Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Anies Baswedan Singgung Kasus BTS di Depan Relawan, Sebut Mafia di Indonesia Harus Dibereskan

Di depan relawan, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan menyinggung soal pemberantasan mafia, termasuk mafia BTS.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan tiba di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). | Di depan relawan, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan menyinggung soal pemberantasan mafia, termasuk mafia BTS. Diketahui mafia BTS ini merujuk pada kasus korupsi yang menyeret nama mantan Sekjen Partai NasDem sekaligus Menkominfo Johnny G Plate. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan, menghadiri Acara Temu Kebangsaan dengan ribuah relawan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Minggu (21/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Anies menyebutkan permasalahan di Indonesia ini adalah soal mafia.

Hal itu Anies sadari ketika ia bertemu dengan seorang warga dalam perjalanannya di Purwodadi, Jawa Tengah.

Warga tersebut menyampaikan kepada Anies agar mafia di Indonesia ini harus diberantas dan diselesaikan.

"Dalam perjalanan saya lewat suatu tempat sekitar Purwodadi, ada satu orang yang menghentikan, 'Pak-pak sebentar, Pak,' saya berhenti."

"Terus dia cerita 'Pak Anies masalah di negeri ini adalah soal mafia, Pak' padahal ini di kampung nih. 'Pak Anies mafia di Indonesia ini harus di berantas Pak,mafia ini harus diselesaikan Pak,'" kata Anies dalam tayangan Breaking News di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: Ibu-ibu Antusias Berfoto dengan Gambar Replika Anies Baswedan di Arena Temu Kebangsaan Relawan

Anies menilai, perkataan warga tersebut adalah benar, karena kehadiran mafia di Indonesia membuat masyarakat mendapatkan ketidakpastian.

Di antaranya ada petani yang harus bersaing untuk mendapatkan pupuk karena aksesnya dikuasai oleh mafia pupuk.

Lalu, ada juga pekerja migran yang telah bekerja keras, tapi berujung tak mendapatkan hak atas kerja keras mereka karena adanya mafia pekerja migran.

"Saya pikir benar juga kata dia, begitu banyak mafia-mafia yang hadir yang membuat kita memiliki ketidakpastian."

"Kenapa petani harus bersaing untuk dapat pupuk, penuh ketidakpastian, karena apa, karena aksesnya dikuasai oleh mafia pupuk."

Baca juga: Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Senayan, Dihadiri Relawan dari Jakarta Hingga Madura

"Ketika bicara tentang pekerja migran, banyak dari mereka yang sistemnya dikuasi oleh mafia-mafia Pekerja Migran Indonesia (PMI)."

"Yang mereka berangkat kerja keras dan ujungnya pulang tidak bisa mendapat yang selayaknya," terang Anies.

Tak hanya itu saja, masih ada beragam mafia lainnya yang merajalela di Indonesia.

Mulai dari mafia pupuk, mafia pekerja migran, mafia UKM, mafia tanah, mafia kesehatan, hingga mafia proyek pemerintah, termasuk mafia BTS.

Oleh karena itu, Anies menilai Republik Indonesia tidak akan bisa maju jika masih membiarkan para mafia merajalela.

"Sama UKM juga begitu, dan mafia-mafia ini berderet, ada urusan mafia tanah, ada mafia parkir, ada mafia kesehatan, mafia perumahan, mafia Pemilu, mafia bansos, bahkan mafia proyek pemerintah."

Baca juga: Relawan Serukan Yel-yel Anies Baswedan Presiden 2024 Yes di Tennis Indoor Senayan

"Ya termasuk mafia BTS itu, semua. Karena itu seluruh mafia ini harus kita bereskan."

"Republik ini tidak akan maju apabila kita membiarkan mafia-mafia itu merajalela di negeri ini," tegasnya.

Perlu diketahui, mafia BTS ini merujuk pada kasus korupsi yang menyeret nama mantan Sekjen Partai NasDem sekaligus Menkominfo, Johnny G Plate.

Johnny G Plate ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi tower Base Transceiver Station (BTS) 4G oleh Kejagung pada Rabu (17/5/2023).

Dalam penetapannya sebagai tersangka, Kejaksaan Agung menemukan bahwa Johnny G Plate memanfaatkan posisinya sebagai pengguna anggaran (PA) proyek BTS.

Korupsi proyek BTS ini pun merugikan negara hingga Rp 8 triliun dari total dana proyek yang sebanyak Rp 10 triliun.

Baca juga: Hadiri Acara Temu Kebangsaan Ribuan Relawannya, Anies Baswedan: Cari Pemimpin Harus yang Berani

Kini Johnny pun telah ditahan di Rutan Salemba, cabang Kejaksaan Agung.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam perkara ini.

Mereka ialah: Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif; Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak; Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia tahun 2020, Yohan Suryanto; Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali; dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.

Dalam perkara ini, tim penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara temu kebangsaan bersama ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara temu kebangsaan bersama ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)
Baca juga: Kompak Berseragam Kuning, Relawan Anies Naik Transportasi Umum Hadiri Temu Kebangsaan di Senayan

Anies Baswedan Hadiri Acara Temu Kebangsaan Ribuan Relawannya di Senayan

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara temu kebangsaan bersama ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023).

Pantauan Tribunnews.com, Anies tiba di lokasi sekira pukul 13.43 WIB. Dia tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang.

Setibanya di lokasi, sejumlah relawan pun tampak menyambut kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Anies lalu menyapa para relawannya yang sudah lebih menunggu kedatangannya di Tennis Indoor Senayan.

Sebelumnya, Perwakilan dari Forum Komunikasi (Forkom) Relawan Anies, Tatak Ujiyati mengatakan acara temu kebangsaan itu rencananya akan dihadiri sekitar empat ribu relawan.

Baca juga: Teriakan Anies Presiden Menggema di Puncak Perayaan Milad PKS ke-21 di Istora Senayan

"Diharapkan nanti sekitar 4 ribu relawan akan hadir dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya dan sebagian juga ada yang mengikuti dengan biaya sendiri dari luar kota," ucap Tatak dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Tatak menuturkan acara ini juga sekaligus memperingati momentum Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei.

"Kita ingin mengambil momentum itu untuk menguatkan tekad bersama relawan Anies untuk mendukung Anies Baswedan dan juga mendukung partai-partai pendukung, partai-partai pengusung Anies Baswedan," ujarnya.

Menurutnya, acara itu diselenggarakan oleh empat komunitas relawan besar yang mewakili ratusan ribu relawan Anies di seluruh Indonesia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku/Ashri Fadilla)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved