya upaya untuk menjual dan memanfaatkan nama Jokowi. 

"Prabowo hanya terus berusaha menjual dan memanfaat nama Jokowi, untuk menutupi isu-isu negatif yang saat ini terus menyerbu Prabowo," ungkapnya.

Guntur pun menilai Prabowo tak kreatif karena hanya mendompleng nama Jokowi saja. 

Justru baginya, dengan memaksa memakai nama lama, semangat Prabowo malah mundur, bukan maju.

"Tidak adanya ide-ide kreatif dan program-program yang bisa ditawarkan oleh Prabowo hanya mendompleng dan mencatut nama Jokowi saja," tudingnya.

PKB: Nama Koalisi Indonesia Maju Belum Dibahas 

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan seusai menghadiri sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan. (Fersianus Waku)

Ketua DPP PKB Daniel Johan menyebut nama baru Koalisi Indonesia Maju belum dibahas sebelumnya.

"Nah persoalan perubahan nama itu kan sebenarnya rasanya mendadak kemarin diumumkan, belum ada pembahasan," kata Daniel, Selasa (29/8/2023).

Dikatakan Daniel, saat ini PKB masih memegang kesepakatan deklarasi dengan Gerindra terkait nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Kendati demikian, PKB tak mempermasalahkan perubahan nama koalisi tersebut.

"Cak Imin juga belum sempat secara khusus diundang atau berbicara untuk merubah nama," ucapnya.

"Meskipun secara prinsip PKB nggak masalah ada perubahan nama tetapi semangat deklarasi Sentul tetap menjadi pegangan," tandasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisi yang semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju setelah berembuk bersama ketua-ketua partai anggota koalisi, yaitu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada rangkaian peringatan HUT Ke-25 PAN. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke 25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebelumnya, Prabowo Subianto resmi mengumumkan nama poros koalisinya menjadi Koalisi Indonesia Maju.

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo, Senin (28/8/2023) malam di acara HUT ke-25 PAN. 

Prabowo menyatakan nama tersebut ditetapkan atas hasil rembukan dengan para ketua umum keempat parpol pendukungnya. 

Adapun mereka yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Keputusan itu didasari atas kecintaan koalisi tersebut terhadap Presiden Jokowi. 

"Pemikiran-pemikiran beliau (Jokowi) benar dan berhasil sampai sekarang dan untuk itu lah saya sepenuh hati saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersmaa tim kita."

"Bersama tim kita tadi kita berembuk, para ketua umum tadi berembuk walaupun sebentar, iya Pak zul, Pak Airlangga, Gus (Imin) sama profesor (Yusril)," ujar Prabowo. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Rizki Sandi Saputra/Chaerul Umam/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan