Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Penentuan Cawapres dari Koalisi Gerindra-PKB Tunggu Keputusan Prabowo dan Cak Imin

Hingga kini, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum kunjung menentukan cawapresnya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (23/1/2023). Menurut elite Gerindra penentuan cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan ditentukan Prabowo dan Cak Imin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses penentuan calon wakil presiden (cawapres) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masih menjadi sorotan.

Hingga kini, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum kunjung menentukan cawapresnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menuturkan penentuan cawapres tetap ditentukan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Habiburokhman menegaskan partai Gerindra tetap konsisten pada komitmen yang sudah disepakati, yakni penentuan cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) akan ditentukan Prabowo dan Cak Imin.

"Kita tetap konsisten pada komitmen yang sudah disepakati, soal penentuan cawapres KKIR akan ditentukan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Intinya kami menegaskan komitmen tersebut," kata Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Meskipun ada berbagai usulan dan saran analisis survei dari pihak lain dalam koalisi, Habiburokhman menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Prabowo dan Cak Imin.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Bakal Lanjutkan Program Jokowi: Berilah Kepercayaan Terhadap Gerindra

"Berbagai dinamika usul saran analisa survei kan sifatnya hanya masukan bagi beliau berdua, at the end penentunya adalah beliau berdua," ungkapnya.

Dalam hal ini, Habiburokhman menjelaskan bahwa partai Golkar, yang diyakini akan merapat ke dalam koalisi, juga akan ikut menentukan calon wakil presiden. Namun, penentuan cawapres tetap berada di tangan Gus Muhaimin dan Prabowo.

"Penentuan cawapres tetap di Gus Muhaimin Pak Prabowo. Menunggu apa yang beliau berdua putuskan," ucapnya.

Habiburokhman mengungkapkan bahwa partai-partai lain yang berminat bergabung dengan koalisi diharapkan untuk menyampaikan usulan mereka kepada Prabowo dan Cak Imin untuk dipertimbangkan.

Baca juga: Saat Prabowo Subianto Diminta Kader Ngopi di Sela Pidato: Nge-charge Lagi

Namun begitu, kata dia, keputusan akhir akan bergantung pada dinamika politik yang berkembang dan akan diumumkan pada saat yang tepat.

"Silakan usulan disampaikan ke Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk dipertimbangkan apakah akan disepakati atau tidak," katanya.

Peluang Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai elite Partai Gerindra menyebut Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres terkuat mendampingi Prabowo Subianto sebagai bentuk kuncian bagi Gerindra agar PKB tidak geser ke poros lain.

“Saya kira itu sebagai bentuk kuncian politik kepada PKB supaya pertama PKB itu tidak bermanuver, kedua tentu saja supaya PKB itu tidak pindah ke poros lain. Itu tujuan kenapa sejumlah elite Gerindra mengatakan sampai saat ini yang paling prioritas mendampingi Prabowo itu Cak Imin,” kata Adi dalam keterangannya dikutip Minggu (9/7/2023).

Ditambah lagi PKB yang memiliki basis suara yang besar yang menurut Adi hal itu menjadi daya tawar.

Sehingga, PKB yang kuat menginginkan Cak Imin maju Pilpres bisa mengajukan proposal kepada partai koalisi.

Baca juga: Gelar Konsolidasi Akbar Pengurus Gerindra Tangerang Raya, Prabowo Subianto Bakal Hadir Langsung

Adapun proposal itu yakni Cak Imin menjadi cawapres.

“Kedua PKB ini soal Cak Imin harga mati, itu yang terbaca sampai saat ini, bahwa siapapun yang menerima proposal PKB, Cak Imin sebagai cawapres maka disitulah pelabuhan politik PKB, tapi sebaliknya kalau proposal politik PKB yang menginginkan Cak Imin sebagai cawapres tidak diterima Gerindra, maka sangat mungkin PKB itu mencoba untuk cari poros lain yang mau menerima Muhaimin sebagai cawapres,” ujarnya.

Lantas, Adi mengambil contoh ketika santer Prabowo akan diduetkan dengan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Nonton Konser 3 Dekade Perjalanan Cinta Ari Lasso, Prabowo Disapa Langsung Pelantun Cinta Sejati

PKB saat itu menurutnya menunjukkan gestur akan geser ke poros lain jika duet Prabowo-Ganjar benar terjadi.

“Beberapa waktu lalu ketika Prabowo dikaitkan dengan nama-nama lain sempat misalnya ada isu Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo, elite PKB selalu mengatakan kalau itu terjadi maka koalisi PKB dengan Gerindra bubar jalan," ujarnya.

"PKB menegaskan kalau menang Cak Imin bukan cawapres Prabowo maka mereka akan mencari tempat lain, ini yang sepertinya tidak diinginkan oleh Gerindra, maka ada kuncian politik biar PKB tidak kemana-mana,” imbuhnya.

Karena itu, Adi menilai PKB menjadi kuncian Gerindra saat ini.

Apalagi PKB merupakan representasi kaun Nahdliyin dan menguasasi suara di Jawa Timur.

“Saya kira PKB sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh Gerindra terutama untuk menggenapi ambang batas 20 persen. Tanpa PKB, Gerindra tidakak bisa maju sendiri harus mencari parpol yang suaranya setara dengan PKB, itu susah. Dengan PKB misal Gerindra tidak bisa maju, dengan NasDem tidak bisa juga karena tidaka cukup kursinya,” ucapnya.

“Ya kalau PKB angkat kaki, satu-satunya pilihan supaya Prabowo bisa maju harus berkoalisi dengan Golkar karena kursinya bisa menggenapi 20 persen. Makanya PKB itu dikunci betul, penting bagi Gerindra untuk menggenapi ambang batas presiden. Ditambah PKB itu parpol yang merepresntasikan politik NU dan menguasai Jawa Timur, inilah yang kemudian membuat Gerindra sangat jatuh hati dan menganggap PKB itu penting,” lanjutnya.

Lantas bagaimana peluang Cak Imin menjadi cawapres Prabowo?

“Kalau bicara peluang saat ini tentu cak imin jauh lebih berpeluang itu sesuai dengan pernyataan Gerindra bahwa yang memegang kunci inggris soal cawapres Prabowo itu Muhaimin bukan yang lain,” ujarnya.

“Bahkan sampai saat ini yang jadi prioritas prabowo itu Muhaimin itu didasarkan atas argumen bahwa PKB itu sudah bikin pakta integritas atau piagam kerja sama dengan Gerindra, lalu dari segi partai PKB kan mampu mengkonsolidasi dukungan politik kaum nahdliyin dan berbasis di Jatim yang selama ini jadi kekurangan prabowo,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, hingga kini Ketua Umum PKB alias Cak Imin, kandidat terkuat cawapres untuk Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Kemesraan Elite dan Otak-atik Pilpres 2024", di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

"Pertanyaannya cawapres pak Prabowo siapa, sampai hari ini saya ingin menyampaikan cawapres pak Prabowo figur atau pun kandidat terkuat dia Gus Muhaimin (Cak Imin)," kata Andre.

Adapun, Gerindra dan PKB telah membentuk poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Masing-masing ketua umum, Prabowo dan Cak Imin diberi mandat untuk memutuskan pasangan capres dan cawapres KKIR.

"Intinya apa, Gus Muhaimin adalah pemegang kunci inggris cawapresnya pak Prabowo," ucapnya.

Lebih jauh, Prabowo dan Cak Imin pun terus melakukan komunikasi dengan parpol lain. Hal itu dilakukan untuk memperbesar kekuatan KKIR.

"Pak Prabowo dan Gus Muhaimin terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, teman-teman PKB komunikasi dengan berbagai parpol diinformasikan ke kami, kami Gerindra juga mengkomunikasikan dengan berbagai parpol kami laporkan juga ke PKB itu yang kita lakukan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved