Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2024

Koreksi Kebijakan Pemerintah Saat Ini, Pengamat Sebut Ganjar akan Semakin Dijauhi Jokowi

Calon Presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo menegaskan akan mengoreksi program Jokowi

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam Ngobrol Publik pada acara BelajaRaya 2023 di Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (29/7/2023). Festival Belajaraya 2023 yang melibatkan pegiat pendidikan, musisi, organisasi masyarakat, pemimpin daerah, hingga pejabat pemerintah tersebut bertujuan untuk mengatasi berbagai isu antara lain kesenjangan akses dan ketertinggalan pendidikan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Calon Presiden yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo menegaskan akan mengoreksi program yang dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak sejalan, jika terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024.

Pernyataan Ganjar tersebut dinilai semakin menggambarkan visinya yang berpotensi tak sejalan dengan Jokowi.

Ganjar melontarkan pernyataan itu saat ditanya soal hasil survei lembaga Australia, Utting Research, yang menunjukkan hanya 18 persen responden ingin kandidat capres melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

Saat itu dia bicara soal pembangunan infrastruktur Presiden Jokowi.

“Kalau infrastruktur tidak dilanjutkan mau lewat jalan apa untuk bisa membereskan persoalan itu. Kecuali kalau ada yang tidak benar ya kita hentikan, kecuali ada yang tidak pantas ya kita koreksi,” kata Ganjar di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (29/7/2023).

Sementara itu, Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menilai Calon Presiden (Capres) PDI Perjuangan tersebut akan semakin dijauhi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ganjar berujar akan mengoreksi pelbagai program dari Presiden Jokowi yang dirasanya kurang pas, jika terpilih sebagai Presiden Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.

“Dengan statement itu, justru Ganjar akan semakin dijauhi Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi pada Minggu (30/7/2023).

Adapun jika pernyataan Ganjar tersebut bagian manuver strategi komunikasi publik untuk menarik pemilih Anies dinilai berpotensi menimbulkan friksi terhadap konversi job approval rating Jokowi yang tinggi.

Persepsi pengoreksi kebijakan Jokowi dinilai bagian mirip dengan yang digaungkan Anies Baswedan dan justru merugikan Ganjar sebagai kandidat capres.

“Situasi itu membuat Ganjar mencoba bermanuver tetapi ia terlambat karena koalisi yang lebih awal dan lebih dipercaya akan lakukan evaluasi kebijakan Jokowi adalah Anies Baswedan. Sehingga Ganjar seolah kehilangan orientasi dalam memilah ceruk suara,” pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved