Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Erick Thohir: Saya Tegak Lurus dengan Presiden Jokowi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, dia tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, dia tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, dia tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu berawal saat Erick ditanya para awak media terkait kesediaannya jika diminta untuk mendampingi sebagai calon wakil presiden (cawapres) oleh satu di antara ketiga bakal calon presiden (bacapres) di 2024 mendatang.

Diketahui, tiga bacapres yang disebut bakal maju di Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswesan, dan Prabowo Subianto.

Merespons hal tersebut, Erick mengatakan, tentu ada proses yang dilakukan sebelum dia menyetujui ajakan dari salah satu bacapres tersebut.

"Satu, apakah proses dari pada koalisi terjadi? Kedua, kecocokan antara capres dan cawapres," kata Erick, kepada awak media di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Erick Thohir Buka Suara soal Pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo di Istana

Adapun proses yang ketiga, Erick menyebut, ia akan tegak lurus dengan arahan dari Presiden Jokowi.

"Yang ketiga, saya sudah bilang, saya tegak lurus sama Bapak Presiden. Siap di dalam pemerintah, siap di luar pemerintah," ungkapnya.

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan, dia akan meminta sesuatu lebih kalaupun ada kesepakatan mendampingi salah satu bacawapres tersebut.

Menurutnya, soal maju sebagai cawapres bukan hanya bicara tentang kekuasaan, melainkan hasil dari kepemimpinan tersebut.

"Kalaupun terjadi kesepakatan, saya bilang saya perlu lebih. Lebihnya apa? Bukan kesepakatan politik, tetapi kesepakatan negara ini mau dibawa ke mana," ujarnya.

"Jangan kita hanya bicara kekuasaan tetapi kondisi rakyat tidak baik saja. Ekonomi kita sedang tumbuh-tumbuhnya, tetapi pemetaan itu harus terjadi. Kesenjangan ini meningkat apalagi kalau kita lihat sekarang yang namanya masyarakat Indonesia lebih banyak di kota, 50 persen lebih. Jadi isunya pun sekarang berubah," jelas Erick.

Baca juga: Erick Thohir Sebut PAN Bukan Hanya Mendorong Dirinya Bersama Prabowo, Tapi Juga ke Ganjar

"Jadi hal-hal ini juga dinamika yang berbeda yang tentu perlu blue print ke depan, blue print yang berkelanjutan, sehingga kita bisa memastikan tadi, bukan hanya duduk di kekuasaannya, tetapi hasilnya apa."

Ia menegaskan, tidak ingin duduk di kursi kekuasaan, jika akhirnya justru merusak bangsa.

"Itu harus menjadi komitmen sama-sama, tidak bisa kita membangun sendiri. Dan saya kembali bilang, saya tidak mau menjadi bagian yang berkuasa tetapi justru merusak bangsa ini, mendingan tidak," tegas Erick.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved