Pilpres 2024
Bantah Tudingan Minta Jatah Menteri ke Jokowi, Budiman Ceritakan Momen Ditawari Posisi Mendes
Budiman Sudjatmiko, membantah tudingan kolega satu partainya Deddy Sitorus yang menyebut bahwa dia sempat meminta jatah menteri ke Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, membantah tudingan kolega satu partainya Deddy Sitorus yang menyebut bahwa dia sempat meminta jatah menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya tidak pernah meminta jatah menteri," kata Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Budiman Sudjatmiko lalu menjelaskan terkait dirinya justru seharusnya menjadi Menteri Desa pada 2014.
Saat itu, Budiman Sudjatmiko dipanggil oleh Mensesneg Pratikno, disaat pelantikan kabinet Jokowi periode pertama.
Pratikno mengatakan kepada Budiman Sudjatmiko bahwa posisi Menteri Desa diperuntukkan kepada Budiman, tetapi urung diberikam karena ada dinamika politik.
"It's oke nggak ada masalah'," kata Budiman membalas pernyataan Pratikno tersebut yang diceritakan kembali olehnya.
Budiman mengatakan hal serupa kembali terjadi lagi pada 2015.
Dia menyebutkan dipanggil lagi oleh Jokowi dan saat itu diberitahu bahwa seharusnya mendapatkan kursi Menteri Desa.
"Tapi rupanya ada dinamika politik yang lain-lain, oke," kata Budiman
Budiman mengaku saat itu kepada Jokowi bahwa dirinya tidak pandai menjadi menteri.
"Lagipula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus menjadi menteri', so saya tidak pernah meminta itu," tandas Budiman.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus mengatakan Budiman Sudjatmiko pernah meminta kepada partai untuk memberikan jaminan agar menjadi menteri.
Deddy menyebut bahwa Budiman meminta untuk menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) walau hanya tiga bulan.
"Dia datang ke kita minta dijamin untuk bisa dapat jatah kursi menteri, walaupun hanya tiga bulan," kata Deddy kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Namun, Deddy menuturkan kala itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menolak permintaan Budiman.
Hasto beralasan bahwa penunjukan menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi dan PDIP tidak bisa memberi jaminan.
"Sama Sekjen ditolak dong. Mana bisa menggaransi itu. Itu kan hak prerogatif presiden. Kita saja pun, hanya bisa merekomendasikan kepada Presiden Jokowi," ujar Deddy.
Baca juga: Viral Mobil Operasional PDIP Kecelakaan di Meranti, Tabrak Warung dan Seruduk Tembok Kuburan
Dia menuturkan bahwa PDIP membiarkan bagi Budiman untuk berdansa politik.
"Ya biarin aja dulu dia berdansa-dansa, apa namanya jadi penentu lah kalau di dalam kepalanya, entah penentu apa? dia aja nyaleg gagal," imbuhnya.
Adapun pernyataan Deddy ini muncul setelah Budiman menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
Padahal, PDIP telah memutuskan mengusung kadernya sendiri, yakni Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.