Pilpres 2024
Hasto PDIP: Pengumuman Cawapres Ganjar Tunggu Momentum Tepat, Juli-Agustus Masih Penggemblengan
Pengumuman bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo bisa dilakukan kapan saja hingga Oktober 2023, mendatang.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pengumuman bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo bisa dilakukan kapan saja hingga Oktober 2023, mendatang.
Hasto mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan usai mengisi kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Rabu (5/7/2023).
“Saya katakan bulan Juli, Agustus ini bulan penggemblengan, bulan penggodokan. Kemudian Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri nanti yang akan mengumumkan, tentu saja setelah berkoordinasi dengan dialog dengan ketua umum partai yang lain dan Presiden Jokowi. Itu bisa bulan September bisa juga bulan Oktober sebelum pendaftaran,” kata Hasto.
Dia melanjutkan bahwa pengumuman itu sangat tergantung dari momentum yang tepat.
Sebab, segala sesuatunya akan memperhitungkan kesatupaduan kepemimpinan Ganjar dengan wakilnya.
Kemudian visi misi yang akan diangkat, dan bagaimana pasangan itu nantinya menjawab berbagai persoalan yang dihadapi rakyat dan negara saat ini.
“Bagaimana melakukan desain bagi masa depan, juga berbagai aspek. Juga aspek spiritualnya, itu semua harus dikalkulasi, kesiapan rakyat dan juga peta kontestasi. Sehingga saya katakan bulan Juli Agustus bulan penggemblengan, sehingga apakah bulan September atau Oktober nanti tergantung,” ujar Hasto.
Baca juga: Aksi Bacawapres Sandiaga Uno, AHY hingga Yenny Wahid Tuai Sorotan
Sedangkan, saat ditanya soal nama-nama bakal cawapres Ganjar, Hasto pun memberi penjelasan.
Hasto menyebut, soal nama bakal cawapres sudah berada di kantong Megawati, bahkan hingga setidaknya 10 nama calon. Dan kepada mereka terus dilakukan pendalaman secara dinamis.
“Kemarin Sandiaga Uno bertemu dengan Ganjar Pranowo di Arab Saudi? Apakah misinya PDIP akan menyandingkan?” tanya wartawan ke Hasto.
“Pertemuannya kan bagus. Dengan Pak Sandi. Mbak Puan juga bertemu Mas AHY, bahkan juga dengan Pak Anies. Semua dialog itu dilakukan. Dengan dialog ini kita tahu, termasuk juga pengenalan secara personal. Bagaimana nama-nama yang muncul dalam survei itu kan juga sebagai bukti pengakuan dari rakyat Indonesia terhadap nama- nama yang muncul," ungkap Hasto.
"Ada Pak Sandiaga Uno, ada Pak Erick Thohir, Prof Mahfud MD, ada Pak Ridwan Kamil, ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Muhaimin Iskandar, kemudian ada Tuan Guru Bajang. Ini semua nama-nama kan kemudian dilakukan penggodokan, siapa yang terbaik,” jelas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.