Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Setelah Ganjar, Giliran Hasto Kristiyanto Balas Sindiran Anies, Singgung soal Kultur Kepemimpinan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut menanggapi sindiran Anies Baswedan kepada Ganjar Pranowo soal lari-lari untuk posting foto.

Ist
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto di GBK, Senin (8/5/2023). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut memberikan komentarnya terkait sindiran yang dilontarkan bakal Capres Partai NasDem, Anies Baswedan kepada bakal Capres PDIP, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut memberikan komentarnya terkait sindiran yang dilontarkan bakal Capres Partai NasDem, Anies Baswedan kepada bakal Capres PDIP, Ganjar Pranowo.

Diketahui sindiran disampaikan Anies Baswedan di hadapan relawannya dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5) kemarin.

Anies menyebut dirinya memilih tidak melakukan pencitraan saat bertemu dengan masyarakat, apalagi mengunggah kegiatannya di media sosial.

Tak hanya itu, Anies juga menyinggung soal seseorang yang melakukan jogging pagi untuk difoto dan diunggah di media sosial.

Pernyataan Anies itu pun dinilai sebagai bentuk sindrian kepada bakal Capres PDIP, Ganjar Pranowo.

Menanggapi hal tersebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa tugas pemimpin adalah mengenal seluruh masyarakatnya.

Baca juga: Anies akan Dilaporkan ke Mabes Polri oleh Relawan Ganjar Pranowo, Buntut Pidato di HUT PKS

Termasuk soal kulturalnya, kehidupannya, mata pencahariannya, hingga aspirasi dari masyarakat tersebut.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan, ciri-ciri pemimpin dari PDIP adalah pemimpin yang mengakar ke bawah dengan prestasi dan kinerja yang baik.

Kemudian terkait kritikan, Hasto menilai itu sebagai hal yang bebas disampaikan dalam sistem demokrasi Indonesia.

"Ya dijawab saja tugas pemimpin ini kan harus mengenal seluruh masyarakat Indonesia, mengenal seluruh kulturalnya, kehidupannya, bagaimana mata pencahariannya, aspirasinya."

Baca juga: Kritik Anies Baswedan Soal Pembangunan Jalan Dibalas TGB, Ini Respons Demokrat

"Dan ciri dari PDIP, yang namanya pemimpin mengakar ke bawah dengan prestasi, dengan kinerja yang baik."

"Sehingga berbagai kritik itu hal yang bebas disampaikan dalam sistem demokrasi kita," kata Hasto dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (23/5/2023).

Hasto juga menekankan bahwa kultur kepemimpinan yang dibangun PDIP adalah kultur kepemimpinan yang berakar ke bawah.

Bukan kultur kepemimpinan yang berakar ke elite, apalagi berakar pada politik identitas.

"Tetapi kultur kepemimpinan yang dibangun oleh PDIP adalah kultur kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar ke elite, apalagi berakar pada politik identitas," terang Hasto.

Baca juga: Pengamat Ingatkan Anies Hati-hati Sampaikan Kritik: Bisa Jadi Bumerang untuk Koalisi Perubahan

Tanggapan Ganjar

Gubernur Jawa Tengah yang juga Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyapa simpatisan saat melakukan lari pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). Lari pagi yang dilakukan Ganjar Pranowo disambut antusias simpatisan dan warga yang berolahraga di sekitar GBK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Jawa Tengah yang juga Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyapa simpatisan saat melakukan lari pagi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). Lari pagi yang dilakukan Ganjar Pranowo disambut antusias simpatisan dan warga yang berolahraga di sekitar GBK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menanggapi ungkapan bakal calon presiden (bacapres) 2024 Anies Baswedan yang menyebutkan lari pagi bukan untuk posting foto.

Ucapan tersebut, dinilai sebagai sindirian ke Ganjar yang hampir setiap hari melakukan olahraga pagi dan mempostingnya ke media sosial.

Ditemui di Gedung DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, Ganjar pun menjawabnya dengan santai.

"Lha ya foto diupload saja kalau punya IG (Instagram)," kata Ganjar, Senin (22/5/2023).

Selama ini, Ganjar memang kerap memposting kegiatan sehari-harinya, baik saat bekerja sebagai gubernur, maupun saat melakukan aktivitas lain.

Tak terkecuali olahraga pagi yang dinilai sebagai pencitraan, justru sebaliknya. Ganjar menunjukkan kedekatannya bersama seluruh kalangan masyarakat dengan cara olahraga pagi.

Baca juga: Anies Baswedan Kritik Pemerintahan Jokowi, PAN: Kalau Memuji, Hilang Nilai Elektoralnya

Tanggapan Pengamat soal Sindiran Anies ke Ganjar

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro merespons soal bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP), Anies Baswedan yang mengkritik bahwa dirinya bukan tipikal orang suka lari dan positng di sosial media.

Agung melihat bahwa yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bentuk keseriusannya mencalonkan diri sebagai capres.

Hal ini juga tercermin dari gagasan soal rekam jejak yang sudah dilakukannya selama memimpin ibu kota.

"Bahwa ia sangat serius mempersiapkan diri sebagai capres dan akan fokus bicara soal gagasan, visi-misi, dan rekam-jejak,” kata Agung saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (22/5/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pidato Anies di acara temu kebangsaan bersama para relawannya itu sekaligus memperkuat narasi perubahan yang diusung Koalisi Perubahan.

Baca juga: Jawab Kritikan Anies, Istana: Bus Untuk Rakyat Kecil Bisa Masuk Tol

Yang mana, Anies disebut sebagai sosok antitesa bagi calon presiden lainnya. Hal ini tercermin pula dari cara dan polanya dalam bersosialisasi.

“Dalam konteks lain pidato ini semakin menguatkan narasi perubahan yang diusung oleh KPP sebagai antitesa bagi capres-capres lainnya yang diawali dari cara dan pola berkampanye.”

“Walaupun tak ada jaminan ini lebih baik, karena semua segmen pemilih memiliki pendekatan yang berbeda-beda untuk dijangkau oleh para capres,” ucapnya.

Agung menilai ini juga sekaligus sebagai masukan untuk Anies bahwa kedepannya jangan sampai menggunakan metode berkampanye yang sama dengan bacapres lain.

“Karena dikhawatirkan akan mempersempit ceruk pemilih,” katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Sindir Subsidi Mobil Listrik Tak Kurangi Polusi Udara, Simak Lagi Aturannya

Selain itu, lanjut Agung, munculnya Anies di berbagai panggung politik beberapa hari ini juga berkaitan dengan penetapan tersangka Johnny G Plate.

“Karena secara substantif seirama dengan arahan mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi sekaligus capres yang didukung olehnya,” tukas Agung.

Sebelumnya, Bacapres Koalisi Perubahan untuk Perbaikan, Anies Baswedan melakukan pertemuan dengan relawan di Senayan pada Minggu (21/5/2023).

Dalam pertemuan dengan para relawan tersebut, Anies banyak menceritakan bagaimana cara ia mendengar langsung keluhan masyarakat di pelosok negeri.

Ia pun berpidato di depan relawannya sembari mengatakan kalau dirinya sering berpergian ke banyak tempat tanpa membawa kamera dan awak media.

Baca juga: Anies Baswedan Ungkap Pertemuan dengan Buruh Tanpa Diumbar, Sindir Ganjar Pranowo?

Tak hanya itu bahkan dirinya menyebut sering berpergian sendiri.

"Saya datang ke banyak tempat, tanpa kamera, tanpa awak media, tanpa ditemani siapa-siapa. sering kali saya datang sendirian, masuk ke sebuah tempat. Masuk ke sebuah warung, tau-tau yang punya warung ngeliatin aja. ini seperti kenal tapi kayak siapa gitu," katanya.

Lanjut Anies, ia datang ke pelosok, ke banyak tempat, banyak masyarakat yang seperti mengenal tapi tidak berani menyapa.

"Jadi banyak yang lihatin, kayak kenal tapi nyapa pun belum berani. saya ngobrol dengan banyak masyarakat. Saya mendengar cerita mereka,"bebernya.

Dalam pidato Anies di hadapan relawannya itu, ia pun menyindiri seseorang yang menemui masyarakat untuk selfi.

Baca juga: Anies Baswedan Ungkit Pertemuan dengan Buruh Tanpa Diumbar, Sindir Ganjar Pranowo dan PDIP?

Bahkan berlari-lari untuk berfoto dan mempostingnya di pagi hari.

"Saya temui mereka bukan untuk selfi dan posting di pagi hari. Bukan. Saya bukan lari-lari untuk posting foto. saya mendengarkan suara mereka."

"Saya ketemu dengan ibu-ibu, bapak-bapak yang memiliki keinginan masa depan yang lebih baik. banyak mendengar bahwa keinginan masyarakat untuk pendidikan yang lebih baik," bebernya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Naufal Lanten/Malvyandie Haryadi)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved