Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Kunjungi Ponpes Al Kautsar Medan, Ganjar Pranowo Bicara Pentingnya Jaga Silahturahmi

Ganjar Pranowo mengaku senang bisa bersilahturhami dan mengunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar bertemu dengan Syekh Ali Akbar Marbun

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bersilahturhami dan mengunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar bertemu dengan Syekh Ali Akbar Marbun di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (11/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengaku senang bisa bersilahturhami dan mengunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar bertemu dengan Syekh Ali Akbar Marbun di Kota Medan, Sumatera Utara.

Ganjar pun mengingatkan pentingnya bersilahturahmi terlebih dengan para ulama.

Apalagi, dia mengaku disambut hangat Syekh Ali Akbar Marbun.

“Kita tuh selalu diminta sering-sering bersilaturahmi. Katanya silahturahmi itu memperpanjang umur dan banyak rizki dan buktinya konkret. Begitu silaturahmi, masuk ke rumah, eh foto saya sudah ada di situ sama Buya, sambutan pertama adalah makan, rizkinya ada. Saya senang,” kata Ganjar di lokasi, Minggu (11/6/2023).

Dalam kesempatan itu, Ganjar turut ditemani Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.

Ganjar pun tak menyangka banyak yang hadir dari masyarakat menyambut kehadirannya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Yakin Pendukungnya di Sumut Punya Cara Santun dan Berbudaya Menangkan Pilpres 2024

“(Awalnya) saya hanya bersilahturahmi dengan Buya dan keluarga saja. Tapi yang hadir masyarakat sampai ujung-ujung sana, terima kasih,” ungkap Ganjar.

Menurut dia, berkunjung ke ponpes bukan hal yang asing baginya.

Terlebih istrinya merupakan anak seorang Kiai NU.

Ganjar pun menceritakan bagaimana dirinya saat melamar sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti.

Di mana tak ada yang menanyakan asal partainya.

Namun, saat diterima lamarannya baru tersadar dirinya berasal dari PDI Perjuangan (PDIP), di mana istrinya dulu adalah PPP.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Unggul dari Ganjar dan Anies Versi Survei LSN, Endorsement Jokowi Jadi Faktor

Sehingga setelah menikah, dia berguyon, suara PPP hilang satu di Jawa Tengah.

Guyonan itu membuat semua orang tertawa.

“Dan itu kemudian menjadi cerita sangat menarik ketika saya bertemu banyak orang, banyak tokoh, cerita-cerita ringan ini selalu memberikan ketenangan bukan ketegangan,” ujar Gubernur Jawa Tengah itu.

Dia pun bercerita bagaimana Sumatera Utara ini sungguh luar biasa.

Dia kemudian teringat dengan kawan-kawannya yang berdarah Batak saat masih kuliah di Yogyakarta.

“Yang menarik orang Sumatera ini jauh lebih adaptif. Lebih bisa dengan ikhtiar yang ada. Sehingga lagi-lagi sahabat saya, senior saya namanya Sutradara Ginting, tidak ada yang tidak kenal, ini orang hebat. Menetap di Yogya, menjadi konsultannya Sultan Hamengku Buwono. Jadi penasehatnya adalah orang dari Sumatera Utara. Dan kalau berbicara, Masyallah luar biasa, halusnya melebihi saya. Itu tingkatan adaptif yang ada,” ungkap Ganjar.

Baca juga: Momen Ganjar Pranowo Diadang Sejumlah Pemuda di Kota Medan

Gubernur Jawa Tengah ini pun juga menyebut orang Sumatera Utara cocok menjadi seorang pemimpin.

“Dan saya heran ini pak. Ada satu yang menarik di Sumatera Utara, dari sisi leadership itu sangat kuat sekali. Sangat menyatu. Pantas saya setiap turun dari pesawat, saya ketemu orang (Sumut), bilangnya apa kabar ketua, bagaimana ketua? Memang dasarnya orang Sumatera Utara cocok jadi ketua,” kata Ganjar.

Menurut dia, keberagaman cerita dari beragam etnis inilah yang membuat hati senang. Sehingga, Ganjar mengajak untuk terus dirawat keberagamannya.

“Dan tentu saja cerita ringan yang berbeda etnis berbeda agama bisa memberikan hati senang. Itu yang sebenarnya kita rawat. Bukan karena perbedaannya menjadi tabrakan kemudian melukai hati,” jelas dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved