Pilpres 2024
Anies di Tanah Suci, di Tanah Air Ramai Mencuat Nama Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies
Nama Yenny Wahid tiba-tiba mencuat jadi cawapres Anies Baswedan disaat Anies sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres Anies Baswedan berangkat untuk menunaikan ibadah haji 1444 Hijriah pada Kamis (22/6/2023).
Anies Baswedan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dengan diantar oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam sepekan terakhir atau selama Anies Baswedan berada di tanah haji, tiba-tiba muncul nama Yenny Wahid.
Disebut-sebut Yenny Wahid bakal segera diumumkan sebagai cawapres Anies Baswedan.
Diketahui jauh sebelumnya Anies Baswedan mengakui sudah mengantongi satu nama cawapres.
Siapa sosok cawapres itu bakal diumumkan usai eks Gubernur DKI Jakarta itu kembali ke tanah air.
Yenny Wahid Menguat Jadi Cawapres Anies Baswedan, Kemungkinan Diumumkan dalam Waktu Dekat
Nama Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menguat jadi bakal calon wakil presiden atau cawapres Anies Baswedan.
Nama Yenny Wahid mengemuka pekan ini setelah dikabarkan intens melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Nasdem.
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid tersebut bahkan terang-terangan diajukan Partai Nasdem sebagai kandidat cawapres Anies.
Kendati demikian, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali berharap bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, akan memilih Yenny Wahid menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.
"Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan, saya akan sangat bahagia, jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” kata Ahmad Ali seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/6/2023).
Baca juga: Pengamat Sebut Yenny Wahid Bisa Jadi Figur Alternatif Cawapres 2024, Ini Alasannya
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Yenny Wahid dianggap repsentatif mewakili suara pemilih NU (Nahdlatul Ulama).
Selain berasal dari Jawa Timur yang memiliki basis suara pemilih besar di Indonesia, Yenny Wahid juga dianggap bisa mengakumulasi suara perempuan.
Yenny Wahid disebut-sebut sebagai jalan tengah kebuntuan nama cawapres Anies Baswedan setelah sebelumnya nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat mengemuka.
Yenny Wahid merupakan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik tahun 2006 lalu.
Diharapkan dia bisa diterima anggota Koalisi Perubahan lainnya seperti Demokrat dan PKS.
Sejauh ini terdapat tiga nama sosok yang disebut-sebut masuk dalam bursa bakal cawapres Anies.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.
Seiring waktu berjalan menuju momen yang disebut bakal jadi pengumuman bakal cawapres, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut peluang putri Presiden ke 4 Ri, Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Yenny Wahid.
Yenny dipandang memiliki sejumlah keunggulan yang bisa melengkapi Anies dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Anies,” ujar Ali.
Rekam Jejak Yenny Wahid
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan tokoh seperti Yenny yang memiliki kapasitas dan memiliki rekam jejak yang baik, sudah sepantasnya dipertimbangkan Anies menjadi bakal cawapresnya.
"Naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Anies,” ujarnya.
Ia lalu menjelaskan sejumlah kelebihan Yenny.
Pertama, kata Ahmad Ali, Yenny merupakan figur yang bisa mewakili Nahdlatul Ulama (NU).
Sebab, ia merupakan cucu KH Wahid Hasyim, pendiri NU, dan mewarisi pemikiran Gus Dur sebagai figur yang menjunjung tinggi pluralisme.
“Pikiran-pikiran Gus Dur itu tergambar dalam diri seorang Yenny Wahid, karena dia punya waktu yang cukup mendampingi almahrum Gus Dur selama hidup beliau."
"Saya mengapresiasi, siapa pun yang menjadi presiden harusnya mempertimbangkan Yenny Wahid sebagai salah satu (kandidat) wakil presiden,” katanya.
Yenny Wahid Dinilai Bisa Tambal Kelemahan Jika Jadi Cawapres Anies Baswedan
Nama politikus Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid disebut masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan, di 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, sangat rasional jika Partai NasDem memilih Yenny Wahid sebagai pendamping calon presiden (capres) mereka kelak.
Menurut Adi, pemilihan sosok Yenny Wahid, dimaksudkan untuk menambal kelemahan Anies Baswedan untuk menarik suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Sangat rasional Yenny masuk radar cawapres Anies. Ini sepertinya dimaksudkan untuk menambal salah satu kelemahan Anies di kalangan NU. Yenny ditengarai bisa mengonsolidasi basis-basis nahdlyin yang selama ini berjarak dengan Anies," kata pengamat politik Adi Prayitno, saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).
Kemudian, Adi mengatakan, sosok Yenny memiliki kemampuan untuk bisa menarik suara pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial.
Hal tersebut tak terlepas dari Yenny yang dipandang aktif di dunia sosial.
"Kedua, NasDem sepertinya melihat Yenny potensial memobilisasi pemilih perempuan dan kalangan aktivis sosial mengingat sosok Yenny begitu aktif di dunia sosial," ucapnya.

Meski demikian, menurut Adi, Yenny Wahid tampak tak tertarik untuk maju sebagai cawapres pendamping eks Gubernur DKI Jakarta itu, di Pilpres mendatang.
Selain itu, kata Adi, kemungkinan Yenny bakal menjadi cawapres Anies juga menjadi pertimbangan.
Sebab, menurutnya, bukan tak mungkin Partai Demokrat akan menunjukkan sikap resisten atau penolakan, jika yang nantinya mendampingi Anies Baswedan bukanlah Ketua Umum mereka, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Problemnya Yenny tak terlihat menunjukkan gestur tertarik untuk menjadi cawapres Anies. Termasuk soal kemungkinan sikap resisten dari demokrat andai yang jadi pendamping Anies bukan AHY," ungkap Adi Prayitno.
Nama Yenny Wahid Muncul Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Jadi Tanda Tanya Kaderisasi Partai
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mempertanyakan jika Yenny Wahid jadi cawapres Anies Baswedan.
Hal itu akan menunjukkan tanda tanya di masyarakat bahwa kaderisasi di partai politik koalisi perubahan tidak berjalan.
"Mengenai cawapres Anies Baswedan memunculkan nama Yenny Wahid itu hak NasDem. Tapi tidak tahu apakah Demokrat dan PKS marah kan tidak tahu," kata Ujang kepada Tribunnews.com dikutip Rabu (28/6/2023).
Menurut Ujang kalau misalkan yang dimunculkan nama Yenny Wahid itukan dari luar partai politik koalisi perubahan semua.
"Anies bukan kader dari partai koalisi begitu juga dengan Yenny Wahid," jelasnya.
Ujang menegaskan kalau misalkan capres dan cawapres dari luar koalisi jadi tanda tanya kaderisasi partai tidak jalan dan itu tidak bagus.
"Karena dianggap tidak ada yang layak dijual jadi capres atau cawapres," sambungnya.
Menurut keyakinannya bahwa cawapres dari Koalisi Perubahan yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan mendampingi Anies Baswedan.
"Saya melihatnya sepertinya AHY, karena AHY merupakan bagian dari partai koalisi perubahan. Kalau dari luar semua mudah diserang oleh lawan politik," tutupnya.
NasDem Angkat Bicara Soal Isu Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan: Sangat Potensial
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan Yenny Wahid merupakan sosok yang sangat potensial.
Hal itu merespons isu Yenny Wahid akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
"Sangat potensial," kata Gus Choi kepada Tribunnews.com, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, putri dari Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu memiliki basis massa di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
"Berurat berakar di Jateng dan Jatim, tinggal digerakkan secara massif," ujar Gus Choi.
Bahkan, Gus Choi berkelakar jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS plus Gusdurian atau Nahdliyin.
"Koalisi Perubahan terdiri: NasDem, Demokrat, PKS plus Gusdurian/Nahdliyin," ungkapnya.
Elite Demokrat Soal Isu Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan: Kami Istiqomah
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya tegak lurus terhadap piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Hal itu terkait munculnya nama Yenny Wahid yang digadang-gadang akan menjadi cawapres Anies di Pilpres 2024.
Kamhar mengatakan Demokrat tak mau mengomentari isu-isu tentang cawapres Anies, termasuk munculnya sosok Yenny Wahid.
"Namun kami tegaskan, Partai Demokrat senantiasa istiqomah dan taat asas," kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).
Dia menegaskan Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.
"Beliau telah mengantongi satu nama jadi kita hormati itu, untuk menunggu waktu yang tepat disampaikan ke publik," ujar Kamhar.
Karenanya, Kamhar meminta semua pihak menunggu Anies menyampaikan cawapresnya sepulang naik haji.
"Kita tunggu saja penyampaian dari Mas Anies pada saatnya nanti," ungkapnya.
Yenny Wahid Diisukan Jadi Cawapres Anies, Demokrat Hargai Proses yang Tengah Berjalan
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan pihaknya menghargai dan menghormati proses pemilihan nama bacawapres untuk Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Kamhar awalnya mengatakan bahwa pembahasan cawapres telah mengerucut pada satu nama.
"Dan tinggal menunggu waktu yang tepat sekembali Mas Anies dari menunaikan Ibadah Haji nanti untuk sampaikan kepublik, maka pembahasan tentang nama-nama cawapres ini menjadi tak relevan lagi," kata Kamhar kepada Tribunnews, Kamis (29/6/2023).
"Kita hargai dan hormati proses yang telah berjalan, jadi kita tunggu saja sepulang Mas Anies dari Tanah Suci nanti, kapan akan disampaikan ke publik," tambahnya.
Dia mengatakan bahwa kewenangan soal cawapres diberikan kepada Anies sebagai capres.
"Kewenangan ini memang telah diberikan kepada Mas Anies untuk menentukan dan menetapkan sebagaiman telah disepakati bersama pada piagam kerjasama tiga partai," pungkasnya.
Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres Anies, PKS Sebut Ada Usulan sejak Awal
Nama pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, Yenny Wahid, masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyebut nama Yenny Wahid sudah sejak awal masuk dalam bursa cawapres Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan Yenny bukan figur baru yang dipertimbangkan untuk menjadi pendamping Anies.
Pasalnya, PKS menganggap bahwa Yenny yang merupakan tokoh Nadhlatul Ulama (NU) juga merupakan figur yang cukup kuat untuk bisa membantu pemenangan Anies dan KPP di kontestasi elektoral mendatang.
Sehingga, lanjut Mardani Ali, wajar nama Yenny Wahid muncul dalam bursa cawapres untuk Anies Baswedan.
Pihaknya berharap, siapapun figur bacawapres yang dipilih, bisa menguatkan ketiga parpol di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Kemungkinan itu harus ditimbang dengan bagaimana koalisi kita yang solid,” ungkap Mardani Ali, Jumat (23/6/2023), dilansir Kompas.com.

Sepakat! Satu Nama Ini akan Dampingi Anies Maju Pilpres 2024, Tim 8: Tiap Keputusan Ada Pro-Kontra
Satu nama telah disepakati oleh Tim 8, di mana sosok itu akan menjadi pendamping Anies Baswedan di kontestasi Pilpres 2024.
Namun, hingga kini satu nama tersebut yang akan jadi Cawapres 2024 dampingi Anies, sosok dan namanya masih dirahasiakan.
Diketahui, Tim Delapan yang dibentuk oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebelumnya melakukan penjaringan calon pendamping Anies Baswedan.
Hingga akhirnya, proses penjaringan Cawapres 2024 oleh tim yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS itu mengerucut pada satu nama.
Deklarasi akan dilakukan langsung oleh Anies Baswedan meski belum dipastikan kapan pasangan Capres-Cawapres 2024 tersebut akan diumumkan.
"Nama-nama yang diusulkan oleh Partai Koalisi dan masukan masyarakat telah selesai kami kaji secara mendalam," tutur anggota Tim Delapan wakil dari Partai NasSem, Sugeng Suparwoto di Sekretariat Bersama Koalisi Perubahan, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Puan-Anies Bertemu saat Ibadah Haji, PDIP: Kita tidak Ingin Suasana Pilpres 2024 Penuh Ketegangan
Soal satu nama yang disebut bakal jadi pendamping Anies itu turut dibenarkan oleh Juru bicara Anies Baswedan yang juga Anggota Tim Delapan, Sudirman Said.
Ia menyebut, nama bacawapres Anies Baswedan itu sudah diterima oleh partai yang berada dalam Koalisi Perubahan yaitu Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
Sudirman Said meyakini bacawapres yang dipilih Anies Baswedan bakal mengundang pro dan kontra.
"Saya tidak bisa men-disclosed dan kita kan harus menjaga keseimbangan semuanya. Karena setiap keputusan pasti ada pro dan kontra," kata Sudirman.
"Kita ingin mengurangi atau mengelola prokonstitus sedamai mungkin dan rasanya semua partai bijak untuk tidak mempertajam itu," terangnya lagi.
Prediksi Pengamat: Jika Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan Akan Mudah Diserang Lawan Politik
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai jika Yenny Wahid jadi wakil presiden Anies Baswedan, Koalisi Perubahan mudah diserang lawan politiknya.
"Saya melihatnya kelihatan (Wakil Anies) AHY, karena AHY bagian dari partai Koalisi Perubahan. Kalau Anies dari luar, Yenny Wahid dari luar akan mudah diserang oleh lawan politik," kata Ujang kepada Tribunnews dikutip Kamis (29/6/2023).
Kemudian dikatakan Ujang, bahwa Yenny Wahid jika menjadi pendamping Anies Baswedan juga punya kekurangan di antaranya tidak memiliki elektabilitas yang cukup.
"Dan Yenny Wahid juga punya kekurangan, tidak memiliki elektabilitas yang kuat. Itu juga menjadi kelemahan sendiri untuk Yenny Wahid jika disandingkan dengan Anies Baswedan," jelasnya.
Maka dari itu Ujang meyakini AHY yang akan dipilih Anies Baswedan menjadi cawapresnya.
"Kalau saya melihatnya kansnya AHY. Pertama pertimbangannya AHY ketua umum di partai koalisi. Kedua elektabilitas AHY jauh dibandingkan dengan Yenny Wahid," sambungnya.
Kemudian dikatakan Ujang hanya saja kekurangan AHY bukan respresentasi dari Nahdlatul Ulama.
"Tetapi kalau dari dua nama antara AHY dan Yenny Wahid kemungkinan nama AHY yang akan dijadikan cawapres Anies Baswedan," ujarnya.

Terpisah, aiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) merupakan nama yang paling kompetitif di antara 10 nama tokoh bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan hasil survei nasional SMRC dengan simulasi tertutup 10 nama pada bulan Mei 2023 menunjukkan sebenarnya nama Sandiaga Uno berada di peringkat pertama dengan dukungan dari responden sebesar 21,9 persen.
Namun demikian, kata dia, studi tersebut dilakukan sebelum Sandiaga Uno bergabung ke PPP.
PPP sendiri telah menyatakan dukungannya terhadap bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo.
Dengan demikian, hasil survei tersebut tidak bisa dianalisis lebih jauh.
Hal tersebut disampaikannya dalam program Bedah Politik bertajuk Bakal Calon Wakil Presiden Pilihan Publik yang disiarkan perdana di kanal Youtube SMRC TV pada Kamis (29/6/2023).
"Kalau Sandiaga dikeluarkan, tentu saja yang nomor dua di sini Agus Harimurti Yudhoyono dengan selisih yang cukup jauh dengan Erick Thohir, Mahfud MD, dan seterusnya," kata dia.
"Jadi yang kompetitif di sini ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono. Jadi kalau dibandingkan misalnya dengan Khofifah, kan itu ada perdebatan antara Agus Harimurti dengan Khofifah. Khofifah di sini 6,1 persen, Agus Harimurti 16,7 persen," sambung dia.
Dalam simulasi survei tertutup 10 nama, kata dia, pilihan masyarakat terlihat terdistribusi kepada nama-nama yang ada.
Sehingga, kata dia, tidak ada yang terlalu menonjol misalnya tidak ada yang mendapat dukungan selisih 10 persen dengan nama lainny.
"Untuk Anies Baswedan AHY yang paling kompetitif. Jadi ada perbedaan 7 persen, ini margin of errornya sekira 3%, jadi itu signifikan perbedaan itu. Antara Erick dengan Agus Harimurti," kata dia.
Berikut ini tingkat elektabilitas 10 nama bacawapres menurut survei SMRC pada Mei 2023 tersebut:
Sandiaga Uno 21,9%
Agus Harimurti Yudhoyono 16,7%
Erick Thohir 9,6%
Mahfud MD 9,0%
Khofifah Indar Parawansa 6,1%
Airlangga Hartarto 5,7%
Andika Perkasa 3,5%
Ahmad Heryawan 1,9%
Said Aqil Siradj 0,8%
Yahya Cholil Staquf 0,5%
Tidak Tahu/Tidak Jawab 24,3%
Anies Disebut akan Beri Alasan Pilih Sosok Tersebut
Sudirman Said mengatakan sosok satu nama yang telah disepakati Tim 8 juga merupakan pilihan Capres 2024, Anies Baswedan.
Sudirman yakin nantinya Anies diharapkan bisa menjelaskan alasan telah memilih sosok itu sebagai bacawapres.
Selama ini, lanjut Sudirman, Anies telah diberikan kepercayaan untuk memilih pendampingnya untuk maju ke Pilpres 2024.
"InsyaAllah karena sejak awal beliau dipercaya untuk memutuskan ya konsekuensi kepercayaan itu InsyaAllah diterima."
"Bahwa muncul satu dua pendapat itu biasa saja dan itu yang harus dikelola dengan baik," ucapnya.
Bakal Cawapres Paling Cocok Dampingi Anies Baswedan, menurut Survei Litbang Kompas Periode Mei 2023:
- AHY: 10,8 persen
- Andika Perkasa: 1,7 persen
- Airlangga Hartarto: 1,7 persen
- Erick Thohir: 6,3 persen
- Ganjar Pranowo: 12,1 persen
- Khofifah Indar Parawansa: 2,3 persen
- Prabowo Subianto: 8 persen
- Puan Maharani: 2,3 persen
- Ridwan Kamil: 15,8 persen
- Sandiaga Uno: 13,8 persen
- Yenny Wahid: 0,4 persen
- Tidak ada/rahasia: 25 persen (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.