Pilpres 2024
Kerap Diendorse Jokowi, Elektabilitas Prabowo Subianto Melejit
Menurut Deni, perubahan pola hubungan itu terjadi karena Prabowo kerap mendapatkan endorse dari Jokowi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) menemukan adanya perubahan pola hubungan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke arah yang lebih positif.
Perubahan itu berdasarkan trend hasil survei sejak Juni 2021 hingga akhir Mei 2023.
Pada rentang Juni 2021 hingga Oktober 2022, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cenderung berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo Subianto.
Namun pada periode November 2022 hingga Mei 2023, kerelasinya berubah positif.
"Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam paparannya pada Minggu (28/5/2023).
Menurut Deni, perubahan pola hubungan itu terjadi karena Prabowo kerap mendapatkan endorse dari Jokowi.
Di antaranya, terdapat pernyataan Jokowi yang berbunyi bahwa Prabowo akan mendapat giliran selanjutnya sebagai presiden.
Baca juga: Realisasikan Banyak Proyek Infrastruktur, Jokowi Disebut Memiliki Karakter dan Keberanian
Pernyataan itu disampaikan Jokowi pada Senin (7/11/2023) dalam acara HUT Perindo yang dihadiri pula oleh Prabowo.
"Kemudian pernyataan Jokowi tentang perlunya pemimpin yang berani, pertemuan Prabowo dengan Gibran, relawan Jokowi yang mengusulkan Prabowo selain Ganjar," kata Deni Irvani.
Kemudian ada pula momen Jokowi dan Prabowo Subianto menanam mangrove bersama pada Senin (15/5/2023) lalu.
Padahal kegiatan tersebut tidak ada hubungan langsung dengan Kementerian Pertahanan.
“Itu semua (endorsment Jokowi) terjadi memasuki 2023 sampai sekarang,” ujarnya.
Selain Prabowo, kinerja Jokowi juga berkorelasi positif dengan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Korelasi positif itu kemudian semakin menguat pada periode November 2022 hingga akhir Mei 2023.
Sebagai contoh, penilaian terhadap kinerja Jokowi meningkat dari Bulan April 76,5 persen menjadi 79,7 persen pada Mei 2023.
Elektabilitas Ganjar Pranowo pun meningkat dari 30,6 persen pada April 2023 menjadi 35,9 persen pada Mei 2023.
"Kinerja Jokowi konsisten berhubungan secara positif dengan elektabilitas Ganjar. Jika kinerja Jokowi dinilai semakin baik, maka elektabilitas Ganjar cenderung mengalami kenaikan," ujar Deni.
Sementara terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kinerja Jokowi cenderung berkorelasi negatif.
Misalnya pada April 2023, Anies Baswedan memiliki elektabilitas 22,6 persen yang turun menjadi 20,1 persen pada Mei 2023. Padahal dalam kurun waktu tersebut, penilaian publik terhadap kinerja Jokowi cenderung meningkat.
"Kinerja Jokowi konsisten berhubungan negatif dengan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Jika kinerja Jokowi dinilai semakin baik, maka elektabilitas Anies cenderung menurun," katanya.
Sebagai informasi, survei SMRC ini dilakukan dengan asumsi Pemilihan Presiden (Pilpres) diadakan pada 23 sampai 24 Mei 2023 dengan tiga capres sebagai peserta.
Populasi dari survei ini ialah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing atau pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dari metode tersebut, diperoleh 915 responden yang berhasil diwawancara hingga selesai.
Margin of error survei ini diperkirakan 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.