Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Ditunjuk Megawati Jadi Capres 2024 PDIP
Ganjar Pranowo resmi ditunjuk Megawati Soekarnoputri menjadi capres untuk Pilpres 2024.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ditunjuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai capres yang diusung untuk Pilpres 2024.
"Maka pada jam 13.45 WIB dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan Ganjar Pranowo sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan tugasnya menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).
Selanjutnya, Megawati menunjuk Puan Maharani dan Prananda Prabowo untuk saling bertemu lebih intens dengan membahas strategi menghadapi Pemilu 2024.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta agar seluruh anggota dan kader untuk menyikapi capres dan cawapres yang akan diusung partai berlambang banteng bermoncong putih itu sebagai bagian dari dinamika politik nasional.
Baca juga: Megawati Disebut akan Umumkan Ganjar sebagai Capres 2024, Hasto Imbau Kader PDIP Bersiap Diri
Di sisi lain, Hasto menegaskan Megawati Soekarnoputri mampu untuk menentukan kapan mengumumkan capres dan cawapres yang diusung.
"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural."
"Sebab setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat.
"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDI Perjuangan akan diumumkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," sambungnya.
Baca juga: Kediaman Megawati Soekarnoputri Sepi Jelang Rencana Pengumuman Capres PDIP di Bogor Siang Ini
Berbicara terkait momentum yang tepat, Hasto mengungkapkan dapat ditentukan kapan saja.
Namun, tetap dengan pertimbangan yang matang seperti melihat dinamika dunia maupun nasional hingga kriteria kepemimpinan.
Hasto sendiri mengungkapkan PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.
Misalnya pada 20 Mei, Hasto mengungkapkan tidak hanya ditetapkan Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga bertepatan dengan didirikannya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 20 Mei 1965.
"Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin. Baik sipil, militer, kelompok, fungsional progesional, pusat, daerah, dan semua di-blended menjadi calon pemimpin dengan kesadaran geopolitik."
"Ini salah satu contoh momen historis yang ada," jelasnya.
Baca juga: Jelang Megawati Umumkan Capres PDIP, Begini Suasana Istana Batu Tulis Bogor
Selain itu, ada bulan Juni yang disebut sebagai Bulan Bung Karno juga dianggap Hasto menjadi momen penting lantaran tiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
"Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falasafah, dasar, tujuan, dan the way of life bangsa," ujarnya.
Kemudian, Hasto juga menyebut momen penting lainnya adalah pada bulan Agustus yang dianggapnya penuh nilai perjuangan hingga sosio-nasionalisme karena di bulan tersebut, Proklamasi Kemerdekaan RI diumumkan oleh Soekarno-Hatta.
"Karena itulah, DPP Partai agar selalu siap sedia tunggu komando yang ada. Selalu dalam kondisi siap berarti selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat."
"Maka itu kita lebih baik turun ke bawah membantu rakyat, daripada sekedar berwacana. Politik PDI Perjuangan adalah membumi bersama rakyat," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.