Pilpres 2024
9 Hari Jabat Menkominfo, Budi Arie Diserang Video Lawas: Kalau Kalah 2024 Masuk Penjara Semua
Baru hitungan hari jabat Menkominfo, Budi Arie sudah diserang video lawasnya yang kini viral soal "Kalau Kalah 2024 Masuk Penjara Semua"
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru hitungan hari menjabat sebagai Menkominfo, Budi Arie sudah diserang video lawasnya.
Kini video tersebut viral, karena pernyataannya yang menyebut kalau kalah di 2024 bisa masuk penjara semua.
Pertanyaan tersebut disampaikannya dalam sebuah talk show politik beberapa waktu lalu.

Menyikapi video lawasnya itu, Budi Arie yang juga Ketua Projo angkat bicara.
Budi Arie yang baru 9 hari menjabat Menkominfo itu mengatakan bahwa dirinya tengah fokus bekerja.
Diketahui Budi Arie dilantik Presiden Jokowi sebagai Menkominfo yang baru menggantikan Jhonny G. Plate yang menjadi terdakwa dalam dugaan korupsi pengadaan tower BTS 4G.
Sepaket, Jokowi juga melantik Wakil Menteri Kominfo yang baru, yaitu Nezar Patria pada Senin (17/7/2023) di Istana Negara.
Pelantikan Budi Arie sebelumnya tuai sorotan karena dia mengisi pos menteri yang sebelumnya diisi oleh Partai NasDem.
Selain itu, Kominfo juga tengah diguncang kasus dugaan korupsi pembangunan tower BTS yang kini kasusnya sudah masuk di persidangan.
Belakangan, Budi Arie sudah action berkunjung ke Kejaksaan Agung demi menuntaskan pembangunan tower BTS, seperi perintah Presiden Jokowi.
Budi Arie juga memblokir 846 ribu akses ke konten judi online sampai masalah kebocoran data juga tengah ditangani.

Beredar Potongan Video 'Kalau Sampai Kalah 2024 Bisa Masuk Penjara Semua'
Potongan video yang berisi pernyataan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi viral di media sosial.
Potongan video tersebut berisi pernyataannya bahwa keceplosan menyebut kalau kalah di 2024 bisa masuk penjara semua.
Pertanyaan tersebut disampaikannya dalam sebuah talk show politik beberapa waktu lalu.
Potongan video berawal ketika pengamat politik Ray mengatakan bahwa politik di Indonesia ini sebenarnya sederhana.
"Ya kalau kita tidak bisa berkuasa, kita ikut yang berkuasa," ujarnya.
Pernyataan Ray kemudian disambar oleh Budi Arie Setiadi.

Budi Arie, yang kini menjabat Menkominfo ini kemudian mengatakan," Nah ini, mumpung Bang Ray bilang, saya akan tambahkan.
Saya bilang, tahun 2024 ini saya haqqul yakin semua kekuatan termasuk partai politik sangat berhitung dan berhati-hati. Mengapa? Karena kalau kalah meleset bos, masuk penjara," kata Budi dalam potongan video tersebut yang dikutip Tribunnews hair ini, Selasa 25 Juli 2023.
Host acara tersebut kemudian mempertanyakan lagi alasan Budi mengeluarkan pernyataan itu. "Kenapa Bang?"
"Ya masalahnya semua banyak kan. Sebenarnya semuanya tahu maka tidak perlu berpura-pura. Jangan kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu," katanya.
Host dan narasumber lain dalam acara tersebut kembali menanyakan," Apakah itu fakta politik?" "Ya, itu fakta politik," tegas Budi.
Respons Budi Arie Tanggapi Video Lawasnya yang Viral
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tidak mau menjelaskan soal pernyataannya dalam sebuah siniar yang berbunyi 'bakal masuk penjara semua kalau 2024 kalah'.
Budi yang kini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa dirinya tengah fokus bekerja.
"Sudah jangan politik, saya fokus kerja" kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Saat diminta menjelaskan, Budi menolak dan mengatakan bahwa kini dirinya fokus mengurusi Kemenkominfo.
"Yang lalu biarlah berlalu. Itu kan pernyataan lama," tandasnya.
Budi Arie Setiadi Jabat Menkominfo, Tetap Jadi Ketua Umum Projo
Budi Arie Setiadi menegaskan dirinya masih menjadi Ketua Umum (Ketum) Relawan Pro Jokowi atau Projo meski dirinya sudah dilantik sebagai Menteri Komunikasi
dan Informatika (Menkominfo).
Hanya saja, kali ini Projo bakal membentuk sebuah badan baru khusus Pilpres.
"Kita membentuk badan pemenangan pilpres. Nanti Panel Barus sebagai ketua badan pemenangan pilpres Projo," kata Budi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Budi menjamin tak akan ada bias antara dirinya sebagai Ketum Projo dan Menkominfo.
Budi menyatakan rangkap jabatan dirinya sebagai Ketum Projo tidak akan mempengaruhi kinerja sebagai Menkominfo.
"Aman," ujar Budi.
"Tidak (bias) Ini kan supaya karena kita nanti diminta untuk menyatukan," ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan ada tugas berat yang menanti Budi sebagai Menkominfo yang baru.
"Ada tugas yang besar dan berat menanti Pak Budi, dan beliau adalah figur yang tepat untuk menjalankan amanah ini," kata Dave saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023).
Ia menjelaskan bahwa Budi harus bisa mencapai salah satu target utama pemerintahan adalah membangun infrastruktur digital seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Budi juga harus terus meningkatkan literasi digital di Indonesia.
"Kami yakin kemampuan beliau dalam memimpin Kementerian tersebut dapat mencapai target-target yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi," tukasnya.
Budi Arie sendiri tak memungkiri tugas berat menantinya sebagai Menkominfo.
Ia menyebut Kemenkominfo adalah "gunung masalah".
"Kominfo ini gunung masalah. Banyak masalah. Nanti gini, kita belum ngomong panjang panjang lagi IoT, ngomong cloud, AI. Di kepala saya banyak ini sebenarnya tapi saya tahan-tahan ini," kata Budi di Istana Negara, Senin (17/7).
Di sisi lain Budi juga angkat bicara soal Satuan Tugas (Satgas) yang rencananya akan dibentuk Presiden Jokowi.
Satgas itu dibentuk dengan tujuan menyelesaikan segala urusan berkaitan dengan kedaulatan data, e-commerce, Internet of Things (IoT), hingga implementasi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
Budi mengatakan, pelaksanaan tugas Satgas tersebut mengikuti arahan Presiden.
"Nanti pokoknya kita ikuti apa yang diperintah presiden. Karena gak ada kita menteri
punya visi misi," kata dia.
Jokowi Tunjuk Budi Arie Jadi Menkominfo, Pengamat: Pertahankan Relawan Satu Suara di Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi untuk menempati jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengganti Johnny G Plate.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan hal itu merupakan langkah Jokowi dalam mempertahankan suara relawannya.
Sebab menjelang Pilpres 2024, Jokowi disebut Ujang hendak supaya relawannya tetap satu suara dalam mendukung calon presiden (capres) yang akan berkontestasi.
"Harusnya melihatnya pemberian itu, Jokowi ingin mengkonsolidasikan relawan dengan memberikan jabatan itu agar relawan itu loyal kepada Jokowi, agar ikut arahan Jokowi untuk dulu mendukung di pilpres nanti," jelas Ujang saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Selain itu juga Ujang melihat unsur kepentingan dan kedekatan tidak lepas mengiringi pilihan Jokowi menunjuk Budi Arie.
Ditambah lagi Partai Nasional Demokrat (NasDem), tempat Johnny bernaung kini sudah tidak satu suara dengan pemerintah.
"Karena memang tadi, kalau NasDem tidak soal reshuffle itu karena NasDem dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan kepentingan dan keinginan Jokowi, makanya menteri dari NasDem di-reshuffle karena korupsi yang menggantikannya adalah relawan atau ketum Projo," kata Ujang.
"Jadi saya melihat adalah soal ikatan kepentingan, ini ikatan kedekatan," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir relawan Jokowi mulai terpecah.
Ada yang mendukung Ganjar Pranowo, ada pula yang bermanuver ke Prabowo Subianto.
Seperti halnya pada Jumat (19/5/2023), Gibran yang merupakan wali kota Solo mendampingi Prabowo Subianto menemui perwakilan relawan ayahnya dan dirinya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Angkringan Omah Semar tersebut, para perwakilan relawan kompak menyatakan dukungan kepada Menteri Pertahanan RI tersebut.
Perwakilan relawan Kuat Hermawan Santosa mengemukakan, Prabowo dianggap bisa meneruskan kebijakan Jokowi jika terpilih nanti.
Di lain kesempatan, Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Ahmad Basarah mengatakan, sebanyak 1.375 organisasi relawan Ganjar telah mendaftarkan diri melalui situs online.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 795 organisasi relawan telah diverifikasi. Selain itu, kata Basarah, masih terdapat relawan Jokowi yang bertransformasi menjadi relawan Ganjar dan belum masuk dalam hitungan.
"Salah satu pertemuan akarnya telah diikuti hampir sejumlah 300 organ relawan Jokowi di Basket Hall Senayan tanggal 13 Mei 2023 yang lalu yang juga dihadiri secara langsung oleh Bapak Ganjar Pranowo," kata Basarah. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.