Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

NasDem Sentil Keras Anies Baswedan Soal Kriteria Baru untuk Cawapresnya: Jangan Bersilat Lidah

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bereaksi keras soal Anies yang menambah kriteria baru untuk cawapresnya di Pilpres 2024.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP partai NasDem, Ahmad Ali dan calon Presiden dari partai NasDem, Anies Baswedan, saat menghadiri deklarasi relawan IndonesiAnies, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bereaksi keras soal Anies Baswedan yang menambah kriteria baru untuk cawapresnya di Pilpres 2024.

Anies menyebut, ada sosok cawapres yang cocok untuk maju yakni harus memiliki kriteria nol, atau bebas dari risiko hukum.

"Anies enggak usah bersilat lidah," kata Ali saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).

Ali mengaku bingung dengan bertambahnya kriteria itu dan meminta Anies sebaiknya mengumumkan cawapresnya.

"Kalau Mas Anies sudah memiliki calon (cawapres) umumkan saja," ujar anggota Komisi III DPR RI ini.

Menurutnya, Anies harusnya merumuskan kriterianya cawapresnya sejak awal diumumkan sebagai capres.

"Kriteria itu harusnya dirumuskan sejak awal, bukan ditambah-tambah tiap saat. Jadi kesannya cocok-cocokan untuk orang tertentu atau mencoba menghalang-halangi orang yang lain," ucap Ali.

Ali meminta Anies tak perlu membuat kriteria kriteria baru bahwa cawapres tak punya masalah.

Sebab, hal itu akan membuat persepsi baru di publik.

"Daripada dia mencocok-cocokkan orang yang dia mau kan susah nanti kita. Minim hukum, ya orang akan balik, 'lah emang kamu sedang bermasalah hukum orangnya'? Ya kan?" ungkapnya.

Karenanya, dia menyarankan mantan Gubernur DKI Jakarta itu segera menentukan cawapresnya.

"Nanti Anies kan tinggal menjelaskan kepada parpol (partai politik), kenapa memilih si A, kan gitu kan," tutur Ali.

Lebih lanjut Ali mengaku bingung soal istilah yang digunakan Anies.

"Ya artinya, pertama saya bingung juga dengan Mas Aniesnya ini. Tiap hari, berubah bertambah kriterianya," kata Ali.

Menurut Ali, kriteria nol yang diungkap Anies Baswedan hanya membuat munculnya cocokologi dari Partai Demokrat yang merupakan rekan koalisi.

Dengan begitu, Ali menilai wajar kalau ungkapan Demokrat yang menyimpulkan kriteria nol itu cocok untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sebab, sejauh ini AHY memang digadang-gadang akan didorong oleh Partai Demokrat sebagai cawapres Anies.

Baca juga: Anies Sebut Kriteria Nol untuk Cawapresnya, NasDem: Yang Membuat Kriteria Itu Harusnya Parpol

"Ya makanya tiap hari berubah-ubah terus kriterianya kan? Jadi bangun, ada yang kepikir kriteria baru. Pada akhirnya ya kita ngga bisa salahin juga demokrat mencocok-cocokkan apa yang disampaikan mas anies, bahwa yang memenuhi syarat adalah mas AHY. Yakan?" ucap Ali.

Sejatinya, Anies menurut Ali tidak perlu mengubah-ubah atau menambahkan kriteria cawapres.

Sebab, Anies kata dia, hanya diberikan mandat untuk menentukan dan mengumumkan cawapres. Sementara terkait kriteria itu merupakan kewenangan Partai Politik Koalisi Perubahan.

"Pada intinya, Anies tidak perlu membuat kriteria karena yg membuat kriteria itu harusnya parpol," kata Ali.

"Karena mandat itukan diberikan kepada Anies untuk mencari wakil. Kok sekarang dia membuat kriteria kan lucu kan?" tukas dia.

Respons Demokrat

Partai Demokrat menanggapi soal kriteria tambahn bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan yang dibeberkan oleh Anies Baswedan selaku capres.

Dimana, dalam pernyataannya, Anies menyebut kalau kriteria tambahan itu harus nol risiko hukum atau yang disebut dengan kriteria nol.

Menanggapi hal itu, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menghormati soal kriteria tambahan yang disampaikan oleh Anies Baswedan.

"Kami menghormati sepenuhnya penambahan kriteria yang disampaikan Mas Anies yang disebut kriteria 0, Kriteria nomor 0 ini, yaitu tak memiliki beban masa lalu atau tak bermasalah dan memiliki keberanian ini sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/7/2023).

Dengan masuknya kriteria nol ini sebagai cawapres Anies Baswedan maka kata Kamhar, hal tersebut bisa menjadi jalan lurus bagi Koalisi Perubahan untuk melanggeng di Pilpres 2024.

Sebab, dengan misi perubahan yang dibawa oleh Demokrat, NasDem dan PKS sudah sejatinya sosok yang harus diusung adalah orang yang bersih dari permasalahan hukum.

Baca juga: NasDem Minta Anies Baswedan Tak Bersilat Lidah Soal Sosok Cawapres

"Bukan sekedar pemenuhan kebutuhan untuk bisa berlayar, mengingat Koalisi Perubahan ini berbeda dengan selera dan kehendak penguasa. Maka, jika tak bersih dan tak punya keberanian, pasti tersandera," ucap dia.

Tak hanya itu, kriteria nol tersebut juga selaras dengan yang dimandatkan oleh Anies Baswedan selaku capres dalam membawa misi perubahan dan perbaikan.

Kata dia, setidaknya ada empat poin yang terkandung untuk menjalankan misi itu, terutama yakni keberanian dalam menentukan apa yang harus dijalankan dan tidak perlu dari kebijakan yang ada saat ini.

"Bersih dan berani ini pun sangat diperlukan jika mendapatkan kesempatan sejarah memperoleh mandat rakyat pada Pilpres 2024 nanti," kata dia.

Atas kriteria itu, Kamhar merasa percaya diri kalau sosok yang sejatinya sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Anies Baswedan yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Untuk efektifikas dan optimalisi menjalankan ini, butuh orang yang tak memiliki beban masa lalu dan keberanian. Mas Ketum AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria ini," tukas Kamhar.

Sebelumnya, Anies mengungkapkan salah satu kriteria baru untuk cawapres pendampingnya di Pilpres 2024, yakni kriteria 0.

Menurut Anies, cawapres dengan kriteria 0 artinya sosok yang tidak memiliki masalah sebelumnya.

"Dalam proses ini sedang menjalani ini, tapi saya rasa dalam perjalanannya keliatannya ada kriteria nomor 0, yaitu dulunya saya memasukkan itu, yaitu tak bermasalah," kata Anies di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Cawapres Anies Sudah Ditetapkan

Sebelumnya, tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas oleh Partai Nasdem, Demokrat dan PKS menegaskan kalau nama bakal Cawapres untuk Anies Baswedan sudah selesai dibahas.

Anggota tim 8 Koalisi Perubahan dari Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyatakan, saat ini sudah ada satu nama yang berada di kantong Anies Baswedan selaku capres.

"Soal pembahasan cawapres sudah dapat dikatakan selesai. Nama-nama yang diusulkan oleh partai koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam. Satu nama sudah di kantong Bacapres Anies," kata Sugeng, Rabu (21/6/2023), dilansir dari Tribunnews.com.

Hanya saja, Sugeng tidak membeberkan siapa nama sosok bakal cawapres Anies tersebut.

Dirinya hanya memastikan kalau pengumuman nama itu nantinya akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan.

Dengan begitu maka kata Sugeng, tim 8 Koalisi Perubahan tidak akan lagi membahas soal nama cawapres.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota tim 8 yang mewakili Anies Baswedan yakni Sudirman Said.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan yang dilakukan oleh tim 8 bersama Anies Baswedan pada Selasa 20 Juni 2023, meminta agar seluruh anggota tim mulai mempersiapkan langkah kongkrit ke depan.

"Pak Anies meminta agar tim 8 mulai terus bergerak maju memikirkan hal-hal teknis. termasuk melengkapi struktur tim pemenangan nasional, kegiatan bersama tiga partai koalisi dan opsi waktu deklarasi pasangan capres dan cawapres," kata Said.

Sementara itu, anggota tim 8 dari Partai Demokrat yakni Teuku Riefky Harsya, menyatakan mereka telah siap untuk berkolaborasi dengan seluruh anggota koalisi dan relawan Anies Baswedan.

Bahkan kata dia, seluruh kader Partai Demokrat bakal turun bersama para kader partai lain di Koalisi Perubahan.

"Struktur dan kader Partai Demokrat telah merapatkan barisan bersiap untuk turun bersama dengan para kader partai koalisi, dan relawan pro perubahan di seluruh Indonesia.

Konsolidasi awal diperlukan untuk persiapan kegiatan pemenangan dan antisipasi kecurangan," kata Teuku Riefky.

Turut berbicara, anggota tim 8 perwakilan dari PKS, Sohibul Iman menyatakan, arahan yang dipimpin langsung capres Anies Baswedan merupakan bentuk kepastian bahwa Koalisi Perubahan terus melaju.

"Pembahasan rapat ini menandakan tahapan kerja politik Koalisi Perubahan berjalan secara konstruktif dan progresif. Bismillah, kami siap berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved