Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Pengamat: Pertemuan dengan Surya Paloh jadi Upaya Luhut Binsar Tarik NasDem dari Koalisi Perubahan

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menyoroti pertemuan antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Surya Paloh

Editor: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Pengamat: Pertemuan dengan Surya Paloh jadi Upaya Luhut Binsar Tarik NasDem dari Koalisi Perubahan
istimewa
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, turut menyoroti pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Jamiluddin meyakini, dalam pertemuan tersebut turut dibahas soal peta politik atau koalisi. Dia menduga, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Surya Paloh untuk keluar dari Koalisi Perubahan 

"Kalau (pertemuan) dengan Luhut, ada kemungkinan ia ingin menarik Nasdem keluar dari Koalisi Perubahan," ucap Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (9/5/2023).

Terlebih kata Jamiluddin, keduanya pernah bersama di Partai Golkar dengan posisi sama-sama sebagai senior partai.

Atas hal itu, dirinya menduga kalau pertemuan dengan Surya Paloh menjadi upaya Luhut Binsar Pandjaitan untuk merayu pimpinan Partai NasDem itu tetap seirama dengan koalisi pemerintah yang mendukung Jokowi.

"Sebagai representasi Jokowi, Luhut tampaknya ingin Surya tetap di Koalisi Pemerintah dengan harapan membatalkan mengusung Anies," ucap Jamiluddin.

Tak hanya dari sisi Luhut, pertemuan itu juga dinilai Jamiluddin menjadi upaya Surya Paloh untuk mengajak Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

"Kesan itu beralasan mengingat posisi Golkar yang kurang menguntungkan di KIB paska PPP mencalonkan Ganjar Pranowo menjadi capres. Ketidakpastian itu tentu membuka celah Golkar berpindah haluan," kata Jamiluddin.

Meski demikian, Jamiluddin menilai kecil potensi Partai Golkar bergabung dengan Koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (capres) tersebut.

"Namun peluang itu tampaknya kecil terwujud," kata dia.

Terlebih, terkait pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Jamiluddin menilai Menko Marves itu saat ini masih merepresentasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga Luhut dinilai sulit untuk diajak oleh Surya Paloh berpindah haluan ke Koalisi Perubahan.

Sementara itu, kondisi serupa terjadi pada Airlangga yang juga telah ditemui Surya Paloh

Menko Bidang Perekonomian itu dinilai masih mengikuti arah politik dari Presiden Jokowi.

"Airlangga Hartarto juga dalam kendali Jokowi. Karena itu, Airlangga berpeluang lebih mengikuti arah politik Jokowi," ucap Jamiluddin.

Atas hal itu, Jamiluddin menilai kecil kemungkinan Surya Paloh menggaet Golkar untuk gabung ke Koalisi Perubahan.

Baca juga: Respons Anies Baswedan Soal Kabar Luhut Binsar Usul Nama Cawapres ke Surya Paloh

"Gambaran tersebut mengindikasikan peluang Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan sangat kecil. Golkar akan berkoalisi dengan partai yang direstui Jokowi. Untuk itu, Koalisi Perubahan bukan pilihannya," tutur dia.

Namun, keadaan yang lebih memungkinkan terjadi pada pertemuan Surya Paloh dengan  Jusuf Kalla. 

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu dinilai lebih condong dan dekat dengan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

"Sebab, Jusuf Kalla selama ini ada kedekatan hubungan dengan Anies Baswedan sejak di Universitas Paramadina," beber dia.

Tak hanya itu, JK juga dinilai Jamiluddin berperan dalam kemenangan Anies dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017. 

Sehingga, kedekatan itu yang dinilai Jamiluddin membuat JK lebih pro ke Anies dan turut dibahas Surya Paloh dalam pertemuan dengan JK.

"Karena itu, ada kemungkinan Surya mendekati Jusuf Kalla untuk memperkuat pencapresan Anies. Harapannya, JK dapat mempengaruhi elite Golkar untuk pindah haluan ke Koalisi Perubahan," tukas dia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved