Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Sebut Kriteria Capres Pilihan Jokowi Mengarah ke Prabowo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato berapi-api di hadapan relawannya dalam puncak Musyawarah Rakyat (musra) Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam agenda Puncak Musra ini, Presiden Joko Widodo menerima rekomendasi nama Calon Presiden dan Wakil Presiden dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyebut, kriteria calon presiden yang diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Musyawarah Rakyat (Musra) mengarah pada Prabowo Subianto.

Menurut Arifki, kriteria yang disebutkan Presiden Jokowi ada pada diri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Simbol-simbol itu sudah mendekat ke Prabowo, apakah simbol dari bahasa-bahasa pidato pak Jokowi atau mungkin ada hal yang dibaca pak Jokowi tentang Indonesia ke depan," kata Arifki kepada Tribunnews.com, Senin (15/5/2023).

Arifki menilai, sikap politik Presiden Jokowi akan terlihat dari dukungan para relawan utamanya saat ini, yakni Projo dan Bara JP.

Adapun Projo dan Bara JP adalah relawan besar pendukung Jokowi yang sudah terbentuk menjelang Pilpres 2014 lalu.

Meski keduanya belum menentukan sikap akan mendukung capres tertentu, namun diyakini sikap Projo dan Bara JP akan menjadi cerminan sikap Jokowi.

"Ketika semua relawan politik Jokowi tidak mengarah ke Ganjar, artinya suara relawan terbelah, relawan juga punya pilihan politik berbeda, berarti Jokowi tidak 100 persen ke Ganjar," ucapnya.

Baca juga: Airlangga Masuk Kriteria Penerus Jokowi, Nusron: Ideal Dipasangkan dengan Prabowo

"Artinya penentunya di manakah posisi Projo dan Bara JP di pemilu 2024," tandasnya.

Kriteria Capres Versi Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato berapi-api di hadapan relawannya dalam puncak Musyawarah Rakyat (musra) Indonesia.

Jokowi berbicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.

"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," lanjutnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani. Yakni pemberani demi kepentingan rakyat.

"Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat," kata Jokowi dengan suara yang meninggi dan gestur tangan yang tegas.

Jokowi juga bercerita soal Indonesia yang digugat oleh Uni Eropa di WTO soal ekspor bijih nikel.

Kepala negara mengingatkan bahwa Indonesia takkan berhenti ketika digugat oleh negara lain.

"Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa, baru satu urusan saja. Nikel, digugat. Padahal bahan mineral kita bukan hanya nikel. Ada nikel, tembaga, timah, batubara, bauksit. Apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa?" ujarnya.

"Kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun," lanjutnya.

Oleh karena itu, Jokowi berpesan kepada penerusnya kelak, agar tidak takut bila digugat oleh negara lain.

"Saya nanti akan titip kepada pemimpin berikut, jangan takut digugat oleh negara manapun," ungkapnya.

Musra Hasilkan Tiga Sosok sebagai Capres

Sebelumnya, Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia telah mencapai pada acara puncak yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5/2023).

Dalam agenda yang turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea menyampaikan soal hasil Musra.

Dimana hasilnya kata Andi Gani, Musra itu menjaring tiga nama calon presiden (capres) pilihan Musra.

"Bapak Presiden, Musra telah menjaring tiga calon presiden. Yang pertama, Mas Ganjar Pranowo, yang juga capres PDI Perjuangan. Kedua, Pak Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. (Ketiga) Pak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar," kata Andi Gani yang turut disambut oleh teriakan gemuruh peserta Musra.

Tak hanya itu, dalam hasil Musra tersebut juga terdapat nama-nama calon wakil presiden yang disampaikan.

Beberapa nama yang disampaikan yakni seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menparekraf Sandiaga Uno, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid.

Dalam kesempatan tersebut, Andi menyampaikan pihaknya akan menunggu arahan dari Presiden Jokowi mengingat seluruh peserta Musra merupakan relawan Jokowi.

Oleh karenanya kata Andi di atas panggung, Musra tidak akan menyampaikan satu sosok terkait Capres dan Cawapres, melainkan menyerahkan keseluruhan nama itu ke Jokowi.

"Kami relawan Jokowi akan setia sampai akhir. Kami menunggu arahan bapak (Jokowi)," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved