Pilpres 2024
Profil Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Digadang-gadang Jadi Bacawapres Anies Baswedan
Inilah profil Yenny Wahid, Putri Presiden Gus Dur, digadang-gadangkan bakal jadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Yenny Wahid, Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang kini digadang-gadang bakal jadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Nama Yenny Wahid mencuat setelah ia dikabarkan intens melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Nasdem.
Partai Nasdem menilai Yenny Wahid layak mendampingi Anies.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, pun berharap Anies Baswedan bakal memilih Yenny Wahid untuk menjadi pendampingnya.
"Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan, saya akan sangat bahagia, jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” kata Ali, Senin (26/6/2023).
Yenny Wahid sendiri dianggap representatif mewakili suara pemilih NU (Nahdlatul Ulama).
Baca juga: Elite Demokrat Soal Isu Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan: Kami Istiqomah
Profil dan Karier Politik Yenny Wahid
Yenny Wahid memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid.
Ia lahir pada 29 Oktober 1974 di Jombang, Jawa Timur.
Yenny Wahid merupakan putri kedua Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.
Yenny Wahid merupakan politikus dan aktivis Nahdlatul Ulama.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Yenny Wahid pernah menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan bangsa (PKB) periode 2005.

Namun pada 2008, Yenny Wahid dicopot oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Yenny Wahid kemudian mendirikan partai sendiri yang diberi nama Partai Kedaulatan Bangsa (PKB).
Partai Kedaulatan Bangsa, itu kemudian melebur dengan Partai Indonesia Baru (PIB) menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
Ia menjadi Ketua Umum PKB pada 2008 hingga 2012.
Pengabdiannya pada pemerintahan tak hanya berhenti disitu.
Semasa menjadi Sekjen PKB, tepatnya pada 2006, dirinya ditunjuk menjadi staf khusus bidang Komunikasi Politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, Yenny Wahid mengundurkan diri setahun kemudian, yakni 2007.
Pernah Dapat Penghargaan dari Kemlu Jepang
Yenny juga pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia sejak Januari 2020 hingga mengundurkan diri pada Agustus 2021.
Dirinya gigih memperjuangan nilai toleransi di Indonesia.
Adanya hal tersebut membawa wanita kelahiran 29 Oktober 1974 ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang.
Dikutip dari jatim.nu.or.id, Yenny Wahid menerima penghargaan atas kontribusinya membangun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menilai Yenny Wahid sebagai sosok yang berkomitmen tinggi dalam mempromosikan keragaman, toleransi, perdamaian, dan demokrasi.

Dikutip dari wahidfoundation.org, Yenny Wahid merupakan Direktur Wahid Foundation.
Dirinya juga merupakan mantan wartawan surat kabar Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age.
Yenny merupakan lulusan Universitas Harvard Kennedy School of Government, dengan gelar master dalam Administrasi Publik.
Pada 2009, ia dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan Young Global Leaders oleh World Economic Forum, bersama dengan orang-orang seperti Tiger Woods dan Mark Zuckenberg.
Saat ini, Yenny menjadi pemimpin Global Council on Faith.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Hasanudin Aco/Garudea Prabawati) (TribunnewsWiki.com/AmI Heppy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.