Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Daftar Pertemuan Prabowo & Jokowi Sebulan Terakhir dan Efek Elektoralnya di 5 Hasil Survei Terbaru

Dari hasil lima survei terbaru, tiga di antaranya menempatkan Prabowo di urutan pertama, melampaui Ganjar dan Anies Baswedan.

Istimewa
Prabowo dan Jokowi terlihat bercengkrama dan tertawa lepas saat penyambutan kunjungan kerja di Malaysia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kian sering dilakukan.

Terakhir, pertemuan keduanya terjadi pada Hari Senin (10/7/2023) lalu di Istana Negara, Jakarta.

Kian seringnya pertemuan Jokowi dengan Prabowo membuat publik berspekulasi bahwa sang presiden lebih mendukung menterinya itu di Pilpres ketimbang rekan separtainya, Ganjar Pranowo.

Dalam sebulan terakhir, Jokowi dan Prabowo sudah beberapa kali melangsungkan pertemuan empat mata.

Dalam catatan redaksi, pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo dilakukan pada 18 Juni.

Ketika itu, Jokowi mengundang Prabowo untuk makan bersama di Istana Kepresidenan Bogor. Pertemuan itu digelar tertutup. Publik baru mengetahui perjumpaan tersebut setelah Prabowo mengunggah foto di akun Instagramnya.

Beberapa hari kemudian, Jokowi mengatakan Prabowo memang minta bertemu karena ada masalah penting.

Menurut Jokowi, salah satu pembahasan dalam pertemuan itu adalah politik.

Pertemuan Jokowi dengan Prabowo selanjutnya terjadi pada 26 Juni di Istana Kepresidenan Jakarta.

Untuk pertama kalinya, Prabowo datang ke istana melalui pintu yang dapat dilihat wartawan.

Prabowo mengaku pertemuan dengan Jokowi membahas urusan Kementerian Pertahanan. Dia menyebut ada sedikit pembahasan politik.

"Secara garis besar saja (Jokowi) bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya," ungkap Prabowo kepada wartawan ketika itu.

Baca juga: Ditanya Terkait Baliho Bergambar Fotonya dengan Prabowo, Ini Jawaban Presiden Jokowi

Terbaru, Jokowi dengan Prabowo bertemu Senin (10/7/2023).

Prabowo datang ke istana di saat menteri-menteri lainnya telah beres rapat bersama Jokowi.

Kepada wartawan, Prabowo bercerita bahwa dirinya melaporkan sejumlah hal kepada Jokowi, termasuk perkembangan industri pertahanan, termasuk peningkatan kemampuan produksi pesawat CN235.

Dia menyebut PT Dirgantara Indonesia mampu memproduksi pesawat itu 8 unit setahun dari sebelumnya 2 unit per tahun.

Prabowo juga berkata sudah ada 100 pesanan untuk pesawat CN235.

Intensitas kedekatan Prabowo dan Jokowi, suka tidak suka, diakui atau tidak, memiliki dampak elektoral terhadap Prabowo, bahkan juga Partai Gerindra.

Hal ini juga diakui Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.

Ia menilai, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih memiliki peran besar dalam pemilihan presiden (Pilpres) terutama untuk 2024 mendatang.

Eddy menyebutnya sebagai Jokowi Effect.

Kata Eddy, saat ini, Jokowi merupakan sosok politik yang sangat wangi. Sehingga menurut dia, akan terdampak pada siapapun yang memiliki kedekatan dengan Jokowi.

"Tingginya approval ratingnya pak Jokowi. Jadi pak Jokowi ini ibarat sosok yang sangat wangi saat ini. Dan siapapun yang akan terasosiasi dengan pak Jokowi akan kebagian rasa wanginya dalam bentuk kenaikan elektabilitas," kata Eddy, Selasa (11/7/2023).

Hal demikian juga tercermin dalam lima hasil survei terbaru.

Dari hasil lima survei tersebut, tiga di antaranya menempatkan Prabowo di urutan pertama, melampaui Ganjar dan Anies Baswedan.

Hanya dua lembaga yang memenangkan Ganjar atas Anies dan Prabowo.

Berikut lima hasil survei terbaru yang dirilis baru-baru ini.

1. LSI

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Selasa (11/7/2023) menunjukan dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati urutan pertama.

Prabowo mengantongi angka 35,8 persen, unggul sekitar 3,0 persen dari Ganjar Pranowo dan 14,0 persen dari Anies Baswedan.

"Prabowo paling banyak dipilih 35,8 persen, kemudian Ganjar 32,2 persen, dan Anies 21,4 persen. Sekitar 10,6 persen belum menunjukkan pilihannya," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (11/7/2023).

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 1-8 Juli 2023.

Adapun target populasi survei ini merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Seluruh populasi yang dipilih merupakan mereka yang memiliki telepon atau cellphone yakni sekitar 83 perse dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel terhadap populasi itu sendiri dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD tersebut sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Adapun margin of error (MoE) dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

2. LSI Denny JA

Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dirilis Senin (10/7/2023), elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Diketahui dalam survei, LSI Denny JA mengeluarkan pertanyaan kepada respondennya terkait tiga nama capres yang akan dipilih.

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden di antara 3 nama berikut ini?" sebut Direktur LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas saat menyampaikan hasil survei terbarunya, Selasa (10/7/2023).

Dari pertanyaan tersebut hasil tersebut, responden dominan memilih Prabowo Subianto, kemudian disusul Ganjar Pranowo, dan terakhir Anies Baswedan.

"Dari data ini kita dapatkan bahwa Prabowo Subianto unggul di angka 34,3 persen disusul Ganjar Pranowo 32,7 persen lalu Anies Baswedan di 22,1 persen, sisanya (10,9 persen) belum memutuskan atau rahasia," kata Hanggoro.

Lebih lanjut, Hanggoro membeberkan terkait dengan tren elektabilitas ketiga sosok tersebut dalam tiga hasil survei belakangan yang dilakukan LSI Denny JA.

Dimana, berdasarkan data survei pada Januari 2023, Mei 2023 dan terbaru Juni 2023, tren elektabilitas Prabowo Subianto menanjak.

"Ini adalah data terbaru, jadi kita lihat berdasarkan data Januari 2023, Mei hingga Juni 2023 kita dapatkan bahwa terjadi menanjak Prabowo, mulai dari Januari 25,4 persen, bulan mei 33,9 persen terakhir di bulan Juni 34,3 persen," kata Hanggoro.

Sementara untuk elektabilitas Ganjar Pranowo kata Hanggoro, kader PDIP itu mendapati tren yang naik turun.

Sedangkan untuk Anies Baswedan, kata dia, tren tersebut, cenderung stagnan atau tidak mengalami perubahan yang signifikan.

"Bagaimana dengan Ganjar Pranowo, nampaknya terjadi turun naik, kalau di awal tahun angkanya 37,8 persen, kemudian sempat turun 31,9 persen di bulan Mei waktu itu beredar isu negatif ya, kemudian meningkat lagi tapi belum cukup melampaui Prabowo sebesar 32,7 persen saat ini," kata dia.

"Kemudian Anies Baswedan ini kecenderungannya stagnan meskipun sempat turun kemudian naik lagi tetapi angkanya tidak lebih dari sebelumnya yaitu di 22,1 persen sekarang," tukas Hanggoro.

Sebagai informasi, survei ini sendiri dilakukan dalam periode 30 Mei-12 Juni 2023.

Adapun responden yang dilibatkan yakni sebanyak 1.200 orang dengan metode pengumpulan data yakni multi-stage random sampling.

Mekanisme pengumpulan datanya sendiri dengan menggunakan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Sementara, dalam survei ini terdapat margin of error (MoE) kurang lebih 2,9 persen yang dilengkapi dengan riset kualitatif.

3. LSJ

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang dirilis Senin (3/7/2023), dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Prabowo Subianto menempati urutan pertama, disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

“Prabowo unggul sangat signifikan 40,3 persen dari dua pesaing utamanya yakni Ganjar Pranowo yang hanya dipilih oleh 32,6 persen dan Anies Baswedan 20,7 persen,” kata Fetra Ardianto, Direktur Eksekutif LSJ.

Sedangkan, sebanyak 6,4 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh LSJ berkaitan dengan “Seandainya Pilpres dilakukan hari ini dan hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies, siapakah yang akan anda pilih?”

“Data ini semakin menegaskan bahwa keunggulan Prabowo Subianto atas para kompetitornya adalah suatu realitas mengingat dalam format pertanyaan apapun (terbuka/tertutup) Prabowo selalu leading atas lawan-lawannya,” jelas Fetra.

Survei ini dilakukan pada periode 20-29 Juni 2023 di 34 Provinsi dengan sampel 1200 responden.

Margin of error survei ini +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen melalui metode teknik wawancara melalui telepon dengan bantuan kuisioner.

4. Algoritma Research and Consulting

Hasil survei Algoritma Research and Consulting yang dirilis Senin (26/6/2023), dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Seandainya simulasi tunggal tiga nama calon maka siapa yang akan punya chance untuk menang, maka Ganjar punya chance menang 34 persen, diikuti Pak Prabowo 30,8%, dan Pak Anies 22,1%," kata Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana di AONE Hotel, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Kemudian ada 8,1 persen responden menyatakan tidak tahu dan 5,0 persen responden memilih tidak menjawab.

Dalam survei pertanyaan terbuka, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul, dengan 29,3 persen, disusul Prabowo Subianto, 24,6 persen, dan Anies Baswedan, 16,9 persen.

Angka tersebut, dijelaskan Aditya, mengalami rotasi dari survei yang dilakukan pihaknya pada Desember 2022 lalu.

"Jika dibandingkan dengan survei Algoritma yang dilakukan 6 bulan lalu, yaitu Desember 2022 ada rotasi pilihan capres yang saat itu angkanya Ganjar Pranowo 25,1 persen, Anies Baswedan 18,7 persen, serta Prabowo Subianto 16,6 persen," katanya.

Aditya menjelaskan, dukungan pemilih terhadap bakal capres juga masih sangat volatil. Sehingga, masih terbukanya pemilih untuk beralih pilihan.

"Hanya sekitar sepertiga, yaitu 33,9 persen pemilih yang sudah bahwa pilihan capresnya sudah final dan tak akan berubah pilihan," kata Aditya.

"Dengan pemilih yang sebagian besar masih mungkin berubah pilihan capresnya ini tentu pertarungan akan menjadi sangat dinamis," sambungnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2009 responden di seluruh Indonesia terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi di Indonesia.

Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa secara nasional. Margin of error diperkirakan 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kemudian, pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei sampai dengan 10 Juni 2023, yang dilakukan oleh 109 orang enumerator.

5. Populi Center

Dalam hasil survei yang dilakukan Public Opinion dan Policy Research (Populi) Center yang dirilis, Senin (26/6/2023), elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi teratas.

Elektabilitas Ganjar Pranowo dalam simulasi tiga nama ini berada di angka 35,8 persen, disusul Prabowo Subianto 33,4 persen.

Sedangkan untuk Anies Baswedan, meski mengalami peningkatan perolehan suara dibanding bulan lalu, namun mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih berada di posisi ketiga dengan 23,2 persen.

"Pada simulasi terkait tiga tokoh yang akan dipilih menjadi Presiden tahun 2024, Ganjar Pranowo unggul. Sementara sebesar 7,3 persen belum memutuskan dan 0,3 menolak menjawab," kata Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati saat menyampaikan hasil surveinya di Kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023).

Begitu pun dalam survei pertanyaan terbuka.

Nama bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo menjadi sosok dengan elektabilitas tertinggi.

"Pada pertanyaan terbuka, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih oleh masyarakat sebagai Presiden apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini dengan 21,9 persen," kata Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati saat menyampaikan hasil surveinya di Kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023).

Di posisi selanjutnya kata Hartanto dihuni Prabowo Subianto yang meraup suara responden 19,4 persen.

Selanjutnya, disusul nama bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan yang menempati posisi ketiga.

"Disusul Prabowo Subianto itu 19,3 persen dan Anies Baswedan 14,4 persen," kata dia.

Dalam simulasi terbuka ini, Populi Center juga membebaskan kepada respondennya untuk memilih nama capres.

Pada hasilnya, nama Joko Widodo (Jokowi) juga masih masuk dalam survei ini dengan menempati posisi keempat.

Namun, Presiden RI itu hanya memperoleh 6,3 persen suara, dan disusul nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 1,3 persen.

"Adapun nama-nama lain mendapatkan persentase di bawah 10 persen. Sisa angka sebesar 32, persen masuk kategori tidak tahu/tidak jawab," kata Hartanto.

Sebagai informasi, survei Populi Center ini dilakukan dalam periode 5 sampai 12 Juni 2023. Dimana, sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia.

Dimana survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

Adapun metode pengambilan data survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka atau face to face dengan menggunakan aplikasi dari Populi Center.

Sementara, survei ini memilih Margin of Error (MoE) sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved