Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Anies Bicara Ciri Negara dengan Institusi Politik Pemeras: Bikin Satu Grup Besar dan Bungkam Kritik

Anies Baswedan menyinggung ciri-ciri negara yang memiliki institusi politik bersifat memeras dan menyingkirkan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
youTube PKS TV
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan hadiri acara puncak Milad ke-21 tahun PKS, Sabtu (20/5/2023) di Istora Senayan, Jakarta. Anies Baswedan menyinggung ciri-ciri negara yang memiliki institusi politik bersifat memeras dan menyingkirkan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyinggung ciri-ciri negara yang memiliki institusi politik bersifat memeras dan menyingkirkan.

Hal tersebut diungkapkan Anies Baswedan saat berpidato dalam acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Anies menyebut ciri negara dengan institusi politik pemeras cenderung mengkonsolidasi kekuatan dan kewenangan pada satu pemimpin, satu grup, dan satu kelompok kekuasaan.

"Negara dengan institusi politik bersifat memeras menyingkirkan cenderung mengkonsolidasikan kekuatan kewenangan pada satu pemimpin, pada satu grup dan pada satu kelompok," kata Anies.

Baca juga: AHY Ingatkan Anies Soal Bengkaknya Utang Negara Hingga Rp 7.800 Triliun Jika Terpilih Jadi Presiden

Selain itu, lanjut Anies, ciri lainnya adalah negara tersebut memberikan partisipasi terbatas dan terkendali.

Mereka yang berbeda pandangan politik dari lingkaran kekuasaan akan dipinggirkan dari arena.

Bahkan menurutnya, aturan hukum seakan diterapkan tebang pilih, dan aturan hukum dibuat demi menguntungkan mereka yang ada di lingkaran kekuasaan.

Baca juga: Syaikhu Tegaskan Seluruh Kader dan Simpatisan PKS Bakal All Out Menangkan Anies di Pilpres 2024

"Mereka yang berbeda pikiran politiknya sering dipinggirkan dari arena. Negara dengan institusi politik yang memeras menyingkirkan ini sering tidak mengindahkan etika, sering tidak mengindahkan etika hukum, bahkan peraturan bisa ditekak-tekuk, diterapkan secara tebang pilih, dan seringkali dibuat hanya untuk menguntungkan mereka yang berada di lingkar kekuasaan," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berharap tanda-tanda tersebut tidak ada di Indonesia.

"Mudah-mudahan tanda-tanda seperti ini tidak ada di negeri kita," ungkapnya.

Baca juga: Anies Baswedan Hadiri Puncak Milad PKS, Seruan Presiden Menggema

"Ada apa tidak? Ada yang merasakan? Jangan sampai ada karena itu tanda bukan menuju kesuksesan," kata Anies.

Dalam acara Milad PKS ke-21 ini, turut dihadiri sejumlah elite politik dari Koalisi Perubahan seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang mewakili Surya Paloh. Hadir pula Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved