Pilpres 2024
PKB Tak Mau Berandai-andai soal Spekulasi Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo
PKB tidak mau berandai-andai apabila Erick Thohir benar dijadikan calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mau berandai-andai apabila Erick Thohir benar dijadikan calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita tidak akan berandai-andai. Tegas bahwa PKB Gus Muhaimin adalah dari awal amanat muktamar adalah presiden beliau (Gus Muhaimin)," kata Ketua Fraksi PKB Cucun Syamsurizal kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Erick Thohir Benarkan Dirinya Didorong PAN Jadi Cawapres Prabowo dan Ganjar
Namun, Cucun mengatakan jika memang itu terjadi, maka itu adalah hasil dinamika yang ada.
"Kalau misalkan nanti bergeser jadi wakil presiden. Itu keputusan hasil daripada perkembangan bagaimana dinamika politik," kata dia.
"Makanya saya tidak berandai-andai. Belum terjadi tidak akan berandai-andai," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir membenarkan bahwa PAN mendorongnya untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Namun, Erick menyebut PAN tak hanya melakukan satu penawaran saja.
"PAN mendorong tidak hanya ke Pak Prabowo, juga ke Pak Ganjar rencananya, tapi itu kan konteksnya sebagai PAN, bukan saya. Tentu kita hanya menunggu saja mana yang terbaik," ujar Erick Thohir di Taman Ismail Marzuki (TIM), dikutip Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Bertemu Elite Gerindra, Sekjen Demokrat Titip Salam Dari SBY dan AHY untuk Prabowo
Kendati demikian, Erick mengaku masih terlalu dini membahas capres-cawapres saat ini.
"Saya rasa kembali di beberapa bulan ini masih banyak pekerjaan, persiapan U-17 di bulan November, konsolidasi BUMN. Saya rasa saya masih fokus di situ. Dan kalau memang nanti ada hal-hal yang berlanjut ya kita lihat saja dulu. Saya rasa terlalu dini kalau sekarang," katanya.
Erick mengaku kerap berkomunikasi dengan Prabowo dan Ganjar.
"Dengan Pak Ganjar dan Pak Prabowo mungkin sebulan sekali, kadang-kadang dua bulan sekali. Saya rasa hal yang lumrah, bukan sesuatu yang istilahnya untuk melakukan hal-hal yang belum waktunya," tandas Erick.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.