Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Respons Kabar Upaya Penjegalan Anies Baswedan Lewat PKS, NasDem: Kami Solid

Partai NasDem menyikapi soal adanya dugaan penjegalan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres) lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyikapi soal adanya dugaan penjegalan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (Capres) lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dimana, PKS diduga mulai ditawari jabatan oleh pemerintah untuk melepaska diri dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Menyikapi hal itu, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan, dugaan yang beredar itu hanyalah isu yang sengaja dilontarkan untuk membuat ketakutan sebagian pihak.

"Enggak lah. itu kan sebuah isu yang dibuat supaya orang takut dengan berkoalisi atau pengen koalisi ini pecah misalnya. Itu kan upaya saja, namanya usaha masing-masing," kata Sahroni kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Sahroni menegaskan, saat ini seluruh partai politik yang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih solid dalam mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Dirinya hanya meyakini, apapun bentuk pernyataan atau isu yang ada saat ini merupakan strategi dari pihak manapun dalam menyongsong Pemilu mendatang.

"Orang kan ya punya usaha yang beda-beda. Tapi saya yakin soliditas semua calon-calon dan semua partai pasti mereka punya strategi berbeda-beda," tukas Sahroni.

Sebelumnya, Isu narasi penjegalan yang menerpa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan disebut mulai terasa. 

Hal itu diakui Jubir Capres di Tim Delapan KPP, Sudirman Said, dalam konferensi pers, di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).

"Saya kira sudah terlalu banyak orang yang mengatakan bahwa ada upaya untuk membuat anies tidak bisa maju," kata Sudirman, di Jakarta, Rabu ini.

Sudirman menerangkan, hal itu diakuinya karena banyak pendapat masyarakat yang sudah melihat dinamika politik saat ini.

Terutama isu negatif terhadap upaya majunya mantan Gubernur DKI Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ia menyebut, satu di antaranya perihal isu dugaan korupsi Formula E yang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap mencuat ke publik. 

Meskipun, hingga saat ini belum terbukti adanya dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan Anies Baswedan.

Baca juga: NasDem Bantah Sudirman Said Soal Kabar PKS Dijegal Untuk Keluar dari Koalisi Perubahan

"Walaupun 19 kali gelar perkara itu tidak ada bukti itu dan dicari hal-hal yang mboten-mboten lainnya," kata Sudirman.

Tak hanya soal Anies, Sudirman juga mengatakan, ada beberapa cobaan yang juga menimpa partai pengusung, mulai dari Partai Demokrat yang tengah ramai dibicarakan soal upaya peninjauan kembali (PK) putusan Mahkamah Agung (MA) dari kubu Moeldoko.

Selanjutnya, kasus dugaan korupsi proyek BTS yang diusut Kejaksaan Agung (Kejagung), yang melibatkan Menkominfo sekaligus Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. 

Selain itu, kata Sudirman, PKS juga disebut kerap diisukan digoda sejumlah pihak untuk keluar dari KPP.

"Jadi memang Pak Anies nya maupun Partai-partai koalisinya mengalami iming-iming tarik-tarikan, godaan, tekanan itu terasa. Dan ini bukan kata kami, tapi kata pengamat juga begitu. Jadi pihak ketiga yang di depannya itu mengatakan demikian," ungkap Sudirman.

"Jadi yang di luar saja merasakan itu apa lagi kami yg di dalam. Ini memang sesuatu yang nyata, dan ini sebetulnya hal yang ya memang kompetisi begitulah," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved